TEMPO.CO, Jakarta -Mantan presiden dan perdana menteri Rusia memprediksi Donald Trump akan menang dalam pemilihan umum presiden Amerika Serikat tahun ini. Dmitry Medvedev, yang kini menjabat Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, mengatakan hal tersebut pada Senin, 15 Juli 2024, beberapa hari setelah Trump selamat dari insiden penembakan.
“Sekarang, dia telah menang. Hanya jika dia tidak terbunuh,” tulis Medvedev di akun media sosial X miliknya, melampirkan potret Trump saat mantan presiden AS itu ditangkap pada Agustus 2023 di Penjara Fulton County di Atlanta, Georgia.
Trump, yang kini berusia 78 tahun, sedang mengadakan kampanye di Pennsylvania – salah satu negara bagian penting dalam pilpres pada 5 November mendatang – ketika tiba-tiba terdengar tembakan, dan telinga kanannya tampak terluka sehingga membuat wajahnya terciprat darah. Tim kampanye Trump mengatakan ia baik-baik saja.
Satu orang di antara kerumunan acara kampanye pada Sabtu, 13 Juli tersebut tewas dan dua lainnya terluka, sebelum agen Dinas Rahasia AS menembak mati tersangka.
Trump tampak berpaling dari kerumunan untuk melihat layar sebelum suara tembakan terdengar. Agen Dinas Rahasia kemudian mengerumuni dia dan merunduk di belakang podium, lalu membawanya turun dari panggung menuju kendaraan yang menunggu untuk membawanya pergi.
Dalam sebuah pernyataan, Dinas Rahasia AS mengatakan penembak melepaskan beberapa tembakan ke arah panggung dari posisi tinggi dari luar lokasi kampanye.
Trump, sebagai mantan presiden, mendapat perlindungan seumur hidup dari Dinas Rahasia AS.
Insiden penembakan itu terjadi ketika Trump sedang berada dalam masa kampanye dan bersiap untuk melawan Presiden AS Joe Biden dari Partai Demokrat. Keduanya akan bersaing untuk kedua kalinya dalam memperebutkan kursi di Gedung Putih, setelah Trump kalah dari Biden pada pilpres 2020.
Biden mengecam serangan terhadap Trump melalui pidato yang disiarkan televisi dari Ruang Oval di Gedung Putih pada Ahad, 14 Juli.
“Tidak ada tempat di Amerika untuk kekerasan seperti ini, untuk kekerasan apa pun. Titik. Tidak ada pengecualian. Kita tidak bisa membiarkan kekerasan ini menjadi hal yang normal,” katanya, seperti dikutip Reuters. “Retorika politik di negara ini menjadi sangat panas. Ini waktunya untuk menenangkan diri.”
Sebagian besar jajak pendapat menunjukkan Trump dan Biden terlibat dalam pertarungan ulang pemilu yang sengit. Penembakan di Pennsylvania mengacaukan diskusi seputar kampanye presiden, yang selama ini terfokus pada apakah Biden, 81 tahun, harus mundur setelah penampilan debatnya pada tanggal 27 Juni yang dinilai buruk.
Pilihan Editor: Kementerian Luar Negeri Rusia Sebut Upaya Pembunuhan Presiden AS telah Jadi 'Tradisi'
TASS | REUTERS