Serangan regional
Garda Revolusi Iran menggunakan rudal pada Januari 2024 ketika mereka mengatakan bahwa mereka menyerang markas mata-mata Israel di wilayah semi-otonom Kurdistan Irak, dan mengatakan bahwa mereka menembaki militan ISIS di Suriah. Iran juga mengumumkan menembakkan rudal ke dua pangkalan kelompok militan Baluchi di negara tetangga, Pakistan.
Arab Saudi dan AS mengatakan bahwa mereka yakin Iran berada di balik serangan pesawat tak berawak dan rudal terhadap fasilitas minyak Arab Saudi yang berharga pada tahun 2019. Teheran membantah tuduhan tersebut.
Pada 2020, Iran meluncurkan serangan rudal ke pasukan pimpinan AS di Irak, termasuk pangkalan udara al-Asad, sebagai pembalasan atas serangan pesawat tak berawak AS terhadap seorang komandan Iran.
Amerika Serikat menuduh Iran mempersenjatai Houthi di Yaman, yang telah menembaki pelayaran Laut Merah dan Israel sendiri selama perang Gaza, dalam sebuah kampanye yang mereka katakan ditujukan untuk mendukung Palestina. Teheran membantah mempersenjatai Houthi.
Pada 24 September, Reuters melaporkan bahwa Iran telah menengahi pembicaraan rahasia antara Rusia dan Houthi untuk mentransfer rudal anti-kapal kepada kelompok bersenjata tersebut, mengutip sumber-sumber Barat dan regional.
Pada 2022, Houthi mengatakan bahwa mereka menembakkan rudal balistik dan pesawat tak berawak ke Uni Emirat Arab. Ini termasuk serangan rudal yang menargetkan pangkalan yang menampung militer AS di UEA, yang digagalkan oleh rudal pencegat Patriot buatan AS.
Dukungan untuk Hizbullah
Kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran mengatakan bahwa mereka memiliki kemampuan di Lebanon untuk mengubah ribuan roket menjadi rudal presisi dan memproduksi pesawat tak berawak. Tahun lalu, mendiang pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan bahwa kelompok ini mampu mengubah roket standar menjadi rudal presisi dengan kerja sama para ahli Iran.
Suriah
Iran telah mentransfer rudal berpemandu presisi buatan dalam negeri ke Suriah untuk mendukung perang Presiden Bashar al-Assad melawan pemberontak, menurut para pejabat intelijen Israel dan Barat.
Iran telah memindahkan beberapa kapasitas produksi ke kompleks bawah tanah di Suriah, di mana militer Assad dan pasukan pro-Teheran lainnya telah belajar membuat rudal mereka sendiri, kata sumber-sumber itu.
REUTER
Pilihan Editor: Perbandingan Kekuatan Militer dan Pertahanan Iran dan Israel