TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengajukan pengunduran dirinya pada Rabu 4 September 2024, yang merupakan bagian dari perombakan pemerintahan terbesar dalam perang 30 bulan melawan Rusia.
Pengunduran diri dan pengangkatan lebih banyak lagi diperkirakan akan terjadi dalam beberapa hari mendatang. Ini setelah lima menteri mengundurkan diri pada Selasa, yang oleh sekutu senior Presiden Volodymyr Zelensky disebut sebagai awal dari “reset” pemerintahan menjelang musim dingin.
Surat pengunduran diri Kuleba diposting di Facebook oleh Ketua Parlemen Ruslan Stefanchuk.
Ketua DPR mengatakan anggota parlemen akan segera membahas permintaan tersebut. Parlemen memperkirakan akan melakukan pemungutan suara mengenai pengunduran diri tersebut pada Rabu nanti, yang biasanya hanya merupakan formalitas politik.
Zelensky mengatakan perubahan pada pemerintahan, yang terjadi pada saat krusial dalam konflik skala penuh, diperlukan untuk memperkuat pemerintahan dan mencapai hasil yang dibutuhkan Ukraina.
“Musim gugur akan menjadi sangat penting bagi Ukraina. Dan lembaga-lembaga negara kita harus dikonfigurasi sehingga Ukraina mencapai semua hasil yang kita butuhkan – untuk kita semua,” katanya pada hari Selasa.
Pasukan Rusia bergerak maju di timur Ukraina, pasukan Ukraina telah melakukan serangan berani ke wilayah Kursk di Rusia, dan Moskow telah mengintensifkan serangan pesawat tak berawak dan rudal dalam beberapa pekan terakhir.
David Arakhamia, anggota parlemen senior dari partai Zelensky, mengatakan pada Selasa bahwa akan ada “reset pemerintahan besar-besaran” yang akan menyebabkan lebih dari separuh menteri berganti.
Pilihan Editor: Rudal Rusia Tewaskan 50 Orang dalam Serangan ke Lembaga Militer Ukraina
REUTERS