Bagaimana sikap Sinwar terhadap negosiasi gencatan senjata?
Berlawanan dengan reputasinya sebagai pemimpin yang keras, Sinwar mendukung fleksibilitas dalam beberapa tahap negosiasi, bahkan mengejutkan para perantara. Dia bertekad untuk mengakhiri pertumpahan darah dan mengakhiri perang.
Pada November, seorang sandera yang dibebaskan dalam kesepakatan gencatan senjata mengkonfirmasi bahwa Sinwar secara langsung berbicara kepada para sandera tidak lama setelah mereka ditangkap pada tanggal 7 Oktober.
Sinwar mengatakan kepada para tawanan bahwa mereka aman dan tidak ada bahaya yang akan menimpa mereka, menurut sebuah laporan dari seorang mantan tawanan, seperti dilansir Jerusalem Post.
Terlepas dari peran aktif Sinwar di Hamas, Israel tidak dapat menemukannya, menurut sumber dari Asharq Al-Awsat.
Awal tahun ini, Israel melakukan operasi selama tiga bulan di Khan Younis, mencari Sinwar di atas dan di bawah tanah, namun tidak membuahkan hasil. Serangan kedua di kota itu juga gagal menemukannya.
Kini, Israel melancarkan operasi besar lainnya di kampung halaman Sinwar, hanya beberapa hari setelah ia diangkat menjadi pemimpin Hamas.
Panglima militer Israel, Mayjen Herzi Halevi, menyatakan bahwa penunjukan Sinwar sebagai pemimpin Hamas tidak akan mengubah apa pun, namun akan mempercepat upaya untuk menangkapnya.
Sumber-sumber di lapangan mengatakan bahwa operasi Israel di Khan Younis bertujuan untuk menghukum warga sipil atas terpilihnya Sinwar, dan mencoba memaksa mereka untuk bekerja sama dalam mengungkapkan lokasinya.
"Mereka bahkan menjatuhkan selebaran yang mendesak orang-orang untuk berbalik melawannya," kata sumber-sumber itu.
Namun, "tak satu pun dari warga sipil yang menjadi sasaran Israel mengetahui di mana Sinwar berada, atau apakah dia berada di atas atau di bawah tanah."
Pilihan Editor: Israel Dapat Kiriman Pasokan Militer AS ke-500