TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 60 jasad warga Palestina ditemukan di bawah reruntuhan lingkungan Kota Gaza, kata para pejabat di wilayah yang dikuasai Hamas pada Kamis, setelah militer Israel menyatakan mengakhiri serangannya di sana.
Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan sekitar 60 jasad ditemukan di bawah reruntuhan di Shujaiya, setelah beberapa pertempuran terberat di Kota Gaza dalam beberapa bulan.
Hamas mengatakan serangan Israel di sana telah menyebabkan “lebih dari 300 unit perumahan dan lebih dari 100 bisnis hancur”.
Mohammed Nairi, seorang warga Shujaiya, mengatakan dia dan orang lain yang kembali ke lingkungan tersebut telah melihat “kehancuran besar yang tidak dapat digambarkan. Semua rumah dihancurkan”.
Militer Israel mengatakan pada Rabu bahwa mereka telah menyelesaikan misinya di Shujaiya setelah dua minggu, tetapi pengeboman dan serangan terus mengguncang Kota Gaza.
Baca juga:
Saksi mata mengatakan tank dan tentara Israel telah dipindahkan ke bagian lain kota.
Seorang reporter melaporkan serangan udara di lingkungan Sabra sementara pejuang Hamas terlibat dalam bentrokan sengit dengan pasukan Israel di Tel al-Hawa.
Hamas melaporkan 45 serangan udara di wilayah Kota Gaza, serta di kota Rafah paling selatan di Gaza, di mana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan fase intens perang hampir berakhir.
Meningkatnya pertempuran, pengeboman dan pengungsian warga Palestina di distrik timur Shujaiya terjadi ketika pembicaraan diadakan di mediator Qatar menuju kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintahannya "membuat kemajuan" menuju perjanjian gencatan senjata ketika ia menyerukan diakhirinya perang Gaza.
Pernyataan Biden muncul setelah Netanyahu menuntut agar Israel tetap menguasai wilayah utama Gaza di sepanjang perbatasan dengan Mesir – suatu kondisi yang bertentangan dengan posisi Hamas yang menyatakan bahwa Israel harus menarik diri dari seluruh wilayah Gaza setelah gencatan senjata.