Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hamas Tolak Penempatan Pasukan Asing di Gaza dengan Alasan Apa pun

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Penembak jitu Ghoul Al-Qassam. Foto: al-Qassam Brigades
Penembak jitu Ghoul Al-Qassam. Foto: al-Qassam Brigades
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengeluarkan pernyataan tegas yang menolak proposal atau pernyataan apa pun yang mendukung rencana penempatan pasukan asing di Jalur Gaza "dengan alasan apa pun."

Gerakan tersebut mengatakan bahwa urusan administrasi di Jalur Gaza, setelah perang di Gaza berakhir, semata-mata merupakan urusan Palestina, yang hanya dapat ditentukan oleh rakyat Palestina.

Hamas menekankan, “Kami tidak akan mengizinkan perwalian atau penerapan solusi atau [rencana] eksternal apa pun yang menyimpang dari prinsip-prinsip [rakyat Palestina],” yang didasarkan pada hak kebebasan dan penentuan nasib sendiri.

Namun, gerakan ini mengajak semua negara Islam dan Arab untuk mendesak diakhirinya perang genosida Israel terhadap rakyat Palestina dan membantu masyarakat yang terkepung di Jalur Gaza.

Pernyataan itu juga menyerukan negara-negara Islam dan Arab untuk “memenuhi kewajiban mereka terhadap rakyat [Palestina], tanah mereka, dan kesucian Islam dan Kristen,” yang telah dinodai oleh “geng kriminal pemukim fasis.”

Pada Kamis, 4 Juli 2024, Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Faisal Bin Farhan, mengatakan bahwa Riyadh akan mendukung pengerahan pasukan internasional di Gaza, melalui keputusan Dewan Keamanan PBB (DK PBB) yang bertujuan membantu Otoritas Palestina.

Hal tersebut disampaikan Bin Farhan saat mengikuti diskusi panel pada konferensi Dewan Hubungan Luar Negeri Eropa di Madrid.

Pembicaraan mengenai pengerahan pasukan untuk menangani urusan di Jalur Gaza, setelah perang di wilayah yang terkepung berakhir, telah lama beredar di kalangan Israel dan media internasional.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga menyarankan agar negara-negara Arab yang “bersahabat” mengambil tanggung jawab urusan keamanan dan kebudayaan di Jalur Gaza. Di antara kandidat teratas untuk menyelesaikan tugas tersebut adalah Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Namun, belum ada konfirmasi resmi dari kedua negara mengenai apakah mereka bersedia berpartisipasi dalam rencana tersebut. Satu-satunya pengumuman publik yang mendukung pengerahan pasukan penjaga perdamaian internasional datang melalui pernyataan akhir KTT Arab ke-33 di Bahrain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pernyataan Bin Farhan penting karena menandai dukungan publik pertama Riyadh terhadap penempatan pasukan internasional di Jalur Gaza.

Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP) juga mengeluarkan pernyataan yang mengutuk pernyataan menteri luar negeri Saudi, dan menegaskan kembali hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri.

PFLP menyatakan “penolakan langsung” terhadap pernyataan tersebut, dan menambahkan bahwa setiap upaya untuk mengerahkan pasukan, baik melalui keputusan internasional atau tidak, akan merupakan pendudukan baru di Jalur Gaza.

Pernyataan ini menekankan bahwa pejuang Perlawanan akan menghadapi rencana asing apa pun yang ingin melemahkan rakyat Palestina.

Selain itu, Komite Perlawanan Rakyat menegaskan posisi serupa dengan yang diungkapkan oleh Hamas dan PFLP, dan menggarisbawahi bahwa tindakan seperti itu merupakan agresi terhadap rakyat Palestina.

Pernyataan tersebut menekankan bahwa mereka akan menangani pasukan asing seperti mereka menangani pasukan pendudukan Israel.

AL MAYADEEN

Pilihan Editor: Hizbullah Tegaskan Hamas akan Berperan Penting di Palestina Pascaperang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketika Krisis Gaza Meluas ke Lebanon, di Mana Pemimpin Hamas Yahya Sinwar?

4 jam lalu

Papan iklan dengan gambar pemimpin Hamas yang baru dilantik, Yahya Sinwar, dipajang di sebuah gedung di jalan di Teheran, Iran, 12 Agustus 2024. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Ketika Krisis Gaza Meluas ke Lebanon, di Mana Pemimpin Hamas Yahya Sinwar?

Israel masih belum mampu melacak keberadaan Yahya Sinwar setelah setahun berperang.


Mantan PM Inggris, Boris Johnson, Klaim Netanyahu Pasang Alat Sadap di Toiletnya

5 jam lalu

Mantan PM Inggris Boris Johnson. REUTERS/Peter Nicholls
Mantan PM Inggris, Boris Johnson, Klaim Netanyahu Pasang Alat Sadap di Toiletnya

Mantan PM Inggris, Boris Johnson, mengklaim menemukan alat sadap di kamar mandi pribadinya setelah kunjungan Netanyahu pada 2017.


Israel Diserang Rentetan Rudal Hizbullah, Netanyahu Segera Berlindung

7 jam lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di hadapan Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-79 di markas besar PBB di New York, AS, 27 September 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Israel Diserang Rentetan Rudal Hizbullah, Netanyahu Segera Berlindung

Hizbullah memperluas wilayah operasinya dengan memasukkan permukiman baru, di antaranya Qisarya yang diduduki tempat Netanyahu tinggal.


Puisi Sha Ine Febriyanti untuk Palestina Dibacakan di Pembukaan Madani IFF 2024

18 jam lalu

Aktris, model, dan sutradara Sha Ine Febriyanti saat membacakan puisi di Malam Pembukaan Madani International Film Festival 2024: Marwah yang digelar di kawasan Senayan, Jakarta Pusat pada Kamis, 3 Oktober 2024. TEMPO/Jasmine
Puisi Sha Ine Febriyanti untuk Palestina Dibacakan di Pembukaan Madani IFF 2024

Sha Ine Febriyanti membacakan puisi dibuatnya untuk Palestina dalam pembukaan Madani International Film Festival 2024.


Dilempari Tomat dan Bawang Merah, Menlu Swedia Kabur dari Parlemen saat Debat Palestina

18 jam lalu

Malmer Stenergard. REUTERS
Dilempari Tomat dan Bawang Merah, Menlu Swedia Kabur dari Parlemen saat Debat Palestina

Aktivis pro-Palestina dengan tangan bercat merah menuduh Menlu Swedia yang baru diangkat mendukung genosida Israel di Gaza


Retno Marsudi Ungkap Alasan Masih Ada WNI di Lebanon usai Serangan Israel

19 jam lalu

Retno Marsudi/Foto: Instagram/Retno Marsudi
Retno Marsudi Ungkap Alasan Masih Ada WNI di Lebanon usai Serangan Israel

Retno Marsudi mengungkap alasan sejumlah WNI lebih memilih untuk bertahan di Lebanon.


Biden: Tak akan Ada Perang Habis-habisan di Timur Tengah, AS akan Lindungi Israel

21 jam lalu

Biden: Tak akan Ada Perang Habis-habisan di Timur Tengah, AS akan Lindungi Israel

Presiden AS Joe Biden mengatakan tidak percaya akan ada "perang habis-habisan" di Timur Tengah


Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon Tetap Bertahan Meski Diusir Israel

21 jam lalu

Prajurit Kontingen Garuda TNI mengikuti upacara pelepasan Kontingen Garuda di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat, 31 Agustus 2018. Sebanyak 850 personel Satuan Tugas RDB Kontingen Garuda XXXIX-A Kongo dan 120 personel Satuan Tugas MTF Kontingen Garuda XXVIII-K Lebanon akan bertugas sebagai pasukan perdamaian PBB di Republik Kongo dan Lebanon. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon Tetap Bertahan Meski Diusir Israel

Pasukan perdamaian PBB di Lebanon selatan tetap bertahan, meskipun diusir Israel


Setelah Menyerang Hamas dan Hizbullah, Israel Menghadapi Lawan Terberat: Kemerosotan Ekonomi

22 jam lalu

Sistem antirudal Iron Dome Israel mencegat roket setelah Iran menembakkan salvo rudal balistik, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel, 1 Oktober 2024 REUTERS/Amir Cohen
Setelah Menyerang Hamas dan Hizbullah, Israel Menghadapi Lawan Terberat: Kemerosotan Ekonomi

Setelah konfrontasi dengan Hamas dan Hizbullah melibatkan Iran, perang lebih berat dihadapi Israel, yakni kemerosotan ekonomi.


Lebanon Ajukan Pengaduan Resmi terhadap Israel di PBB karena Invasi Darat

22 jam lalu

Prajurit TNI yang tergabung dalam satuan tugas Batalyon Mekanis Kontingen Garuda XXIII-F/UNIFIL, (Indobatt) melaksanakan Patroli Gabungan Bersama dengan Tentara Lebanon LAF (Lebanese Armed Force) dan Tentara FCR (Force Commander Reserve) Perancis,  di area operasi Indobatt sekitar perbatasan (blue line) antara Lebanon dengan Israel, Minggu (29/7). ANTARA/Penerangan Satgas Konga XXIII-F/UNIFIL-Lettu Inf Suwandi/HO
Lebanon Ajukan Pengaduan Resmi terhadap Israel di PBB karena Invasi Darat

Beirut menuduh Israel melanggar kedaulatan Lebanon, melanggar Garis Biru dengan serangan darat