Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

MER-C Berangkatkan Tim Medis ke-6 untuk Bantu Rakyat Palestina di Gaza

Reporter

image-gnews
Presidium Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) Faried Thalib dan Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di kantor MER-C Indonesia, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Presidium Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) Faried Thalib dan Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di kantor MER-C Indonesia, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Iklan

Komite Penyelamatan Darurat Medis (MER-C) kembali memberangkatkan Tim Medis Darurat (EMT) ke-6 secara bertahap untuk bertugas membantu rakyat Palestina di Jalur Gaza.

Berdasarkan rilis pers MER-C yang diperoleh di Jakarta pada Rabu 30 Oktober 2024 disebutkan bahwa Tim EMT MER-C ke-6 tersebut terdiri dari lima orang relawan yang diberangkatkan dalam dua tahap.

Tahap pertama berangkat pada Sabtu lalu, yaitu dokter bedah dr. Faradina Sulistiyani, Sp.B, dokter kandungan dr. Regintha Yasmeen, Sp. OG dan satu perawat bernama Nadia Rosi.

Dua relawan lainnya kemudian berangkat pada Selasa lalu. Mereka adalah dokter bedah dr. Taufiq Nugroho, SpB., FINACS. FICS, dan satu perawat bernama Kamal Putra Pratama.

Saat melepas keberangkatan tim di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, pada Selasa, Ketua EMT MER-C Arief Rachman disebutkan mengatakan bahwa situasi di Jalur Gaza selama satu bulan terakhir semakin memburuk karena tidak adanya kepastian upaya kemanusiaan yang bisa diterapkan secara efektif di Jalur Gaza.

Namun, MER-C berkomitmen untuk tetap konsisten mengirimkan tim medis.

"Terlepas dari situasi yang berkembang saat ini, MER-C masih konsisten mengirimkan tim medis dalam koridor WHO. Dengan banyaknya rumah sakit yang terpaksa tidak beroperasi karena keterbatasan dokter, tim medis dan obat-obatan, kita akan tetap memberikan support, memberikan yang terbaik yang bisa kita berikan,” kata Arief.

Mereka berharap dengan pengiriman tim medis tersebut, mereka dapat mendorong masuknya pasokan obat-obatan dan alat kesehatan ke Jalur Gaza.

“Kami tidak bisa bayangkan seandainya kemudian tenaga medis sudah tidak ada, maka ketika kami mengirimkan barang-barang dari luar akan dipertanyakan untuk apa pemanfaatannya," tambahnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa tim EMT ke-6 itu akan bertugas selama satu bulan. Namun, WHO berharap seluruh tim bisa bekerja lebih lama untuk jangka waktu tiga bulan. MER-C sendiri masih akan melakukan evaluasi lebih lanjut terkait hal itu.

"Kalau situasi memungkinkan dan teman-teman sanggup untuk bekerja tiga bulan, kami akan sangat menghargai dan akan kami upayakan agar kemudian teman-teman bisa bekerja di sana dalam situasi yang aman.”

Terkait penugasan tersebut, Arief mengatakan tim EMT ke-6 itu akan bertugas di Gaza Tengah, di Rumah Sakit Lapangan Public Aid Hospital. Dia juga mengatakan saat ini krisis kemanusiaan yang dihadapi jauh lebih berat dibandingkan pada awal penyerangan tahun lalu.

Ia mengingatkan bahwa krisis yang terjadi saat ini tidak hanya menimpa warga Gaza, tapi juga semua pihak termasuk pekerja kemanusiaan dan kemungkinan termasuk relawan MER-C.

Untuk itu, dia berharap para relawan yang diberangkatkan tersebut mendapat kemudahan sehingga bantuan dari rakyat Indonesia melalui MER-C tersebut bermanfaat bagi rakyat Palestina di Gaza.

Pilihan Editor: Kelompok Pro-Palestina Kecam Pernyataan Menlu Inggris soal Genosida di Gaza

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Serangan Israel Terbaru Menewaskan 20 Warga Gaza

1 jam lalu

Mobil-mobil yang rusak terlihat setelah pasukan Israel mundur dari daerah sekitar rumah sakit Kamal Adwan di Jabalia, di Jalur Gaza utara, 26 Oktober 2024. REUTERS/Stringer
Serangan Israel Terbaru Menewaskan 20 Warga Gaza

Serangkaian serangan Israel disepanjang Jalur Gaza pada Rabu, 30 Oktober 2024, setidaknya telah menewaskan 20 orang


Dubes Turki di PBB Serukan Embargo Senjata terhadap Israel

2 jam lalu

Seorang tentara Israel berdiri di atas tank Merkava dekat perbatasan Israel-Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas, Israel 23 November 2023. Tank Merkava dilengkapi dengan senapan mesin koaksial 12,7 mm dan senapan mesin 7,62 mm, dan juga memiliki pelontar granat Mk 19 dan mortir 60 mm yang dioperasikan secara internal hingga 12 x granat asap. REUTERS/Alexander Ermochenko
Dubes Turki di PBB Serukan Embargo Senjata terhadap Israel

Duta Besar Turki untuk PBB Ahmet Yildiz menyerukan embargo senjata ke Israel.


Khawatir Diserang Drone, Netanyahu Tunda Pernikahan Putranya

3 jam lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di hadapan Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-79 di markas besar PBB di New York, AS, 27 September 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Khawatir Diserang Drone, Netanyahu Tunda Pernikahan Putranya

Pernikahan putra Netanyahu, Avner, direncanakan pada 26 November di utara Tel Aviv


Iron Beam akan Perkuat Pertahanan Udara Israel, Apa Kelebihan dan Kelemahannya?

3 jam lalu

Laser Iron Beam. Rafael.co.il
Iron Beam akan Perkuat Pertahanan Udara Israel, Apa Kelebihan dan Kelemahannya?

Pertahanan udara Israel berkali-kali ditembus roket-roket dan rudal dari Gaza, Lebanon dan Iran, kini negara zionis itu mengandalkan Iron Beam.


Netflix Bantah Tuduhan Hapus Koleksi Film Palestina, Sebut Lisensi Berakhir

7 jam lalu

Logo Netflix. Foto :  Netflix
Netflix Bantah Tuduhan Hapus Koleksi Film Palestina, Sebut Lisensi Berakhir

Netflix membantah tuduhan penghapusan film Palestina, menurut mereka, lisensi untuk koleksi tersebut berakhir.


Kelompok Pro-Palestina Kecam Pernyataan Menlu Inggris soal Genosida di Gaza

7 jam lalu

Kelompok Pro-Palestina Kecam Pernyataan Menlu Inggris soal Genosida di Gaza

Kelompok pro-Palestina mengecam komentar Menlu Inggris yang menolak istilah "genosida" dalam menggambarkan penghancuran Gaza oleh Israel


Tentara Israel Lagi-lagi Tewas di Gaza Lawan Hamas

10 jam lalu

Tentara Komando Front Dalam Negeri Israel berjalan di jalan di Caesarea, Israel, 19 Oktober 2024 setelah serangan pesawat nirawak dari Lebanon ke Israel di tengah permusuhan  antara Hizbullah dan Israel. REUTERS/Rami Shlush
Tentara Israel Lagi-lagi Tewas di Gaza Lawan Hamas

Militer Israel menyatakan lima tentaranya tewas kemarin di Gaza utara dan Lebanon.


93 Warga Palestina Tewas dalam Satu Kali Serangan Israel

10 jam lalu

Seorang warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel terhadap sebuah rumah di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 25 Oktober 2024. Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan serangan udara Israel menghantam dua rumah di Khan Younis, yang menewaskan sedikitnya 20 orang. REUTERS/Mohammed Salem
93 Warga Palestina Tewas dalam Satu Kali Serangan Israel

HAM PBB menyebut ini adalah serangan Israel paling mengerikan dalam tiga bulan, di mana dalam satu kali serangan 93 warga Palestina tewas seketika.


Swiss Prihatin atas Larangan Israel terhadap Operasi UNRWA

12 jam lalu

Sebuah truk, bertanda logo Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA), menyeberang ke Mesir dari Gaza, di perbatasan Rafah yang melintasi antara Mesir dan Jalur Gaza, selama gencatan senjata sementara antara Hamas dan Israel, di Rafah, Mesir, 27 November , 2023. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Swiss Prihatin atas Larangan Israel terhadap Operasi UNRWA

Swiss menyampaikan keprihatinan atas larangan Israel terhadap operasi UNRWA.


ICC Tunda 5 Bulan untuk Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu, Standar Ganda?

13 jam lalu

Benjamin Netanyahu dan Karim Khan. REUTERS
ICC Tunda 5 Bulan untuk Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu, Standar Ganda?

ICC menghadapi tuduhan kemunafikan karena menunda permintaan surat penangkapan PM Israel Benjamin Netanyahu dan Menhan Yoav Gallant