TEMPO.CO, Jakarta - UNICEF berinisiatif memulai langkah darurat untuk pengadaan vaksin mpox atau yang lebih dikenal dengan sebutan cacar monyet. Vaksin ini nantinya akan didistribusikan pada negara-negara dengan wabah cacar monyet terburuk
Langkah UNICEF ini buntut dari lonjakan kasus cacar monyet di sejumlah negara di Afrika hingga membuat WHO mendeklarasikan cacar monyet sebagai darurat kesehatan masyarakat. Langkah WHO itu sama seperti yang dilakukannya pada pandemi Covid-19 pada 2020.
UNICEF dalam inisiatif ini bermitra dengan aliansi vaksin Gavi, Pusat Pengendali dan Pencegahan Penyakit (Africa CDC), Pan American Health Organization, WHO dan mitra-mitranya, yang pada Sabtu, 31 Agustus 2024, membuat pernyataan bersama (perihal penanganan cacar monyet). Pernyataan bersama ini, juga menyoroti ketergantungan kapasitas produksi manufaktur, yang menyetujui dibuat vaksin cacar monyet sebanyak 12 juta dosis sepanjang 2025. WHO saat ini sedang mengevaluasi informasi yang diberikan oleh para manufaktuf vaksin pada 23 Agustus 2024 lalu, di mana evaluasi daftar pengguna darurat dijadwalkan difinalisasi pada pertengahan September 2024.
“Penting saat ini untuk mengatasi kekurangan vaksin cacar monyet dan pengiriman vaksin ke komunitas-komunitas yang membutuhkan,” kata Leila Pakkala, Direktur UNICEF divisi suplai.
Direktur Africa CDC Jean Kaseya menyuarakan situasi saat ini yang mendesak, menekankan pengadaan vaksin cacar monyet dan pendistribusian yang tepat waktu adalah hal yang sangat penting untuk melindungi populasi yang terdampak parah oleh wabah cacar monyet.
Sementara itu, Direktur WHO Tedros Ghebreyesus menyoroti optimisme kalau wabah cacar monyet bisa diatasi dengan upaya yang terkoordinasi. “Pemerintah di setiap negara diharapkan bekerja sama dengan mitra-mitra sehingga wabah cacar monyet diharapkan bisa dihentikan dalam enam bulan ke depan
Cacar monyet pertama kali teridentifikasi sebagai sebuah penyakit berbeda pada 1958 di antara labolatorium di Denmark. Sedangkan kasus penyakit cacar monyet ini terdokumentasi pertama kali pada manusia pada 1970 di Republik Demokratik Kongo, Liberia dan Sierra Leone. Pada akhir 2022, cacar monyet mulai menular dengan cepat hingga WHO menyatakan sebagai sebuah kondisi kedaruratan dan menamainya penyakit mpox untuk menghindari rasisme dan stigmatisasi bahasa.
Sumber: RT.com
Pilihan editor: Ikan Paus Beluga yang Diduga Mata-mata Rusia Ditemukan Mati
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini