Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Pangeran MBS Takut Dibunuh Seperti Anwar Sadat

image-gnews
Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) berpose saat berkunjung ke Tembok Cina di Beijing, Cina 21 Februari 2019. Mohammed bin Salman berkunjung ke Tembok Cina menjelang melakukan pertemuan penting dengan Presiden Xi Jinping. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) berpose saat berkunjung ke Tembok Cina di Beijing, Cina 21 Februari 2019. Mohammed bin Salman berkunjung ke Tembok Cina menjelang melakukan pertemuan penting dengan Presiden Xi Jinping. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman atau pangeran MBS, mengaku takut dibunuh setelah ia mempertaruhkan nyawanya dengan mengejar kesepakatan besar dengan AS dan Israel yang mencakup normalisasi hubungan Saudi-Israel. 

Dilansir dari Outlook India, MBS dilaporkan bahwa ia mencontohkan pembunuhan Presiden Mesir Anwar Sadat, yang ditembak mati pada tahun 1981, dua tahun setelah menandatangani perjanjian damai dengan Israel. MBS bertanya kepada para lawan bicaranya apa yang telah dilakukan AS untuk membela Sadat setelah perjanjian damai bersejarah tersebut.

Menurut tiga sumber yang mengetahui percakapan tersebut, putra mahkota tetap berkomitmen untuk mencapai kesepakatan besar dengan Amerika Serikat dan Israel, meskipun ada risiko yang terlibat. Dia menganggapnya sebagai hal yang penting untuk masa depan negaranya.

Dikutip dari The Week, menurut kesepakatan tersebut, normalisasi hubungan akan mencakup beberapa komitmen AS kepada Saudi, termasuk jaminan keamanan melalui perjanjian, bantuan untuk program nuklir sipil, dan investasi ekonomi di bidang seperti teknologi. Selain itu, Arab Saudi dapat membatasi hubungannya dengan China sebagai imbalan, serta menjalin hubungan diplomatik dan lainnya dengan Israel, tambah laporan itu.

Namun, yang mengecewakan MBS, Israel tidak mendukung pembentukan negara Palestina dalam kesepakatan tersebut. Laporan tersebut menambahkan bahwa MBS mengatakan "Orang Saudi sangat peduli dengan hal ini" dan masa jabatannya sebagai penjaga situs suci Islam tidak akan aman jika dia tidak menangani apa yang menjadi isu keadilan paling mendesak di wilayah kami."

Ada laporan bahwa Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan bertemu dengan MBS pada 19 Mei di Dhahran, Arab Saudi, untuk menyelesaikan kesepakatan besar antara AS dan Saudi. Namun, para pakar regional percaya bahwa jika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terus menentang hak Palestina untuk memiliki negara sendiri, seperti sebagian besar rakyatnya, kesepakatan tiga arah tidak akan terwujud.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal Bin Farhan Al Saud juga telah menegaskan bahwa tidak akan ada normalisasi hubungan dengan Israel tanpa menyelesaikan masalah Palestina. Ada juga laporan yang mengutip seorang pejabat senior Saudi yang mengatakan bahwa pembentukan negara Palestina merupakan kebutuhan Arab dan Islam, dan jika hal ini diabaikan, kerajaan akan dianggap sebagai pengkhianat.

Dilansir dari Outlook, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah lama menginginkan normalisasi antara Israel dan Arab Saudi. Namun, ia berulang kali menolak gagasan pembentukan negara Palestina di masa depan, yang membuat kesepakatan semacam itu menjadi rumit dan sulit untuk diimplementasikan. Eskalasi terbaru di Gaza telah berdampak besar pada pembicaraan normalisasi antara kedua negara.

Sementara itu, Nahal Toosi, jurnalis senior urusan luar negeri dari Politico, menyarankan bahwa MBS menaruh nyawanya dalam bahaya untuk mendorong pejabat AS menekan Israel agar menyetujui kesepakatan yang dia inginkan. "Bahkan sebelum perang di Gaza, MBS sudah mengambil risiko dengan mempertimbangkan ide menjalin hubungan diplomatik dengan Israel," kata Toosi.

ANANDA RIDHO SULISTYA | OUTLOOK | THE WEEK

Pilihan Editor: Erdogan: Serangan Israel di Gaza Pembantaian Warga Sipil

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kamala Harris Temui Pemimpin Arab-Amerika yang Murka AS Dukung Israel

6 jam lalu

Kamala Harris saat mengikuti debat calon presiden Amerika Serikat pada 10 September 2024. REUTERS
Kamala Harris Temui Pemimpin Arab-Amerika yang Murka AS Dukung Israel

Kamala Harris menggalang dukungan dari Muslim Arab-Amerika yang marah atas dukungan AS terhadap Israel.


Komandan Hamas dan Keluarga Tewas Dibom Israel di Tripoli

8 jam lalu

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel terhadap rumah-rumah, di tengah konflik Israel-Hamas, di Khan Younis, Jalur Gaza Selatan, 2 Oktober 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Komandan Hamas dan Keluarga Tewas Dibom Israel di Tripoli

Serangan Israel di Lebanon kembali menewaskan komandan Hamas dan keluarganya.


Dua Tentara Israel Lagi-lagi Tewas Dihantam Drone dari Irak

9 jam lalu

Seorang tentara Israel berdiri di pintu masuk terowongan menuju Mesir di tengah konflik antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza, di wilayah Koridor Philadelphia di Gaza selatan, 13 September 2024. Militer Israel menunjukkan kepada wartawan sebuah terowongan lebar yang cukup besar untuk dilalui truk, yang mengarah ke Mesir tetapi diblokir dari sisi Mesir. REUTERS/Amir Cohen
Dua Tentara Israel Lagi-lagi Tewas Dihantam Drone dari Irak

Tentara israel kembali tumbang saat dihantam serangan dari Irak. Sebelumnya 8 tentara Israel tewas melawan Hizbullah.


Pilot Israel yang Tewaskan Hassan Nasrallah Takut Dituntut Kejahatan Perang

12 jam lalu

Sebuah pesawat tempur F-35 Israel terlihat di langit perbatasan Israel dengan Lebanon, di Israel utara, 9 Oktober 2023. REUTERS/Ammar Awad/File Foto
Pilot Israel yang Tewaskan Hassan Nasrallah Takut Dituntut Kejahatan Perang

Israel telah menyerang Lebanon yang menewaskan pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah. Pilot Israel yang menyerang Nasrallah kini ketakutan.


Donald Trump: Israel Harus Serang Situs Nuklir Iran!

13 jam lalu

Donald Trump,  bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Trump Tower di New York City, 27 September 2024. Shannon Stapleton/Reuters
Donald Trump: Israel Harus Serang Situs Nuklir Iran!

Donald Trump membuat pernyataan kontroversial terkait rencana Israel menyerang fasilitas nuklir Iran.


Dubes AS: Kami Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Prabowo

16 jam lalu

Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir saat wawancara dengan Tempo di Jakarta, Jumat, 20 September 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Dubes AS: Kami Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Prabowo

Dubes AS untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdir buka suara soal hubungan Amerika dengan Prabowo Subianto.


Militer Israel Bunuh Komandan Perang Sayap Bersenjata Hamas

17 jam lalu

Para pelayat menyalati jenazah seorang warga Palestina yang terbunuh dalam serangan Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 10 September 2024. REUTERS/Mohammed Salem/File Photo
Militer Israel Bunuh Komandan Perang Sayap Bersenjata Hamas

Militer Israel mengklaim telah membunuh salah satu komandan Brigade Al Qassam yang merupakan sayap bersenjata Hamas.


Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

18 jam lalu

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri
Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

Kementerian Luar Negeri meminta WNI di Lebanon agar tidak menunda evakuasi selagi masih ada kesempatan.


Peran Besar Amerika Dalam Penggunaan Iron Dome

18 jam lalu

Sistem antirudal Iron Dome Israel mencegat roket setelah Iran menembakkan salvo rudal balistik, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel, 1 Oktober 2024 REUTERS/Amir Cohen
Peran Besar Amerika Dalam Penggunaan Iron Dome

Dalam pembangunan Iron Dome, Israel mendapat banyak bantuan Amerika


Top 3 Dunia ; CIA Pasang Iklan Lowongan Kerja untuk Informan di Cina, Iran dan Korea Utara

21 jam lalu

Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden. REUTERS/Jorge Cabrera
Top 3 Dunia ; CIA Pasang Iklan Lowongan Kerja untuk Informan di Cina, Iran dan Korea Utara

Top 3 dunia pada 4 Oktober 2024, geger iklan lowongan kerja agen mata-mata Amerika Serikat CIA yang merekrut informan dari tiga negara.