TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berharap ada tindakan tegas Amerika Serikat terhadap Rusia. Sebab dia sangat yakin hal itu sebagai cara untuk menghentikan perang Ukraina.
“Sekarang sudah mendekati akhir tahun, kami punya sebuah kesempatan nyata untuk memperkuat kerja sama antara Ukraina dengan Amerika Serikat. Tindakan tegas sekarang, dapat mengakhiri agresi militer Rusia terhadap Ukraina tahun depan,” kata Zelensky, Senin, 23 September 2024, usai wawancara dengan ABC News.
Zelensky saat ini berada di New York, Amerika Serikat untuk menghadiri Sidang Umum PBB. Selanjutnya, dia akan melakukan perjalanan ke Washington untuk memaparkan ‘rencana kemenangan’ Ukraina dan pengaruh kebijakan Gedung Putih pada perang Ukraina tak peduli siapapun yang memenangkan pemilu 5 November mendatang.
Sebelumnya pada Senin, 23 September 2024, calon presiden dari Partai Republik Donald Trump mengklaim tanpa bukti bahwa dia curiga Zelensky menginginkan Partai Demokrat memenangkan pemilu pada November nanti. Kyev tidak secara langsung menanggapi kabar ini, namun Zelensky pernah mengatakan dia bersedia bekerja sama dengan siapapun yang nantinya akan berkuasa di Gedung Putih.
Dalam sebuah wawancara dengan ABC News, Zelensky mendesak Washington dan mitra-mitranya agar terus mendukung Ukraina. Washington dan sekutu-sekutunya telah memberikan multi-miliar dolar program bantuan ke Ukraina, di mana saat yang sama menjatuhkan sanksi berkali-kali pada Moskow.
“Saya rasa kami semakin dekat dengan perdamaian dari yang kami kira. Kami sudah berada di ujung akhir peperangan,” kata Zelensky.
Perang Ukraina persisnya terjadi pada Februari 2022, di mana Rusia menyebutnya sebagai operasi militer khusus. Perang ini telah menewaskan ribuan orang, melukai jutaan orang dan membuat kota-kota di Ukraina tinggal puing-puing. Zelensky dalam wawancara dengan ABC mengatakan satu-satunya posisi kuat yang Ukraina bisa dorong adalah meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan perang.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: WHO Laporkan Ada 30 Ribu Kasus Cacar Monyet Sepanjang 2024 di Afrika
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini