Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mantan Presiden Filipina Duterte: 'Saya Punya Skuad Kematian'

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. Sumber: Reuters/Lean Daval Jr.
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. Sumber: Reuters/Lean Daval Jr.
Iklan

TEMPO.CO, JakartaMantan pemimpin Filipina Rodrigo Duterte mengatakan kepada penyelidikan Senat bahwa dia telah mempertahankan "pasukan kematian" gangster untuk membunuh penjahat lain ketika dia menjadi wali kota di sebuah kota di Filipina selatan.

Duterte membuat pengakuan yang sarat dengan sumpah serapah pada Senin, 28 Oktober 2024, ketika ia juga mengakui di bawah sumpah bahwa selama masa jabatannya sebagai presiden dan wali kota Davao, ia telah memerintahkan polisi untuk "mendorong" para tersangka kejahatan untuk melakukan perlawanan dan "menghunus senjata" sehingga para petugas bisa membenarkan pembunuhan tersebut.

"Itu adalah tugas polisi," kata Duterte, yang mengakui kepada para senator bahwa ribuan penjahat tewas saat ia menjabat sebagai wali kota Davao.

Dia mengatakan bahwa dia tidak pernah memerintahkan pasukan maut untuk membunuh para tersangka yang tidak berdaya, tetapi dia mengatakan kepada kelompok tersebut "untuk mendorong para penjahat untuk melawan, dan ketika mereka melawan, bunuhlah mereka agar masalah saya di kota ini akan selesai."

Catatan resmi kepolisian menunjukkan bahwa lebih dari 6.000 orang tewas selama kampanye kontroversial melawan obat-obatan terlarang saat Duterte menjabat sebagai presiden Filipina. Kelompok-kelompok hak asasi manusia memperkirakan sebanyak 30.000 tersangka yang sebagian besar adalah orang miskin dibunuh oleh petugas dan warga yang main hakim sendiri, banyak di antaranya tanpa bukti bahwa mereka terkait dengan narkoba.

Pembunuhan tersebut kini menjadi subjek penyelidikan Mahkamah Pidana Internasional atas dugaan "kejahatan terhadap kemanusiaan" yang disetujui oleh negara.

Duterte mengakui tanpa menjelaskan lebih lanjut bahwa ia pernah memiliki tujuh orang "gangster" untuk menangani para penjahat saat ia masih menjabat sebagai walikota Davao, sebelum menjadi presiden.

"Saya bisa membuat pengakuan itu sekarang jika Anda mau," kata Duterte. "Saya memiliki tujuh orang pasukan pembunuh, tapi mereka bukan polisi, mereka juga gangster."

"Saya akan meminta seorang gangster untuk membunuh seseorang," kata Duterte. "Jika Anda tidak mau membunuh [orang itu], saya akan membunuh Anda sekarang."

Kemudian dalam persidangan, dia juga mengakui memberikan instruksi kepada petugas polisi bagaimana menangani tersangka.

"Jujur saja. Instruksi saya kepada petugas adalah, 'dorong para penjahat untuk melawan, dorong mereka untuk mencabut senjata'. Itu instruksi saya. Dorong mereka untuk melawan, dan ketika mereka melawan, bunuh mereka sehingga masalah di kota saya selesai," kata Duterte.

"Saya mengatakan kepada mereka, 'Lakukan hal yang sama terhadap para pengedar [narkoba] sehingga akan ada satu penjahat yang berkurang'," tambahnya dalam campuran bahasa Filipina dan Inggris, ketika keluarga korban kampanye anti-narkoba berkumpul di luar gedung Senat untuk mendesak penuntutan terhadap Duterte.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


136 Warga Filipina Tewas dan 5,7 Juta Lainnya Mengungsi akibat Topan Trami

1 hari lalu

Seorang anak laki-laki berjalan melewati sampah dan lumpur setelahl banjir yang disebabkan oleh Topan Gaemi, di Kota Marikina, Metro Manila, Filipina, 25 Juli 2024. REUTERS/Lisa Marie David
136 Warga Filipina Tewas dan 5,7 Juta Lainnya Mengungsi akibat Topan Trami

Topan Trami menewaskan 136 orang dan mengakibatkan lebih dari 5,7 juta orang di Filipina terdampak dan mengungsi


Polri Masih Telusuri Perekrut WNI Jadi Operator Judi Online di Filipina

3 hari lalu

Kadiv Hubinter Polri Irjen Pol. Krishna Murti menjelaskan, pemerintah Indonesia secara keseluruhan memberikan bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina sejumlah 51,5 ton. Namun, 26,5 ton dikelola oleh Polri, Sabtu, 4 November 2023, di Bandara Halim Perdanakusuma. Foto: Istimewa
Polri Masih Telusuri Perekrut WNI Jadi Operator Judi Online di Filipina

Pemerintah Filipina mendeportasi 69 Warga Negara Indonesia (WNI) yang terlibat judi online dan online scam.


Polri Telusuri Dalang Perekrut WNI Jadi Operator Judi Online di Filipina

5 hari lalu

Kadiv Hubinter Polri Irjen Pol. Krishna Murti menjelaskan, pemerintah Indonesia secara keseluruhan memberikan bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina sejumlah 51,5 ton. Namun, 26,5 ton dikelola oleh Polri, Sabtu, 4 November 2023, di Bandara Halim Perdanakusuma. Foto: Istimewa
Polri Telusuri Dalang Perekrut WNI Jadi Operator Judi Online di Filipina

Ratusan WNI terjaring operasi penggerebekan sarang judi online di Hotel Tourist Garden, Lapu-lapu City, Provinsi Cebu, Filipina.


69 WNI Terlibat Judi Online Didepak Filipina, Tiba Bergelombang di Tanah Air

5 hari lalu

Direktur Jenderal Imigrasi Silmy Karim (kiri) dan Kadiv Hubinter Polri Irjen Khrisna Murti (kanan) di Gedung Direktorat Jenderal Imigrasi, Jakarta Selatan, pada Kamis, 10 Oktober 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
69 WNI Terlibat Judi Online Didepak Filipina, Tiba Bergelombang di Tanah Air

Para WNI yang dideportasi dari Filipina ini bekerja sebagai operator scamming maupun judi online yang tidak memenuhi target sehingga disekap.


ASEAN Dorong Kesepakatan soal Laut Cina Selatan dan Penghentian Kekerasan di Myanmar

14 hari lalu

Sekretaris Tetap Luar Negeri Myanmar Aung Kyaw Moe, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr, Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong, Menteri Luar Negeri Thailand Maris Sangiampongsa, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres, Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, Wakil Presiden Indonesia Ma'ruf Amin, dan Perdana Menteri Timor-Leste Xanana Gusmao berpose untuk foto di KTT ASEAN-Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-14 di Pusat Konvensi Nasional, di Vientiane, Laos, 11 Oktober 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
ASEAN Dorong Kesepakatan soal Laut Cina Selatan dan Penghentian Kekerasan di Myanmar

ASEAN mendesak kesepakatan soal Laut Cina Selatan dan penghentian kekerasan di Myanmar.


Outside Netflix: Film Horor Filipina, yang akan Tayang 17 Oktober 2024

18 hari lalu

Logo Netflix. Foto :  Netflix
Outside Netflix: Film Horor Filipina, yang akan Tayang 17 Oktober 2024

Film Outside Netflix menceritakan tentang perjalanan keluarga mencari perlindungan di tengah wabah zombi


Mantan Presiden Filipina Duterte Calonkan Diri sebagai Wali Kota Davao

20 hari lalu

Partai PDP-Laban pimpinan Cusi mencanangkan tim Go-Duterte untuk pemilihan presiden 2022.[Inquirer.net]
Mantan Presiden Filipina Duterte Calonkan Diri sebagai Wali Kota Davao

Davao adalah kota basis keluarga mantan presiden Filipina Rodrigo Duterte


Korea Selatan dan Filipina Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Pertahanan

21 hari lalu

Kapal induk USS Carl Vinson dikawal oleh dua kapal perusak Angkatan Laut Marinir Jepang JS Ashigara (kiri depan), dan JMSDF Perusak kelas Murasame JS Samidare saat tiba di laut Filipina sebelum menuju ke Semenanjung Korea untuk latihan dengan Korea Selatan, 28 April 2017. AP Photo
Korea Selatan dan Filipina Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Pertahanan

Yoon Suk Yeol sepakat meningkatkan kerja sama bidang pertahanan dalam kunjungan kerjanya ke Filipina


Marcos dan Duterte Duel dalam Pemilu Sela Filipina

27 hari lalu

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr menyampaikan pandangan saat KTT ke-26 ASEAN-China di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu 6 September 2023. ANTARA FOTO/MEDIA CENTER KTT ASEAN 2023/M Agung Rajasa
Marcos dan Duterte Duel dalam Pemilu Sela Filipina

Pemilu sela Filipina berujung pada duel antara keluarga Marcos dan Duterte.


Transportasi Filipina Mogok Nasional, Tolak Program Modernisasi Pemerintah

34 hari lalu

Angkutan Umum Jeepney Filipina. wikipedia.org
Transportasi Filipina Mogok Nasional, Tolak Program Modernisasi Pemerintah

Aksi mogok skala nasional selama dua hari oleh pekerja industri transportasi dimulai di Filipina pada Senin hingga Selasa 24 September 2024