Surat itu adalah ultimatum paling jelas yang disampaikan kepada pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sejak konflik Gaza dimulai. Surat itu seperti AS mulai menarik dukungan dari Israel.
Surat itu menguraikan langkah-langkah spesifik yang harus diambil Israel dalam waktu 30 hari, termasuk mengizinkan minimal 350 truk memasuki Gaza per hari. Israel juga diminta memberlakukan jeda dalam pertempuran untuk memungkinkan pengiriman bantuan dan mencabut perintah evakuasi bagi warga sipil Palestina jika tidak ada kebutuhan operasional.
"Kegagalan untuk menunjukkan komitmen berkelanjutan dalam menerapkan dan mempertahankan langkah-langkah ini dapat berimplikasi pada kebijakan AS dan hukum AS yang relevan," kata surat itu.
Surat tersebut mengutip Pasal 620i tentang Undang-undang Bantuan Luar Negeri. Undang-undang itu melarang bantuan militer ke negara-negara yang menghalangi pengiriman bantuan kemanusiaan AS.
Surat juga mengutip Memorandum Keamanan Nasional yang dikeluarkan Presiden AS Joe Biden pada Februari yang mengharuskan Departemen Luar Negeri melaporkan kepada Kongres bahwa penggunaan senjata AS oleh Israel tidak melanggar hukum AS atau hukum internasional.
Tentara Israel telah memperluas operasi ke Gaza utara di tengah kekhawatiran akses bantuan kemanusiaan di wilayah tersebut. Selain bantuan kemanusian, akses warga sipil terhadap makanan, air, dan obat-obatan juga terbatas.
REUTERS
Pilihan editor: Sekjen ASEAN Tekankan Netralitas di Tengah Kekuatan Besar Global