Suriah
Suriah adalah teman lama Korea Utara, bekerja sama dalam pengembangan rudal dan senjata kimia. Korea Utara juga membangun reaktor plutonium di sana, yang dihancurkan oleh serangan Israel pada 2007.
Pada 2013, media Israel mengatakan bahwa beberapa pilot helikopter dan perwira artileri Korea Utara beroperasi di Suriah, meskipun kantor berita pemerintah Pyongyang membantah telah memberikan bantuan militer.
Pada 2016, kantor berita pemerintah Rusia, TASS, mengatakan bahwa dua unit militer Korea Utara bertempur dalam perang saudara di Suriah untuk mendukung Presiden Bashar al-Assad.
Iran
Sama-sama dikenai sanksi PBB, Korea Utara dan Iran juga dicurigai bekerja sama dalam program nuklir dan rudal balistik, saling bertukar keahlian teknis dan komponen.
Pada 2015, sebuah kelompok pembangkang Iran di pengasingan yang membongkar fasilitas nuklir Natanz di negara itu pada tahun 2002, mengatakan bahwa sebuah delegasi yang terdiri dari tujuh ahli nuklir dan rudal Korea Utara mengunjungi sebuah situs militer di dekat Teheran, yang merupakan pertukaran ketiga kalinya pada tahun itu.
Pemantau P.B.B. pada 2021 mengungkapkan bahwa kedua negara itu telah melanjutkan kerja sama untuk mengembangkan rudal jarak jauh, dengan mentransfer suku cadang penting.
Korea Utara juga dituduh memasok senjata kepada proksi Iran, termasuk Hamas, yang pejuangnya terlihat menggunakan peluncur granatnya dalam serangan tahun 2023 terhadap Israel, yang dibantah oleh Pyongyang.
Afrika
Korea Utara telah memiliki hubungan yang sudah berlangsung lama dengan rezim otoriter di Zimbabwe, Uganda, dan tempat lain di Afrika sejak era Perang Dingin, terlibat dalam penjualan senjata dan pelatihan militer.
Pada 2011, seorang anggota parlemen Korea Selatan mengatakan bahwa Korea Utara melakukan lebih dari 100 putaran pembicaraan penjualan senjata antara tahun 1999 dan 2008 dengan negara-negara seperti Angola, Kongo, Libya, Tanzania, dan Uganda, dengan mengutip data rahasia pemerintah.
Transaksi tersebut bertujuan untuk mendapatkan dolar untuk membeli senjata dan suku cadang yang lebih baru dari Rusia dengan menjual senjata konvensional yang lama dan murah di Afrika, demikian menurut Institut Strategi Keamanan Nasional dari badan intelijen nasional Korea Selatan.
Tetapi hubungan Korea Utara dengan banyak mitra Afrika telah berkurang selama satu dekade terakhir sejak menghadapi sanksi PBB yang lebih ketat, dengan Botswana memutuskan hubungan diplomatik pada 2015 dan Uganda dan Ethiopia menghentikan pertukaran keamanan pada 2016.
REUTERS
Pilihan Editor: Vietnam Siap Bekerja Sama dengan BRICS