TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara kelompok Fatah, Abdel Fattah Dawla, menyebut Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah memberikan Israel berbagai bentuk bantuan militer untuk membunuh warga Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
“Terlepas dari aturan dan manajemen Gedung Putih, dia telah memastikan kebijakan dan hubungan strategis antara Amerika Serikat dengan Israel tidak berubah,” kata Dawla dalam wawancara dengan Cairo News.
Menurutnya, situasi di Amerika Serikat saat ini tidak normal, presiden berikutnya pun tetap tidak akan meninggalkan prinsip-prinsip yang tidak akan mengabaikan Israel. Ucapan Dawla itu menyoroti silang pendapat antara Biden dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam periode-periode sebelumnya. Namun biarpun ada ketidak samaan pandangan, Biden tidak pernah ragu dalam mendukung Tel Aviv.
Pada bagian lain, berbagai faksi Palestina, termasuk Hamas dan Fatah yang bersaing, sepakat mengakhiri perpecahan mereka dan membentuk pemerintahan persatuan nasional selama negosiasi di Cina yang berakhir Selasa 23 Juli 2024. Deklarasi Beijing ditandatangani pada upacara penutupan dialog rekonsiliasi di antara faksi-faksi yang diadakan di Beijing pada 21-23 Juli.
Perjanjian tersebut menandai keberhasilan diplomatik bagi Beijing dan pengaruhnya yang semakin besar di Timur Tengah, setelah menjadi penengah kesepakatan damai yang berhasil dicapai antara musuh bebuyutan regional Arab Saudi dan Iran tahun lalu.
Pejabat senior Hamas Hussam Badran mengatakan poin terpenting dari Deklarasi Beijing adalah membentuk pemerintahan persatuan nasional Palestina untuk mengelola urusan Palestina. Dia pun memuji Cina karena melakukan upaya signifikan untuk menjadi tuan rumah perundingan dan mencapai deklarasi tersebut.
"Deklarasi ini datang pada saat yang penting karena rakyat kami menghadapi genosida, terutama di Jalur Gaza," pernyataan tersebut mengutip pernyataan Badran. Perjanjian tersebut juga merupakan "langkah positif tambahan menuju tercapainya persatuan nasional Palestina".
Sumber: middleeastmonitor.com
Pilihan editor: Netanyahu Klaim Kesepakatan Pembebasan Sandera di Gaza Sudah Dekat
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini