Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Australia Klaim Israel Tak Sengaja Bunuh Pekerja World Central Kitchen di Gaza

Reporter

image-gnews
Seseorang melihat sebuah kendaraan di mana karyawan dari World Central Kitchen (WCK), termasuk orang asing, tewas dalam serangan udara Israel di Deir Al-Balah, di Gaza tengah, Jalur 2 April 2024. Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak meminta Israel untuk segera menyelidiki dan memberikan penjelasan setelah terdapat pekerja warga negara Inggris terbunuh di Gaza. REUTERS/Ahmed Zakot
Seseorang melihat sebuah kendaraan di mana karyawan dari World Central Kitchen (WCK), termasuk orang asing, tewas dalam serangan udara Israel di Deir Al-Balah, di Gaza tengah, Jalur 2 April 2024. Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak meminta Israel untuk segera menyelidiki dan memberikan penjelasan setelah terdapat pekerja warga negara Inggris terbunuh di Gaza. REUTERS/Ahmed Zakot
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Serangan udara Israel yang menewaskan pekerja bantuan internasional di Gaza pada April adalah akibat dari kegagalan operasional yang serius tetapi tidak disengaja, menurut tinjauan pemerintah Australia atas insiden tersebut yang dirilis pada Jumat 2 Agustus 2024.

Tiga serangan udara Israel menghantam konvoi kendaraan bantuan yang melakukan perjalanan melalui Gaza pada 1 April. Serangan beruntunn ini menewaskan tujuh staf World Central Kitchen (WCK), termasuk pemimpin tim Australia Zomi Frankcom. Warga Palestina dan warga Amerika Serikat, Inggris, dan Polandia juga termasuk di antara mereka yang tewas.

Pembunuhan tersebut menuai kecaman luas dari sekutu-sekutu Israel serta tuduhan dari beberapa pihak bahwa Israel sengaja menargetkan para pekerja bantuan, meski dibantah Israel.

Tinjauan Australia terhadap kematian tersebut mengatakan bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memutuskan untuk meluncurkan rudal ke konvoi tersebut setelah secara keliru mengira bahwa konvoi WCK dibajak oleh pejuang Hamas. Padahal, yang dimaksud pejuang Hamas sebenarnya adalah penjaga keamanan yang dikontrak secara lokal.

Selain itu, informasi mengenai pergerakan konvoi WCK belum sampai ke tim IDF yang berada di balik serangan tersebut, katanya. Kebingungan ini diperparah karena para pejabat Israel tidak dapat berkomunikasi langsung dengan konvoi bantuan tersebut, tambah tinjauan tersebut.

Staf IDF juga melanggar prosedur standar dengan memerintahkan serangan kedua dan ketiga terhadap konvoi tersebut tanpa melakukan proses identifikasi lainnya, katanya.

“Dalam insiden ini, tampaknya kontrol IDF gagal, sehingga menyebabkan kesalahan dalam pengambilan keputusan dan kesalahan identifikasi, yang kemungkinan diperburuk oleh tingkat bias konfirmasi,” menurut Marsekal Mark Binskin, yang melakukan perjalanan ke Israel untuk menyelidiki kematian tersebut.

“Berdasarkan informasi yang saya peroleh, menurut penilaian saya, serangan IDF terhadap pekerja bantuan WCK tidak disengaja atau disengaja ditujukan terhadap WCK.”

Investigasi Israel atas kematian tersebut “tepat waktu, tepat dan, dengan beberapa pengecualian, cukup”, katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Binskin mengatakan permintaan maaf dan kompensasi bagi keluarga tersebut merupakan pertimbangan penting bagi Israel. Namun, ia tidak merekomendasikan Australia untuk meminta salah satu dari Israel.

IDF telah meminta maaf dan memecat dua komandan senior yang terlibat dalam serangan tersebut. Tiga komandan lainnya secara resmi ditegur. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan serangan itu tidak disengaja dan tragis.

Menteri Luar Negeri Penny Wong mengatakan Australia ingin mereka yang bertanggung jawab dimintai pertanggungjawaban, termasuk tuntutan pidana jika perlu.

Wong mengatakan dia telah menulis surat kepada rekannya di Israel untuk menyerukan perlindungan yang lebih besar bagi pekerja kemanusiaan. "Ini bukan insiden yang terisolasi," katanya.

“Kami telah melihat 250 pekerja bantuan tewas dalam konflik ini dan kami juga telah melihat kejadian baru-baru ini di mana kendaraan PBB ditembaki dan jelas bahwa masih banyak yang perlu dilakukan.”

Keluarga pekerja bantuan yang terbunuh, Frankcom, menyebut peninjauan kembali oleh Australia sebagai langkah pertama yang penting dan mengatakan mereka berharap Israel akan melakukan penyelidikan lebih lanjut yang diikuti dengan tindakan yang tepat.

Pilihan Editor: Australia Tunjuk Mantan Panglima Militer untuk Pantau Penyelidikan Kematian Relawan di Gaza

REUTERS

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Malaysia Dukung pengusiran Israel dari PBB

22 menit lalu

 Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyampaikan pernyataan upaya pengiriman bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina dalam sidang parlemen diikuti secara daring di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (16/10/2023). ANTARA/Virna P Setyorini/aa.
Malaysia Dukung pengusiran Israel dari PBB

Malaysia telah memulai Langkah untuk dukungan pengusiran Israel dari PBB dengan menyusun rancangan resolusi untuk Majelis Umum PBB.


Menteri Fadli Zon Harapkan Dana Indonesiana Lebih Besar

3 jam lalu

Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon memberi sambutan pada pembukaan Indonesian Dance Festival (IDF) di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Sabtu 2 November 2024. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Menteri Fadli Zon Harapkan Dana Indonesiana Lebih Besar

Fadli Zon berharap, dana Indonesiana bisa diakses tidak hanya oleh komunitas tari, tapi juga film, musik, dan berbagai bentuk ekspresi budaya lainnya.


Australia Gelontorkan Bonus Tunai Triliunan Rupiah untuk Tentara, Ini Alasannya

3 jam lalu

Personil militer Australia, dulu dan sekarang, memperingati Hari ANZAC dalam parade melalui pusat kota di Sydney, Australia, 25 April 2023. REUTERS/Jaimi Joy
Australia Gelontorkan Bonus Tunai Triliunan Rupiah untuk Tentara, Ini Alasannya

Australia akan menghabiskan A$600 juta atau Rp 6.247.162.746.919,11 untuk perekrutan cadangan pertahanan dan memberikan bonus tunai untuk tentara


Bos Mossad Akui Sulit Tukar Sandera dengan Hamas: Kami Tak Punya Wewenang saat Negosiasi!

4 jam lalu

Kepala Mossad Israel, David Barnea. GIL COHEN -MAGEN/Pool REUTERS
Bos Mossad Akui Sulit Tukar Sandera dengan Hamas: Kami Tak Punya Wewenang saat Negosiasi!

Bos Mossad mengatakan perunding Israel tidak diberi wewenang oleh Netanyahu untuk mencapai kesepakatan mengakhiri perang di Gaza


Israel Resmi Beri Tahu PBB Soal Pemutusan Hubungan dengan UNRWA

4 jam lalu

Seorang anak laki-laki melihat di dekat klinik kesehatan milik Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNRWA), yang dihancurkan oleh buldoser Israel, setelah serangan Israel di Kamp Nour Shams, Tulkarm di Tepi Barat yang diduduki Israel, 31 Oktober 2024. REUTERS/Raneen Sawafta
Israel Resmi Beri Tahu PBB Soal Pemutusan Hubungan dengan UNRWA

Pemerintah Israel menyatakan telah secara resmi memberi tahu PBB tentang keputusannya untuk memutus hubungan dengan UNRWA


UNICEF: Lebih dari 50 Anak Palestina Tewas dalam Serangan Akhir Pekan di Gaza Utara

6 jam lalu

Warga Palestina terbaring di tempat tidur dan lantai di rumah sakit Kamal Adwan setelah pasukan Israel menarik diri dari rumah sakit, di Jabalia, di Jalur Gaza utara pada 26 Oktober 2024. REUTERS/Stringer
UNICEF: Lebih dari 50 Anak Palestina Tewas dalam Serangan Akhir Pekan di Gaza Utara

Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell mengutuk serangan mematikan Israel di Gaza dan menyerukan penyelidikan segera


WSJ: Balas Serangan Israel, Iran Mungkin Pakai Hulu Ledak lebih Kuat

7 jam lalu

Kepulan asap di atas pinggiran selatan Beirut setelah serangan Israel, terlihat dari Baabda, Lebanon, 22 Oktober 2024. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
WSJ: Balas Serangan Israel, Iran Mungkin Pakai Hulu Ledak lebih Kuat

WSJ melaporkan Iran kemungkinan akan menggunakan hulu ledak yang lebih kuat dalam serangan balasan terhadap Israel dibandingkan serangan sebelumnya


Janji Kamala Harris untuk Pemilih Arab-Muslim: Saya akan Akhiri perang di Gaza Jika Terpilih

7 jam lalu

Calon presiden dari Partai Demokrat sekaligus Wakil Presiden AS Kamala Harris dan Jennifer Lopez menghadiri kampanye di Las Vegas Utara, Nevada, AS, 31 Oktober 2024. REUTERS/Evelyn Hockstein
Janji Kamala Harris untuk Pemilih Arab-Muslim: Saya akan Akhiri perang di Gaza Jika Terpilih

Kamala Harris pada Ahad berjanji akan melakukan apa pun untuk mengakhiri serangan Israel di Jalur Gaza, jika terpilih sebagai presiden Amerika Serikat


Presiden Iran Isyaratkan Militer Lebih Lunak Jika Israel Mau Gencatan Senjata

8 jam lalu

Bendera Israel dan Iran terlihat dalam ilustrasi ini yang diambil pada tanggal 24 April 2024. REUTERS/Dado Ruvic
Presiden Iran Isyaratkan Militer Lebih Lunak Jika Israel Mau Gencatan Senjata

Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan repon militer Iran akan melunak jika Israel setujui gencatan senjata.


Israel Tangkap Penjual Susu Warga Suriah, Dituduh Jadi Mata-mata Iran

10 jam lalu

Warga memeriksa puing-puing di lokasi serangan Israel di dekat Rumah Sakit Universitas Rafik Hariri, di tengah konflik antara Hizbullah dan pasukan Israel, di Beirut, Lebanon, 22 Oktober 2024. Serangan masif militer Israel di Lebanon mengakibatkan 1.552 orang tewas sejak 23 September 2024. REUTERS/Yara Nardi
Israel Tangkap Penjual Susu Warga Suriah, Dituduh Jadi Mata-mata Iran

Israel menangkap seorang pria asal Suriah yang dituduh sebagai mata-mata Iran.