Ed Gabriel, presiden Gugus Tugas Amerika di Lebanon, mengatakan pertemuan tersebut mencakup saling memberi dan menerima mengenai berbagai isu, termasuk "perlunya gencatan senjata. Dibahas pula tentang dukungan yang dibutuhkan dari Amerika Serikat dan sekutunya untuk mengatasi krisis kemanusiaan, kekosongan kepemimpinan presiden di Lebanon, dan peran penting Angkatan Bersenjata Lebanon.
"Kami mendengar banyak belas kasihan dari pihaknya. Kita lihat saja apa yang terjadi," katanya. "Ini adalah pertukaran dua sisi yang berharga, dan kami membuat kemajuan penting dalam hubungan kami. Kami akan terus bertemu."
Jim Zogby, pendiri Arab American Institute dan anggota lama Komite Nasional Demokrat, mengatakan ia menolak undangan tersebut. Para pemimpin dari kampanye protes Uncommitted National Movement mengatakan mereka tidak diundang ke pertemuan tersebut. Hala Hijazi, seorang teman lama Harris yang telah kehilangan puluhan anggota keluarganya di Gaza, tidak dapat hadir.
Kamala Harris, calon presiden dari Partai Demokrat, akan menghadapi mantan Presiden Donald Trump dari Partai Republik pada tanggal 5 November. Dalam jajak pendapat, kedua kandidat diperkirakan kan bersaing ketat.
Kedua kandidat memiliki tingkat dukungan yang hampir sama di kalangan warga Amerika keturunan Arab. Pertemuan Harris pada hari Jumat menyusul upaya lain yang dilakukan timnya minggu ini. Pada hari Kamis, calon wakil presidennya, Gubernur Minnesota Tim Walz, berjanji dalam panggilan Zoom dengan para pemilih Muslim bahwa Muslim akan memiliki peran yang sama dalam pemerintahan Harris.
REUTERS
Pilihan editor: Soal Hak Aborsi, Posisi Melania Trump Berlawan dengan Donald Trump