Serangan di Kamp Pengungsi
Di kamp pengungsi Maghazi di Gaza tengah, dua serangan udara Israel menewaskan lima orang Palestina, kata para pejabat kesehatan. Di Shejaia, sebuah serangan udara menewaskan empat orang dan melukai 17 lainnya, kata petugas medis.
Serangan udara lainnya menghantam sebuah mobil di kota selatan Deir Al-Balah, menewaskan tiga orang, kata para pejabat kesehatan.
Deir Al-Balah dipadati oleh ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi dari rumah-rumah mereka di tempat lain di Gaza, dan penduduk mengeluhkan kekurangan air minum dan kenaikan harga bahan makanan pokok.
"Tidak ada air bersih untuk diminum. Kami terpaksa membeli air asin atau air yang tidak bersih dengan harga yang mahal," kata Shaban, 47 tahun, ayah dari lima orang anak.
"Sebagian besar pengungsi menderita sakit perut dan penyakit seperti hepatitis karena air yang tidak sehat, kurangnya makanan yang layak dan polusi karena banyak yang tinggal di dekat kolam limbah," katanya kepada Reuters melalui aplikasi chatting.
"Sebagian besar pengungsi menderita sakit perut dan penyakit seperti hepatitis karena air yang tidak sehat, kurangnya makanan yang layak dan polusi karena banyak yang tinggal di dekat kolam limbah," katanya kepada Reuters melalui aplikasi chatting.
Evakuasi Rumah Sakit
Perang di Gaza dimulai ketika Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menawan sekitar 250 warga sipil dan tentara yang mereka tawan di Gaza, menurut perhitungan Israel.
Serangan yang dilancarkan oleh Israel sebagai pembalasan untuk melenyapkan Hamas telah menewaskan hampir 38.000 orang, menurut kementerian kesehatan Gaza, dan membuat daerah kantong pantai yang dibangun dengan susah payah itu menjadi reruntuhan. Pembicaraan yang dimediasi secara internasional sejauh ini telah gagal untuk mengamankan gencatan senjata yang langgeng.
Meskipun Amerika Serikat telah mempertahankan dukungannya yang kuat untuk Israel selama perang, Presiden Joe Biden dalam beberapa kesempatan menyatakan keprihatinannya terhadap perilaku Israel.
REUTERS
Pilihan Editor: Otoritas Islam di Dagestan, Rusia, Larang Penggunaan Niqab