Peringatan untuk Negara-negara Nuklir
Tanpa menyebut nama negara tertentu, Joergen Watne Frydnes, ketua Komite Nobel Norwegia, memperingatkan agar negara-negara nuklir tidak berpikir untuk menggunakan senjata nuklir.
"Senjata nuklir saat ini memiliki daya rusak yang jauh lebih besar. Senjata ini dapat membunuh jutaan orang dan akan berdampak pada iklim secara dahsyat," katanya dalam sebuah konferensi pers. "Perang nuklir dapat menghancurkan peradaban kita."
Frydnes memuji "upaya luar biasa" dari Nihon Hidankyo dan perwakilan lain dari Hibakusha untuk berkontribusi pada "pembentukan tabu nuklir".
"Oleh karena itu, sangat mengkhawatirkan bahwa saat ini tabu terhadap penggunaan senjata nuklir berada di bawah tekanan," katanya.
Tahun depan akan menandai peringatan 80 tahun dijatuhkannya bom nuklir oleh Amerika Serikat di Hiroshima dan Nagasaki pada bulan Agustus 1945.
Dengan penghargaan ini, komite menarik perhatian pada "situasi yang sangat berbahaya" di dunia, dengan hubungan Cina-AS, dan hubungan Rusia-AS, "yang paling beracun" sejak berakhirnya Perang Dingin, menurut Dan Smith, kepala Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm.
"Jika terjadi konflik militer, ada risiko konflik tersebut meningkat menjadi senjata nuklir... Mereka (Nihon Hidankyo) benar-benar merupakan suara yang penting untuk mengingatkan kita tentang sifat destruktif senjata nuklir," katanya kepada Reuters.
Smith juga mengatakan bahwa Komite tersebut telah mencapai "tiga hal sekaligus" dengan penghargaan tersebut: menarik perhatian pada penderitaan manusia yang selamat dari bom nuklir; bahaya senjata nuklir; dan bahwa dunia telah bertahan hidup tanpa penggunaan senjata nuklir selama hampir 80 tahun.
Komite Nobel Norwegia secara teratur memberikan fokus pada isu senjata nuklir, yang terbaru adalah penghargaan kepada ICAN, Kampanye Internasional untuk Menghapuskan Senjata Nuklir, yang memenangkan penghargaan tersebut pada tahun 2017.
Penghargaan perdamaian ini merupakan penghargaan Nobel kelima yang diberikan minggu ini, setelah sastra, kimia, fisika, dan kedokteran.
Pembela hak-hak perempuan Iran yang dipenjara, Narges Mohammadi, menang pada tahun 2023.
Hadiah Nobel Perdamaian, senilai 11 juta crown Swedia, atau sekitar $1 juta, akan diberikan di Oslo pada 10 Desember, pada hari peringatan wafatnya industrialis Swedia, Alfred Nobel, yang mendirikan penghargaan ini dalam surat wasiatnya di tahun 1895.
Pilihan Editor: Lagi, RI Berhasil Evakuasi 14 WNI dari Lebanon ke Indonesia