TEMPO.CO, Jakarta - Australia dan Indonesia memperkuat kerja sama transisi energi melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) di Jakarta pada Selasa 2 Juli 2024. David Fredericks, Sekretaris Kementerian Perubahan Iklim, Energi, Lingkungan & Air Australia (DCCEEW) dan Dadan Kusdiana, Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menandatangani MoU tersebut.
David Fredericks mengatakan MOU ini memperdalam kemitraan antara Australia dan Indonesia, yang dibangun berlandaskan keunggulan komparatif kedua negara, untuk mendukung transisi energi dan mendorong investasi di bidang infrastruktur energi dan manufaktur energi ramah lingkungan.
“Dalam kolaborasi ini, kami akan bekerja sama untuk berbagi pengetahuan dan pendekatan praktik
terbaik untuk mengatasi isu-isu utama dalam transisi energi dan mencapai nol emisi karbon,” kata
David Fredericks.
Kedutaan Besar Australia akan bekerja sama dengan Kementerian ESDM untuk mengidentifikasi
peluang kolaborasi dengan fokus pada integrasi jaringan energi terbarukan, efisiensi energi, dan
rantai pasokan energi bersih. Eniya Listiani Dewi, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM mengatakan Indonesia sangat ingin meningkatkan kerja sama dengan Australia di sektor energi.
"Kami juga bertujuan untuk mendorong investasi swasta untuk mempercepat perjalanan kita
menuju pencapaian nol emisi karbon.” kata Eniya.
Kedutaan Besar Australia di Jakarta menjelaskan kemitraan ini akan memperkuat Dialog Energi Australia-Indonesia yang diadakan setiap tahunnya. Hal ini didasarkan pada berkembangnya keterlibatan Australia dalam perubahan iklim dan transisi energi di Indonesia, termasuk kunjungan Duta Besar Australia untuk Perubahan Iklim, Kristen Tilley baru-baru ini ke Indonesia.
Hal ini juga melengkapi peluncuran KINETIK – Kemitraan Iklim dan Infrastruktur Australia-Indonesia, MoU kerja sama kendaraan listrik antara Australia-Indonesia, dan MoU antara Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Pembiayaan Ekspor Australia untuk mengembangkan fasilitas pembiayaan modal sebesar USD200 juta guna mendukung transisi energi Indonesia.
Pilihan editor: Polisi Australia Tangkap Remaja 14 Tahun Setelah Penikaman di Universitas Sydney
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini