TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas negara bagian California telah mengajukan gugatan terhadap raksasa minyak Amerika Serikat ExxonMobil atas dugaan perannya dalam polusi sampah plastik global. Hal ini diumumkan jaksa agung California pada Senin 23 September 2024.
Berbicara pada acara Climate Week di New York City, Jaksa Agung California Rob Bonta mengatakan negara bagian tersebut menggugat ExxonMobil setelah menyelesaikan penyelidikan selama hampir dua tahun. Menurut Bonta, penyelidikan itu menunjukkan bahwa ExxonMobil sengaja menyesatkan masyarakat tentang batasan daur ulang.
Investigasi ini mencerminkan penyelidikan California sebelumnya terhadap dugaan upaya industri minyak untuk menyesatkan masyarakat tentang perubahan iklim.
Bonta mengatakan kantornya secara khusus menginginkan informasi mengenai promosi Exxon mengenai teknologi "daur ulang canggih", yang menggunakan proses yang disebut pirolisis untuk mengubah plastik yang sulit didaur ulang menjadi bahan bakar.
Dia mengatakan lambatnya kemajuan teknologi adalah tanda penipuan Exxon yang terus berlanjut.
“Gugatan hari ini menunjukkan gambaran lengkap mengenai penipuan yang dilakukan ExxonMobil selama puluhan tahun. Dan, kami meminta pengadilan untuk meminta pertanggungjawaban ExxonMobil sepenuhnya atas perannya dalam secara aktif menciptakan dan memperburuk krisis polusi plastik melalui kampanye penipuannya,” kata Bonta dalam sebuah pernyataan.
Dia mengatakan ingin mengakhiri "praktik penipuan" yang dilakukan perusahaan tersebut dan berupaya mendapatkan dana pengurangan dan hukuman perdata atas kerugian yang ditimbulkan oleh polusi plastik di California.
ExxonMobil menolak tuduhan bahwa mereka menyesatkan masyarakat mengenai keterbatasan daur ulang plastik, atau tentang perubahan iklim.
ExxonMobil adalah produsen resin terbesar di dunia yang digunakan untuk plastik sekali pakai, menurut laporan yang diterbitkan tahun lalu oleh Minderoo Foundation, dengan konsultan Wood Mackenzie dan Carbon Trust.
Gugatan California diajukan menjelang putaran final perundingan perjanjian plastik global yang akan berlangsung di Busan, Korea Selatan, pada akhir tahun ini.
Dalam perundingan tersebut, negara-negara terpecah mengenai apakah perjanjian tersebut harus meminta pembatasan produksi plastik, sebuah posisi yang ditentang oleh ExxonMobil dan industri petrokimia global.
Amerika Serikat bulan lalu menyatakan mendukung perjanjian yang dirancang untuk mengurangi produksi plastik global.
Pilihan Editor: PBB Sepakat Lahirkan Perjanjian Global tentang Polusi Plastik Selambatnya pada 2024
REUTERS