Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemimpin Dunia Bertemu dalam Sidang Umum PBB ke-78, Bahas Krisis Gaza hingga Haiti

Reporter

image-gnews
Resolusi disahkan atas permohonan keanggotaan penuh Palestina pada Sidang Darurat Majelis Umum PBB setelah 143 negara anggota PBB menyatakan mendukung, 9 negara menentang dan 25 lainnya abstain.
Resolusi disahkan atas permohonan keanggotaan penuh Palestina pada Sidang Darurat Majelis Umum PBB setelah 143 negara anggota PBB menyatakan mendukung, 9 negara menentang dan 25 lainnya abstain.
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSidang Umum PBB ke-79— yang dianggap sebagai salah satu acara diplomatik terbesar di dunia— akan dimulai pada Selasa 24 September 2024 di New York.

Sidang Umum ini diadakan setiap tahun di markas besar PBB di New York, mempertemukan para kepala negara dan pemerintahan dari negara-negara anggota. Acara ini akan berlangsung dari 24 hingga 30 September.

Sidang ke-79 akan dibuka oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan akan dipimpin oleh Presiden Kamerun Philemon Yong.

Setidaknya 133 kepala negara dan pemerintahan, tiga wakil presiden, 80 wakil perdana menteri, dan 45 menteri akan menghadiri acara tersebut.

Sesuai tradisi yang telah berlangsung sejak 1955, Brasil akan memberikan pidato pertama. Setelah Brasil, negara tuan rumah, Amerika Serikat, akan mengambil giliran berbicara.

Presiden Recep Tayyip Erdogan akan mewakili Turki dan menyampaikan pidatonya di urutan ketiga pada hari pertama, setelah Amerika Serikat.

Erdogan, yang akan berpidato di Sidang Umum untuk ke-14 kalinya, diperkirakan akan menyoroti situasi di Jalur Gaza. Ia juga diharapkan mendesak negara-negara anggota untuk menentang serangan Israel.

Krisis dari Gaza hingga Haiti

Para pemimpin PBB bertemu di tengah meningkatnya jumlah krisis, konflik, dan perang di seluruh dunia.

Dengan demikian, krisis dari Gaza hingga Ukraina, serta dari Sudan hingga Haiti, diperkirakan akan menjadi topik utama dalam agenda.

Diharapkan para pemimpin akan fokus pada Gaza, yang sebelumnya digambarkan PBB sebagai "neraka di bumi."

Di Gaza, selain menekankan perlunya gencatan senjata, negara-negara anggota diperkirakan akan menyoroti pelanggaran hukum internasional dan resolusi PBB oleh Israel, serta kesulitan dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas dijadwalkan berbicara pada Kamis 26 September pagi hari, sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan berbicara pada sore hari.

Tahun ini, tema utama diskusi Sidang Umum PBB adalah "Tidak Meninggalkan Siapapun: Bertindak Bersama untuk Kemajuan Perdamaian, Pembangunan Berkelanjutan, dan Martabat Manusia untuk Generasi Saat Ini dan Masa Depan."

"Tatanan global saat ini tidak bekerja untuk semua orang. Bahkan, saya akan mengatakan: tidak bekerja untuk siapapun," kata Guterres.

Oleh karena itu, para pemimpin diperkirakan akan membahas reformasi Dewan Keamanan dan arsitektur keuangan internasional.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain pekan tingkat tinggi, "KTT Masa Depan" akan diadakan dari 22 hingga 23 September, sebelum Sidang Umum.

KTT ini akan berfokus pada adaptasi institusi internasional terhadap tantangan saat ini, sementara pertemuan tingkat tinggi tentang kenaikan permukaan laut akan membahas upaya melawan perubahan iklim.

Para pemimpin juga diharapkan mengadakan konsultasi tentang berbagai isu seperti tujuan pembangunan berkelanjutan, resistensi antimikroba, dan perlucutan senjata nuklir.

Castro Berpidato Selama 296 Menit, Gaddafi Selama 100 Menit

Sidang Umum telah diadakan sejak 1946 dengan 51 anggota dan para pemimpin diharapkan membatasi pidatonya hingga 15 menit dan menyinggung tema utama.

Namun, banyak pemimpin yang mengabaikan batasan waktu, yang menghasilkan momen-momen berkesan.

Salah satunya adalah pidato Presiden Kuba Fidel Castro selama 296 menit pada 1960, diikuti oleh pidato Pemimpin Libya Muammar Gaddafi selama 100 menit pada 2009, di mana ia merobek halaman dari Piagam PBB.

Momen terkenal lainnya dalam sejarah Sidang Umum adalah ketika Presiden Uni Soviet Nikita Khrushchev memukul meja dengan tinju dan sepatunya, dan menjadi marah saat Filipina menyampaikan pidatonya pada 1960.

Pidato mantan Presiden Venezuela Hugo Chavez pada 2006 juga sering diingat, di mana ia menyebut mantan Presiden AS George W. Bush, yang berbicara sehari sebelumnya, sebagai "iblis."

Pada 2018, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menghadiri Sidang Umum dengan bayinya yang berusia tiga bulan, momen yang masih diingat hingga kini.

Demikian pula, pernyataan mantan Presiden AS Donald Trump pada 2017 yang mengancam akan "menghancurkan Korea Utara" jika perlu, juga menjadi sorotan.

Sidang Umum sering kali menyaksikan delegasi yang keluar dari ruangan sebagai bentuk protes terhadap pidato yang tidak mereka setujui.

Pilihan Editor: Mantan Bos Mossad: Pemerintah Israel Lebih Pilih Balas Dendam daripada Bebaskan Sandera

ANADOLU

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jelang Sidang Umum PBB ke-79, Presiden Iran Sebut Israel Sengaja Memperluas Konflik

29 menit lalu

Masoud Pezeshkian. Majid Asgaripour/WANA
Jelang Sidang Umum PBB ke-79, Presiden Iran Sebut Israel Sengaja Memperluas Konflik

Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan Israel berupaya memperluas konflik di Timur Tengah.


Israel Serang 300 Target Hizbullah, Tewaskan 100 Warga Lebanon dalam Satu Hari

4 jam lalu

Israel Serang 300 Target Hizbullah, Tewaskan 100 Warga Lebanon dalam Satu Hari

Lebanon mengatakan pada Senin 23 September 2024 bahwa sedikitnya 100 orang telah tewas akibat rentetan serangan Israel di selatan negara itu.


Penutupan Olimpiade Catur 2024: Tim Catur Putra dan Putri India Juara, Tim Indonesia Naik Peringkat

4 jam lalu

Kapten Tim Putra Indonesia, Kristianus Liem(kiri) bersama tim catur putra yang bertanding di Olimpiade Catur 2024 di Budapest, Hungaria, pada 10-23 September 2024. Foto: Humas PB Percasi
Penutupan Olimpiade Catur 2024: Tim Catur Putra dan Putri India Juara, Tim Indonesia Naik Peringkat

Tim catur putra dan putri Indonesia berhasil mengangkat peringkat mereka di klasemen akhir Olimpiade Catur 2024.


Sekjen PBB: Israel dan Hamas Tak Inginkan Gencatan Senjata Gaza

4 jam lalu

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan pidato selama Utusan Khusus untuk Ambisi dan Solusi Iklim di Museum Sejarah Alam Amerika di Kota New York, AS, 5 Juni 2024. REUTERS/David Dee Delgado
Sekjen PBB: Israel dan Hamas Tak Inginkan Gencatan Senjata Gaza

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa baik Israel maupun kelompok Palestina Hamas tidak tertarik pada gencatan senjata di Gaza


Survei: Dukungan untuk Kamala Harris Lebih Unggul Ketimbang Donald Trump

5 jam lalu

Wakil Presiden AS Kamala Harris menyambut Evan Gershkovich, yang dibebaskan dari tahanan di Rusia, setibanya di Pangkalan Gabungan Andrews di Maryland, AS, 1 Agustus 2024. REUTERS/Nathan Howard
Survei: Dukungan untuk Kamala Harris Lebih Unggul Ketimbang Donald Trump

Di antara hal yang ditanyakan responden adalah bagaimana pandangan mereka terhadap Kamala Harris sejak dia dicalonkan sebagai calon presiden.


Ekspor Indonesia Bulan Agustus Tertinggi dalam 20 Bulan Terakhir, Cina dan Amerika Masih Jadi Pasar Tertinggi

6 jam lalu

Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Internasional, Bara K. Hasibuan (tengah), bersama Ketua Komite Antidumping Indonesia atau KADI, Danang Prasta Danial (kiri) dan Ketua Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia atau KPPI Franciska Simanjuntak (kanan) memberi keterangan soal polemik kebijakan antidumping. Mereka menemui awak media di Auditorium Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, pada Senin, 15 Juli 2024. Tempo/Adil Al Hasan
Ekspor Indonesia Bulan Agustus Tertinggi dalam 20 Bulan Terakhir, Cina dan Amerika Masih Jadi Pasar Tertinggi

Kementerian Perdagangan melaporkan capaian ekspor tertinggi Kemendag selama 20 bulan terakhir dengan nilai US$ 23,56


Biden Khawatir Konflik Meluas akibat Perseteruan Israel-Hizbullah

6 jam lalu

Biden Khawatir Konflik Meluas akibat Perseteruan Israel-Hizbullah

Presiden AS Joe Biden menyatakan kekhawatirannya atas peningkatan ketegangan antara Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon beberapa waktu terakhir


Jika Kalah, Donald Trump Tak Mau Lagi Maju di Pilpres AS

6 jam lalu

Jika Kalah, Donald Trump Tak Mau Lagi Maju di Pilpres AS

Donald Trump tidak mau lagi maju di pilpres AS jika dia kalah dalam pemilu 5 November mendatang.


Kantor Imigrasi Pematangsiantar Deportasi dan Tangkal Seorang WNA Asal Amerika

11 jam lalu

Kantor Imigrasi Kelas II TPI Pematangsiantar mendeportasi warga negara asing (WNA) asal Amerika Serikat. (ANTARA/HO-Kantor Imigrasi Kelas II TPI Pematangsiantar)
Kantor Imigrasi Pematangsiantar Deportasi dan Tangkal Seorang WNA Asal Amerika

Berdasarkan data Kantor Imigrasi Pematangsiantar, WNA dari Amerika Serikat itu sudah overstay 55 hari.


7 Negara dengan Kasus Kebocoran Data Terbanyak

13 jam lalu

Ilustrasi - Hacker atau peretas mencoba membongkar keamanan siber. Pemerintah Indonesia menganggap banyak data pribadi yang dibocorkan Bjorka dari berbagai institusi bukanlah ancaman bagi negara dan data bersifat umum. (ANTARA/Shutterstock/am)
7 Negara dengan Kasus Kebocoran Data Terbanyak

Berikut daftar negara dengan kebocoran data terbanyak menurut laporan perusahaan keamanan siber, Surfshar.