Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Investigasi Media: Militer Israel Gunakan Warga Palestina sebagai Perisai Manusia

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Tentara Israel mengikat warga Palestina ke jip militer saat penggerebekan di Jenin, dalam tangkapan layar dari sebuah video, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 22 Juni 2024. REUTERS/Reuters TV
Tentara Israel mengikat warga Palestina ke jip militer saat penggerebekan di Jenin, dalam tangkapan layar dari sebuah video, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 22 Juni 2024. REUTERS/Reuters TV
Iklan

Protokol Nyamuk

CNN juga melaporkan topik serupa. Pasukan Israel memaksa warga Palestina untuk masuk ke dalam rumah-rumah dan terowongan yang berpotensi menjadi jebakan jebakan di Gaza, menggunakannya untuk menghindari bahaya bagi pasukan mereka. CNN melaporkan pada Kamis, 24 Oktober 2024, mengutip seorang tentara Israel dan lima mantan tahanan Palestina yang mengatakan bahwa mereka menjadi korban dari praktik ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tentara tersebut mengungkapkan bahwa unitnya menahan dua orang Palestina dengan maksud untuk menggunakan mereka sebagai perisai manusia untuk menavigasi daerah berbahaya, menekankan bahwa praktik ini umum dilakukan oleh unit-unit Israel di Gaza.

"Kami menyuruh mereka memasuki gedung sebelum kami," katanya kepada CNN, seraya menambahkan bahwa "jika ada jebakan, mereka yang akan meledak dan bukan kami." Metode ini disebut sebagai "Protokol Nyamuk", menurut laporan tersebut.

CNN menyebutkan bahwa praktik yang dilakukan oleh IDF tidak diketahui secara luas. Meskipun demikian, kesaksian dari tentara dan lima warga sipil menunjukkan bahwa praktik tersebut tersebar luas di seluruh Jalur Gaza yang terkepung, terutama di Gaza utara, Kota Gaza, Khan Younis, dan Rafah.

Wawancara CNN dengan lima warga Palestina memverifikasi pernyataan tentara Israel tersebut. Masing-masing menceritakan bahwa mereka ditahan oleh pasukan Israel dan dipaksa untuk memasuki wilayah yang berpotensi berbahaya di depan pasukan tersebut.

Awal tahun ini, serangan udara Israel memaksa Mohammed Saad, 20 tahun, meninggalkan rumahnya di Jabalia, Gaza utara. Ketika tinggal di tempat penampungan sementara di dekat Khan Younis, Saad menceritakan bagaimana ia ditahan oleh pasukan Israel di dekat Rafah, ketika berusaha mendapatkan bantuan makanan untuk dirinya dan adik-adiknya.

Dia berkata, "Tentara membawa kami dengan sebuah jip, dan kami menemukan diri kami berada di dalam Rafah di sebuah kamp militer," dan menambahkan bahwa dia ditahan di sana selama 47 hari, dan selama waktu itu digunakan untuk misi pengintaian untuk menghindari tentara Israel.

"Mereka memakaikan kami seragam militer, memasangkan kamera pada kami, dan memberi kami pemotong logam," kata Saad. "Mereka meminta kami melakukan hal-hal seperti, 'pindahkan karpet ini,' dan mengatakan bahwa mereka sedang mencari terowongan. 'Rekamlah di bawah tangga,' kata mereka.

Jika mereka menemukan sesuatu, mereka akan menyuruh kami membawanya ke luar. Misalnya, mereka akan meminta kami untuk memindahkan barang-barang dari rumah, membersihkan di sini, memindahkan sofa, membuka lemari es, dan membuka lemari."

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kelompok Ekstremis Kanan Israel Berupaya Masuki Jalur Gaza

1 jam lalu

Seorang warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel terhadap sebuah rumah di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 25 Oktober 2024. Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan serangan udara Israel menghantam dua rumah di Khan Younis, yang menewaskan sedikitnya 20 orang. REUTERS/Mohammed Salem
Kelompok Ekstremis Kanan Israel Berupaya Masuki Jalur Gaza

Tentara Israel mengklaim menghentikan sekelompok ekstremis sayap kanan Israel yang berupaya memasuki Jalur Gaza.


5 Tentara Israel Tewas, 37 Terluka dalam Satu Hari Pertempuran di Utara

13 jam lalu

Tank Angkatan Darat Israel diangkut, di tengah permusuhan lintas batas antara Hizbullah dan Israel, di Israel utara, 10 Oktober 2024. REUTERS/Ammar Awad
5 Tentara Israel Tewas, 37 Terluka dalam Satu Hari Pertempuran di Utara

Tentara Israel menderita kerugian besar dalam pertempuran di front utara dengan Hizbullah.


Mantan Jenderal: Mengakhiri Perang Gaza Pilihan Tepat bagi Israel

1 hari lalu

Orang-orang berduka atas kematian seorang prajurit Israel, Sersan Satu Noam Israel Abdu, yang tewas di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza antara Israel dan Hamas, selama pemakamannya di Kadima-Zoran, Israel, 8 Oktober 2024. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Mantan Jenderal: Mengakhiri Perang Gaza Pilihan Tepat bagi Israel

Mantan jenderal Israel yang meminta perang Gaza segera diakhiri untuk empat alasan yang dipicu fenomena sosial dan ekonomi.


Para Pegiat Hak Asasi Manusia Mengkritik Pernyataan Menteri Yusril Ihza Mahendra

1 hari lalu

Para Pegiat Hak Asasi Manusia Mengkritik Pernyataan Menteri Yusril Ihza Mahendra

Pernyataan tersebut menjadi sinyal bahwa pemerintahan Prabowo hendak menghapus pelanggaran HAM berat masa lalu. HAM makin buram


Tentara Israel Mengepung Rumah Sakit Indonesia di Gaza

3 hari lalu

Orang-orang membantu warga Palestina yang terluka setelah dievakuasi dari RS Indonesia ke Rumah Sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza, 21 November 2023. Palestinian Ministry Of Health/Handout via REUTERS
Tentara Israel Mengepung Rumah Sakit Indonesia di Gaza

Militer Israel mengepung sejumlah rumah sakit dan tempat-tempat perlindungan di wilayah utara Jalur Gaza. Di Jabalia 18 orang tewas


Ramai Respons soal Yusril Sebut Peristiwa 1998 Bukan Pelanggaran HAM Berat

3 hari lalu

Yusril Ihza Mahendra secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan sebagai Ketum PBB dalam sidang Musyawarah Dewan Partai (MDP) yang digelar di DPP (Dewan Pengurus Pusat) PBB di Jakarta pada Sabtu malam, 18 Mei 2024. Keinginan Yusril untuk mundur itu diterima oleh MDP yang dilanjutkan dengan pemilihan penjabat (Pj) ketua umum. Fahri Bachmid lalu terpilih sebagai pj Ketua Umum PBB dan menggantikan Yusril. TEMPO
Ramai Respons soal Yusril Sebut Peristiwa 1998 Bukan Pelanggaran HAM Berat

Yusril menyebut kasus 1998 tak termasuk pelanggaran HAM berat. Pernyataan Yusril ini mendapatkan respons dari sejumlah kalangan.


Tanda Tanya Penyelesaian Kasus Hak Asasi Manusia di Era Prabowo Subianto

3 hari lalu

Prabowo Subianto tak menyebutkan soal hak asasi manusia (HAM) dalam pidato pertamanya sebagai Presiden RI periode 2024-2029. Berbagai kalangan ragu Prabowo bisa menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM berat yang belum diselesaikan di era Jokowi.
Tanda Tanya Penyelesaian Kasus Hak Asasi Manusia di Era Prabowo Subianto

Prabowo Subianto tak menyebutkan soal hak asasi manusia (HAM) dalam pidato pertamanya sebagai Presiden RI.


Israel Serang Kota di Lebanon dengan Bom Fosfor Putih Terlarang

4 hari lalu

Drone dari Lebanon terlihat membuntuti helikopter Israel sebelum meledak tepat sasaran di Kaisarea, 19 Oktober 2024. Foto : Media Sosial
Israel Serang Kota di Lebanon dengan Bom Fosfor Putih Terlarang

Pesawat-pesawat tempur Israel melancarkan serangan udara baru di pinggiran selatan Beirut, menurut media Lebanon


Analis: AS Tidak Berhasil dalam Upaya Menahan Israel

4 hari lalu

Pria Palestina memeriksa lokasi serangan Israel terhadap sekolah yang menampung para pengungsi, di tengah konflik Israel-Hamas di kamp pengungsi Pantai di Kota Gaza 19 Oktober 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Analis: AS Tidak Berhasil dalam Upaya Menahan Israel

Israel tidak akan mampu melakukan perang ini jika pemerintah AS tidak memungkinkan mereka untuk melakukannya.


Prabowo Subianto Tak Sebut HAM dalam Pidato Pertama Sebagai Presiden

5 hari lalu

Presiden Prabowo Subianto dalam Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Prabowo Subianto Tak Sebut HAM dalam Pidato Pertama Sebagai Presiden

Dalam pidatonya, Prabowo Subianto tidak menggunakan kata-kata "hak asasi manusia" atau "HAM". Prabowo sempat menyinggung soal demokrasi.