TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akhirnya buka suara ihwal serangan Israel ke Lebanon. Ia mengatakan pada hari Minggu bahwa Israel telah mendaratkan serangkaian serangan terhadap Hizbullah. Serangan dilakukan setelah Israel dan Hizbullah saling menyerang di Lebanon.
"Dalam beberapa hari terakhir, kami telah melancarkan serangkaian serangan terhadap Hizbullah yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Jika Hizbullah tidak menerima pesan itu, saya jamin mereka akan menerimanya," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan.
"Tidak ada negara yang dapat menoleransi serangan terhadap warganya, serangan terhadap kota-kotanya. Dan kami, Negara Israel, juga tidak akan menoleransinya," katanya. Ia bersumpah untuk memulangkan penduduk Israel utara yang mengungsi akibat pertempuran selama hampir setahun ke rumah mereka.
Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengatakan pasukan Israel akan terus mengejar tujuan perang mereka, yang sejak awal minggu ini secara resmi mencakup memulangkan penduduk utara ke rumah mereka.
Sebelum menyerang Hizbullah, Israel berfokus menghancurkan Hamas dan memulangkan sandera dalam keadaan hidup.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya, Gallant mengatakan Hizbullah telah mulai merasakan dampak dari kemampuan militer Israel. "Mereka merasakan bahwa mereka sedang dikejar,” ujar Gallant.
Ia mengatakan militer Israel akan terus menyerang hingga masyarakat utara Israel bisa kembali ke rumah mereka dengan aman. “Ini adalah tujuan kami, ini adalah misi kami, dan kami akan menggunakan cara yang diperlukan untuk mencapainya.”
Perang antara Israel dan Hizbullah kian sengit. Pada Minggu, 22 September 2024, jumlah korban akibat serangan Israel di Beirut mencapai 45 orang. Korban tewas akibat serangan udara Israel yang menargetkan komandan militer Hizbullah di pinggiran selatan Beirut minggu ini.
"Jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 45 orang," kata pernyataan Kementerian Kesehatan Lebanon.
Hizbullah mengatakan bahwa mereka yang tewas dalam serangan paling mematikan dalam setahun konflik antara Hizbullah dan Israel termasuk 16 anggotanya, dan bahwa pemimpin senior Ibrahim Aqil dan komandan tinggi lainnya, Ahmed Wahbi, termasuk di antara yang tewas.
AL ARABIYA
Pilihan editor: Perempuan Misterius di Pusaran Ledakan Pager Hizbullah Diwawancara Intel Hungaria