Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kongsi Dua Menteri Israel Sayap Kanan Pecah, Smotrich Kecam Ben-Gvir

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich. REUTERS/Ronen Zvulun / REUTERS/Ammar Awad
Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich. REUTERS/Ronen Zvulun / REUTERS/Ammar Awad
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPerpecahan di dalam tubuh pemerintah Israel semakin dalam seiring dengan meletusnya perang kata-kata antara Menteri Kepolisian Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich. Pada Minggu, 30 Juni 2024, Ben-Gvir meminta sekutu pemilihannya, Smotrich, untuk menahan diri dari serangan-serangan pribadi. Permohonan ini muncul setelah Smotrich, sesama anggota kabinet sayap kanan, menuduh Ben-Gvir "gagal mengekang kekerasan dalam komunitas Arab Israel."

Berbicara di sebuah konferensi yang disponsori bersama oleh surat kabar nasional-religius Makor Rishon dan Sekolah Tinggi Teknologi Yerusalem, Smotrich menuduh bahwa Iran sedang mencoba untuk mengacaukan "Israel" dengan membanjiri komunitas Arab dengan "ratusan ribu senjata ilegal." Dia juga mengkritik pihak berwenang, dengan menyatakan bahwa mereka "jauh dari melakukan apa yang diperlukan untuk menetralisir risiko ini sebelumnya."

"Dalam hal ini, polisi dan orang yang dipercayakan dengan hal ini telah gagal total," tegasnya, seraya menyatakan bahwa masalah ini "tidak diselesaikan dengan senjata untuk regu keamanan" - sebuah langkah kebijakan utama yang diawasi oleh Ben-Gvir.

"Ketika semua anak kita bersatu di depan, kita harus bersatu dan tidak terseret ke dalam serangan pribadi," jawab Ben-Gvir kepada Smotrich dalam sebuah pernyataan. "Kaum kiri menggosok-gosokkan tangan mereka dengan gembira karena kata-kata menteri keuangan."

"Terlepas dari serangan dari sayap kiri dan, sayangnya, juga dari mitra kami, kami akan melanjutkan proyek regu keamanan" dan distribusi senjata kepada para pemukim, mengacu pada persetujuan lebih dari 100.000 lisensi senjata sejak 7 Oktober.

Sekutu Berubah Jadi Musuh

Selain mengecam Ben-Gvir, Smotrich membela keputusan pemerintah untuk melegalkan beberapa pos di Tepi Barat dan menjatuhkan sanksi terhadap Otoritas Palestina. Dia menjelaskan bahwa tindakannya itu bertujuan untuk mencegah berdirinya negara Palestina, yang menurutnya akan menimbulkan "bahaya eksistensial langsung bagi Negara Israel."

"Rezim Iran memiliki rencana yang teratur untuk menghancurkan Negara Israel secara konvensional," katanya, seraya menekankan bahwa negara Palestina di Tepi Barat akan "melipatgandakan Gaza 20 kali lipat dan menempatkannya di wilayah yang secara topografi dan geografis mendominasi seluruh Negara Israel."

"Orang-orang Arab di Tepi Barat dapat mengubah Kfar Saba menjadi Kfar Aza, Ra'anana menjadi Be'eri, Netanya menjadi Nahal Oz, dan Tel Aviv menjadi Sderot dalam hitungan jam," tambah Smotrich, sambil mengecam para politisi seperti Benny Gantz dan Gadi Eisenkot, yang ia tuduh mendesak kembalinya Otoritas Palestina ke Jalur Gaza.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hamas Revisi Usulan, Upaya Gencatan Senjata di Gaza Mendapat Momentum

1 hari lalu

Ekspresi seorang anak Palestina menyusul serangan Israel di dekat sekolah milik PBB yang menampung para pengungsi, di tengah konflik Israel-Hamas, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 3 Juli 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Hamas Revisi Usulan, Upaya Gencatan Senjata di Gaza Mendapat Momentum

Upaya untuk mengamankan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza mendapatkan momentum setelah Hamas merevisi proposal kesepakatan.


Hamas Tolak Penempatan Pasukan Asing di Gaza dengan Alasan Apa pun

1 hari lalu

Penembak jitu Ghoul Al-Qassam. Foto: al-Qassam Brigades
Hamas Tolak Penempatan Pasukan Asing di Gaza dengan Alasan Apa pun

Penolakan Hamas terjadi di tengah pernyataan beberapa negara yang mendukung penempatan pasukan internasional di Gaza.


Jaksa ICC Batalkan Kunjungan ke Gaza, Demi Surat Penangkapan Pemimpin Israel

2 hari lalu

Benjamin Netanyahu dan Karim Khan. REUTERS
Jaksa ICC Batalkan Kunjungan ke Gaza, Demi Surat Penangkapan Pemimpin Israel

Jaksa ICC Karim Khan pada 20 Mei dilaporkan membatalkan misi sensitif untuk mengumpulkan bukti kejahatan perang di Gaza


Netanyahu Kirim Delegasi untuk Rundingkan Kesepakatan Pembebasan Sandera dengan Hamas

2 hari lalu

Anak Palestina menangis menyusul serangan Israel di dekat sekolah milik PBB yang menampung para pengungsi, di tengah konflik Israel-Hamas, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 3 Juli 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Netanyahu Kirim Delegasi untuk Rundingkan Kesepakatan Pembebasan Sandera dengan Hamas

Netanyahu mengatakan kepada Presiden AS Joe Biden bahwa dia telah memutuskan untuk mengirim delegasi untuk negosiasi pembebasan sandera dengan Hamas.


Palestina Ingin Pengakuan Negara Terus Bertambah untuk Bantu Keanggotaan di PBB

2 hari lalu

Logo PBB terlihat di jendela di lorong kosong di markas besar PBB selama debat tingkat tinggi Majelis Umum PBB ke-75 di New York, AS, 21 September 2020. REUTERS/Mike Segar
Palestina Ingin Pengakuan Negara Terus Bertambah untuk Bantu Keanggotaan di PBB

Utusan Palestina untuk PBB menargetkan jumlah pengakuan bagi Negara Palestina mencapai 150 dan seterusnya.


Palestina Bidik Posisi Kepemimpinan di PBB, Ingin Buktikan Kemampuan sebagai Negara

3 hari lalu

Biro Komite Pelaksanaan Hak-Hak yang Tidak Dapat Dicabut dari Rakyat Palestina (CEIRPP) melakukan kunjungan ke Jakarta, Indonesia pada 3 - 5 Juli 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Palestina Bidik Posisi Kepemimpinan di PBB, Ingin Buktikan Kemampuan sebagai Negara

Perwakilan Tetap Palestina untuk PBB mengatakan Palestina ingin menduduki berbagai posisi kepemimpinan di PBB, menyusul resolusi yang memberinya hak-hak istimewa.


Mantan Jenderal Israel: Netanyahu, Gallant, Halevi Membawa Israel ke Jurang

4 hari lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan konferensi pers dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Kabinet Benny Gantz di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv, Israel, 28 Oktober 2023. ABIR SULTAN POOL/Pool via REUTERS
Mantan Jenderal Israel: Netanyahu, Gallant, Halevi Membawa Israel ke Jurang

Mantan Mayor Jenderal Israel menggambarkan keputusan Netanyahu, Gallant dan Halevi, sebagai "kegilaan yang sangat parah".


10 Makanan Khas Palestina yang Populer dan Wajib Dicoba

4 hari lalu

Makanan khas palestina. Foto: Canva
10 Makanan Khas Palestina yang Populer dan Wajib Dicoba

Makanan khas Palestina memiliki jenis yang beragam dan menggunakan bahan dasar tradisional seperti kacang, minyak zaitun, hingga rempah yang khas.


Singapura Siap Akui Negara Palestina, Syaratnya Harus Menerima Keberadaan Israel

5 hari lalu

Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Israel, 19 Maret 2024. (Foto: Kementerian Luar Negeri)
Singapura Siap Akui Negara Palestina, Syaratnya Harus Menerima Keberadaan Israel

Singapura siap untuk mengakui Palestina sebagai negara jika memiliki pemerintahan efektif yang menolak terorisme dan menerima hak keberadaan Israel


Reaksi terhadap Kemenangan Ekstrem Kanan di Pemilu Prancis

6 hari lalu

Seorang wanita berjalan melewati papan pemilu dengan poster kampanye partai sayap kanan Rassemblement National (Reli Nasional - RN) Perancis dengan wajah pemimpin RN Marine Le Pen dan Presiden RN Jordan Bardella pada malam putaran pertama awal parlemen Perancis pemilu, di Henin-Beaumont, Prancis, 29 Juni 2024. REUTERS/Yves Herman
Reaksi terhadap Kemenangan Ekstrem Kanan di Pemilu Prancis

Macron yang kalah telah menyerukan persatuan melawan sayap kanan dalam pemilu Prancis putaran kedua.