Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rusia Pastikan Tak Tinggal Diam Jika Asetnya Digunakan Negara-negara Barat

Reporter

image-gnews
Mata Uang Rubel. antaranews.com
Mata Uang Rubel. antaranews.com
Iklan

Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov memastikan pihaknya akan memberikan tindakan yang sama pada negara-negara Barat yang menggunakan dana cadangan bank sentral Rusia yang ada di luar negeri. 

Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya telah memblokir aset-aset milik Bank Sentral Rusia total senilai USD300 miliar (Rp4.688 trilun) buntut perang Ukraina yang meletup pada Februari 2022. Sebagian besar dana tersebut atau sekitar USD213 miliar (Rp3.331 triliun) disimpan di clearinghouse Euroclear yang berkantor pusat di Brussels, Belgia. Pada Rabu, 23 Oktober 2024, Washington mengumumkan keputusan menggunakan uang Bank Sentral Rusia yang dibekukan itu untuk membayar uang pinjaman Kyev yang bernilai multimiliar dolar.   

“Jika negara-negara Barat mulai menggunakan uang dari cadangan Rusia yang dibekukan, maka kami akan melakukan yang sama,” kata Siluanov, Kamis, 24 Oktober 2024. 

Siluanov mengatakan pihaknya telah membekukan uang milik perusahaan-perusahaan dan organisasi-organisasi yang ‘tidak ramah’ pada Rusia. Moskow akan menyimpan uang ini di rekening-rekening Rusia dan menggunakan aset-asetnya seperti yang dilakukan negara-negara Barat. Rencananya, Rusia akan menggunakan aset-aset itu untuk keperluan perekonomian Rusia, dan kebutuhan entitas konstituen Federasi Rusia. Keputusan perihal ini pun telah dibuat.          

Sebelumnya pada Rabu, 23 Oktober 2024, Amerika Serikat mengatakan akan memberikan Kyev uang pinjaman senilai USD 20 miliar (Rp312 triliun) sebagai bagian dari perluasan paket USD50 miliar. Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan penggunaan keuntungan tak terduga dari aset-aset Rusia akan digunakan untuk membantu Ukraina.  

Sehari sebelumnya, Parlemen Eropa mendukung kenaikan pinjaman untuk Kyev sampai sebesar USD38 miliar (Rp593 triliun) menggunakan aset-aset Rusia sebagai pembayaran kolekteral. Menurut Euroclear, uang Rusia yang dibekukan telah menghasilkan bunga sebesar USD3.6 miliar (Rp56 triliun) sampai pertengahan Juli 2024.   

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rusia sudah berulang kali memperingatkan penyitaan aset-asetnya sama dengan perbuatan mencuri dan pelanggaran terhadap hukum internasional serta merusak cadangan mata uang, sistem keuangan global dan ekonomi dunia. Dana Moneter Internasional telah meningkatkan kekhawatiran perebutan aset dan uang milik Rusia bisa merusak kepercayaan pada sistem keuangan negara-negara Barat. Siluanov sebelumnya memperingatkan para pemain global hampir mengikuti cerita yang melibatkan aset-aset Rusia dan menarik kesimpulan sendiri. 

Sumber: RT.com 

Pilihan editor: BRICS Mengutuk Sanksi Bermuatan Politik dan Tanpa Dasar Hukum

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Korea Utara Disebut Kirim Pasukan ke Rusia, Putin Angkat Bicara

4 jam lalu

Vladimir Putin merupakan Presiden Rusia periode 2012 sampai saat ini. Putin pernah menikah dengan Lyudmila Shkrebneva, seorang mantan pramugari pada tahun 1983 lalu bercerai pada 2013. Sejak perceraian itu, Putin tidak pernah menikah lagi sehingga membuat posisi ibu negara di Rusia kosong. Namun, Putin dikabarkan punya kekasih yang lebih muda bernama Alina Kabaeva, seorang mantan atlet gimnastik Rusia. Hubungan keduanya sangat tertutup dan tidak terikat pernikahan. REUTERS
Korea Utara Disebut Kirim Pasukan ke Rusia, Putin Angkat Bicara

Presiden Putin mengabaikan klaim itu meski AS mengaku melihat bukti bahwa 3.000 tentara Korea Utara telah dikirim


Tugas Pertama Menteri Luar Negeri Sugiono dari Prabowo, Hadiri KTT BRICS 2024 dan Bawa Isu Perdamaian Dunia

7 jam lalu

Sugiono berjalan saat dipanggil Presiden Prabowo Subianto dalam pengumuman jajaran menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024. Sugiono terpilih sebagai Menteri Luar Negeri dalam kabinet itu. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Tugas Pertama Menteri Luar Negeri Sugiono dari Prabowo, Hadiri KTT BRICS 2024 dan Bawa Isu Perdamaian Dunia

Menteri Luar Negeri Sugiono mendapat tugas pertama dari Prabowo untuk hadiri KTT BRICS 2024 di Rusia. Ini yang disampaikannya di sana.


Kementerian ATR/BPN akan Manfaatkan Aset Bekas Pemerintah untuk Kejar Target 3 Juta Rumah

17 jam lalu

Warga tengah membeli kopi di area perumahan bersubsisdi dikawasan Celengsi, Bogor, Jawa Barat, Sabtu 17 Februari 2024. Seperti diketahui, secara total, KPR BTN tumbuh 10,4 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp257,92 triliun pada tahun 2023.  TEMPO/Tony Hartawan
Kementerian ATR/BPN akan Manfaatkan Aset Bekas Pemerintah untuk Kejar Target 3 Juta Rumah

Sekretaris Jenderal Kementerian ATR/BPN Suyus Windayana mengatakan akan memanfaatkan aset-aset pemerintah yang tidak terpakai untuk program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo.


Sandra Dewi Surati Pengadilan, Minta Asetnya yang Disita Kejagung Dikembalikan

19 jam lalu

Artis Sandra Dewi, kembali memberikan keterangan sebagai saksi dalam sidang lanjutan untuk suaminya terdakwa perpanjangan tangan PT. Refined Bangka Tin, Harvey Moeis (kanan), di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2024. Sidang ini dengan agenda permintaan klarifikasi atas delapan unit mobil mewah dan 88 tas mewah yang telah disita oleh tim jaksa penuntut umum Kejakgung RI. TEMPO/Imam Sukamto
Sandra Dewi Surati Pengadilan, Minta Asetnya yang Disita Kejagung Dikembalikan

Pengacara Harvey Moeis mengatakan telah mengirimkan permohonan kepada Pengadilan Tipikor Jakarta untuk membebaskan aset-aset Sandra Dewi.


BRICS Mengutuk Sanksi Bermuatan Politik dan Tanpa Dasar Hukum

19 jam lalu

Ilustrasi: Rio Ari Seno
BRICS Mengutuk Sanksi Bermuatan Politik dan Tanpa Dasar Hukum

BRICS menentang dan mengutuk praktik penjatuhan sanksi yang bermuatan politik dan tidak berdasarkan hukum yang bisa merusak perkembangan negara lain.


AS Mengaku Punya Bukti Korea Utara Kirim 3.000 Tentara Bela Rusia di Ukraina

1 hari lalu

Tentara Rakyat Korea melakukan latihan penembakan artileri di Korea Utara, 7 Maret 2024 dalam gambar yang dirilis pada 8 Maret 2024. Latihan artileri yang dilakukan Korea Utara bertujuan untuk meningkatkan kesiapan tempur dan kemampuan perang. KCNA via REUTERS
AS Mengaku Punya Bukti Korea Utara Kirim 3.000 Tentara Bela Rusia di Ukraina

Tentara Korea Utara disebut ikut perang melawan Ukraina. Mereka direkrut oleh Rusia.


BEI Optimistis Proyeksi Total Aset Perseroan 2025 Capai Rp7 Triliun

1 hari lalu

Karyawan menggunakan telepon pintar di depan layar pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin 21 Oktober 2024. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,16 oersen atau 12,535 poin menjadi 7.772,596 pada sehari setelah pelantikan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran. TEMPO/Tony Hartawan
BEI Optimistis Proyeksi Total Aset Perseroan 2025 Capai Rp7 Triliun

BEI memproyeksikan posisi Total Aset Perseroan akan mencapai Rp7 triliun dengan total ekuitas lebih dari Rp 6 triliun pada akhir tahun 2025.


Harapan Vladimir Putin di KTT BRICS

1 hari lalu

Vladimir Putin merupakan Presiden Rusia periode 2012 sampai saat ini. Putin pernah menikah dengan Lyudmila Shkrebneva, seorang mantan pramugari pada tahun 1983 lalu bercerai pada 2013. Sejak perceraian itu, Putin tidak pernah menikah lagi sehingga membuat posisi ibu negara di Rusia kosong. Namun, Putin dikabarkan punya kekasih yang lebih muda bernama Alina Kabaeva, seorang mantan atlet gimnastik Rusia. Hubungan keduanya sangat tertutup dan tidak terikat pernikahan. REUTERS
Harapan Vladimir Putin di KTT BRICS

KTT BRICS tahun ini bertujuan menawarkan sebuah visi baru global multilateralisme


Kim Jong Un Lagi-lagi Periksa Pangkalan Rudal dan Senjata Balistik

1 hari lalu

Kim Jong Un Lagi-lagi Periksa Pangkalan Rudal dan Senjata Balistik

Kim Jong Un memeriksa pangkalan rudal setelah ramai soal tentara Korea Utara yang membantu Rusia di perang Ukraina.


Persahabatan Xi Jinping dan Putin di Tengah-tengah Hegemoni Amerika Serikat

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina  Xi Jinping menghadiri upacara minum teh di taman Zhongnanhai Beijing, Cina 16 Mei 2024. Xi Jinping dan Vladimir Putin menjanjikan
Persahabatan Xi Jinping dan Putin di Tengah-tengah Hegemoni Amerika Serikat

Xi Jinping dan Putin menjalin sebuah "persahabatan tanpa batas" di tengah-tengah pengaruh AS di dunia.