Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korea Utara dan Kores Selatan Kembali Memanas, Begini Kisah Pecahnya Dua Negara Tersebut

image-gnews
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi pangkalan pelatihan pasukan bersenjata operasi khusus Angkatan Darat Korea, di Korea Utara, 4 Oktober 2024. KCNA via REUTERS
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi pangkalan pelatihan pasukan bersenjata operasi khusus Angkatan Darat Korea, di Korea Utara, 4 Oktober 2024. KCNA via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Semenanjung Korea kembali memanas usai Korea Utara (Korut) meledakkan beberapa ruas jalan dan jalur kereta api di sisi perbatasan Korea Selatan (Korsel). Pada Selasa, 15 Oktober 2024, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengatakan beberapa ruas jalan dan jalur kereta api di utara yang terhubung ke Korea Selatan diledakkan pada tengah hari.

Ledakan itu terjadi setelah Pyongyang berjanji pada pekan lalu akan memutus sepenuhnya jalan dan jalur kereta api antar-Korea. Seperti diketahui, konflik kedua negara tersebut bukan baru terjadi. Korea Selatan dan Korut memiliki sejarah panjang soal terpecahnya semenanjung Korea.

Kilas balik mengenai latar belakang terjadinya perpecahan antara dua negara tersebut.

Korea dahulunya adalah sebuah entitas politik tunggal yang menguasai wilayah Semenanjung Korea dan sekitarnya. Dikutip dari Nationalgeographic.co.id, Korea wilayah utara dan selatan disatukan oleh Dinasti Silla pada abad ketujuh Masehi. Di bawah pemerintahan Dinasti Joseon (1392–1910), keduanya berbagi bahasa dan budaya penting yang sama.

Namun, saat dijajah Jepang, Korea mengalami gejolak selama 35 tahun. Jepang secara resmi mencaplok Semenanjung Korea pada 1910. Kekaisaran Jepang memerintah Korea lewat kaisar boneka sejak kemenangannya pada Perang Tiongkok-Jepang Pertama pada 1895. Dalam artian, sejak 1910 hingga 1945, Korea adalah koloni Jepang. Ini berlangsung sampai akhir Perang Dunia II, saat pembagian dua negara dimulai.

Pembagian daratan Semenanjung Korea bermula sejak kekalahan Jepang pada Perang Dunia II pada 1945. Dua negara superpower pemenang, yaitu Sekutu dan Uni Soviet, membagi kekuasaan atas Semenanjung Korea. Korea dibagi menjadi dua yang dipisahkan oleh sebuah perbatasan yang kini dikenal dengan DMZ atau Demiliterized Zone (Zona Demiliterisasi)–paralel Utara ke-38 mengikuti persetujuan dengan PBB.

Amerika dan Uni Soviet mengambil alih negara Korea dengan bermaksud untuk mempersiapkan kemerdekaan kedua wilayah ini. Semenanjung Korea wilayah selatan dikuasai oleh Amerika Serikat dan di wilayah utara dikuasai oleh Uni Soviet. Amerika membantu sistem pembentukan militer di selatan. Sedangkan Uni Soviet membentuk rezim komunis yang besar di wilayah utara.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kemudian melakukan pemungutan suara untuk menentukan kedaulatan Korea pada 1948. Namun saat itu, Uni Soviet menolak untuk berpartisipasi. Tidak lama setelahnya, wilayah selatan membentuk pemerintahannya sendiri yang berpusat di Kota Seoul. Wilayah selatan dipimpin oleh Syngman Rhee. Sementara itu, wilayah utara membentuk sistem negara sendiri yang dipimpin oleh Kim Il Sung sebagai Perdana Menteri, yang berpusat di Pyongyang.

Pembentukan wilayah ini memicu permasalahan nasional dan Perang Korea (25 Juni 1950-27 Juli 1953). Korsel melawan Korut, didukung oleh PBB dan diawaki oleh pasukan dari Amerika Serikat. Konflik tersebut berlangsung dari Juni 1950 hingga Juli 1953 dan menewaskan lebih dari 3 juta warga Korea, PBB, dan pasukan Tiongkok.

Adapun gencatan senjata ditandatangani di Panmunjom pada 27 Juli 1953. Kesepakatan itu menyisakan dua negara yang semakin terpecah. Zona demiliterisasi (DMZ) pun didirikan untuk membelah semenanjung Korea, yang secara teknis menyisakan perang dingin. Sampai saat ini belum ada perjanjian damai yang ditandatangani kedua pihak. Keduanya hanya bersepakat untuk berhenti melalui gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

KHUMAR MAHENDRA | SAVERO ARISTIA WIENANTO | RECHA TIARA DERMAWAN | NATIONALGEOGRAPHIC

Pilihan Editor: Korea Utara Ubah Undang-undang, Resmi Sebut Korea Selatan Musuh

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


11 Restoran Chef Black Spoon Culinary Class Wars yang Wajib Dicoba

20 menit lalu

Cuplikan Culinary Class Wars musim pertama. (Tangkapan layar Youtube.com/K-Content
11 Restoran Chef Black Spoon Culinary Class Wars yang Wajib Dicoba

Setelah mengulik restoran tim White Spoon, kini saatnya menjelajahi beberapa restoran dari tim Black Spoon yang bertarung di Culinary Class Wars


Korea Utara mengancam akan Serang Korea Selatan

3 jam lalu

Kendaraan udara otonomos EHang 216, yang diproduksi oleh perusahaan Ehang China, terbang di atas Taman Yeouido Hangang di Seoul, Korea Selatan, pada 11 November 2020. Pemerintah Metropolitan Seoul bersama dengan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korea Selatan menggelar demonstrasi terbang drone pengiriman dan kendaraan udara otonomos, atau taksi drone, di Seoul pada Rabu (11/11). (Xinhua/Wang Jingqiang)
Korea Utara mengancam akan Serang Korea Selatan

Korea Utara marah menemukan pecahan drone di wilayahnya yang diduga milik Korea Selatan.


Culinary Class Wars Lanjut Season 2, Jelajahi Restoran White Spoons yang Legendaris

3 jam lalu

Culinary Class Wars. Netflix
Culinary Class Wars Lanjut Season 2, Jelajahi Restoran White Spoons yang Legendaris

Culinary Class Wars memperkenalkan restoran ikonik para koki bintang yang menawarkan pengalaman kuliner luar biasa.


Qatar Desak Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas di Gaza dan Israel Hizbullah di Lebanon

6 jam lalu

Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi bertemu dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani di istana kepresidenan Ittihadiya di Kairo, Mesir, 10 November 2023. The Egyptian Presidency/Handout via REUTERS
Qatar Desak Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas di Gaza dan Israel Hizbullah di Lebanon

Emir Qatar juga menyerukan gencatan senjata dalam perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung di Gaza dan Israel Hizbullah di Lebanon .


KBRI Seoul Promosi Budaya di Sekolah Berkebutuhan Khusus Nasional Hankook Woojin

23 jam lalu

KBRI Seoul pada 17 Oktober 2024, memperkenalkan Indonesia kepada generasi muda Korea dan berbagi kebahagiaan perayaan HUT RI ke-79 melalui seni budaya. sumber: dokumen KRBI Seoul
KBRI Seoul Promosi Budaya di Sekolah Berkebutuhan Khusus Nasional Hankook Woojin

KBRI Seoul ingin memperkenalkan Indonesia kepada generasi muda Korea dan berbagi kebahagiaan perayaan HUT RI ke-79 melalui seni budaya


Penyebab Korea Utara dan Korea Selatan Kembali Memanas

1 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi pangkalan pelatihan pasukan bersenjata operasi khusus Angkatan Darat Korea, di Korea Utara, 4 Oktober 2024. KCNA via REUTERS
Penyebab Korea Utara dan Korea Selatan Kembali Memanas

Semenanjung Korea kembali memanas usai Korea Utara (Korut) meledakkan beberapa ruas jalan dan jalur kereta api di sisi perbatasan Korea Selatan (Korsel).


Pemicu Perbedaan Ideologi Korea Selatan dan Korea Utara hingga Bermusuhan

1 hari lalu

Ledakan di jalan dan rel kereta di perbatasan Korea Utara dan Korea Selatan pada 15 Oktober 2024. Militer Korea Utara meledakkan kawasan tersebut untuk memutus semua jalan dan jalur kereta api yang terhubung ke Korea Selatan sebagai tindakan anti-unifikasi. KCNA via REUTERS
Pemicu Perbedaan Ideologi Korea Selatan dan Korea Utara hingga Bermusuhan

Inilah awal mula Perang Korea dan bagaimana konflik ini memperkuat perbedaan ideologis antara Korea Utara dan Korea Selatan.


5 Alasan Mayoritas Pembelot Korea Utara adalah Perempuan, dari Perdagangan Seks hingga Kebebasan Berekspresi

1 hari lalu

Pemandu sorak Korea Utara dalam Olimpiade Musim Dingin di Gangneung, Korea Selatan, 16 Februari 2018. Pengakuan Lee So-yeon terkait pemandu sorak Korea Utara sama pada pengakuan pembelot pembelot Mi-Hyang yang pada tahun 2010, dan pembelot Keponakan laki-laki ayah Kim Jong-Il, Lee Il-Nam, yang membelot tahun 1982. REUTERS
5 Alasan Mayoritas Pembelot Korea Utara adalah Perempuan, dari Perdagangan Seks hingga Kebebasan Berekspresi

Salah satu faktor banyaknya pembelot perempuan Korea Utara adalah adanya perdagangan seks saat mereka melintasi beberapa negara


Korea Utara Ubah Undang-undang, Resmi Sebut Korea Selatan Musuh

1 hari lalu

Tumpukan tanah di dekat sebuah bangunan di jalan Jalur Gyeongui di wilayah utara Zona Demiliterisasi (DMZ), yang memisahkan kedua Korea, dalam gambar yang diambil dari Paju, Korea Selatan, 14 Oktober 2024. Yonhap/via REUTERS
Korea Utara Ubah Undang-undang, Resmi Sebut Korea Selatan Musuh

Korea Utara secara resmi menyatakan permusuhan dengan Korea Selatan lewat perubahan konstitusi.


Ini Alasan Benjamin Netanyahu Tolak Gencatan Senjata dengan Hizbullah

2 hari lalu

Unjuk rasa di Prancis menentang PM Israel Benjamin Netanyahu.  [Lucas Radicella/Al Jazeera]
Ini Alasan Benjamin Netanyahu Tolak Gencatan Senjata dengan Hizbullah

Paris telah menyerukan gencatan senjata antara Hizbullah Israel dan mengakhiri ekspor senjata yang digunakan Israel dalam perang Gaza dan Lebanon.