TEMPO.CO, Jakarta - Iran akan mendirikan tempat pemungutan suara (TPS) luar negeri di perbatasan Amerika Serikat-Kanada bagi warga Iran yang tinggal di Kanada. Langkah itu diambil setelah pihak berwenang Kanada menolak memberi izin untuk kegiatan pemilu Iran berdasarkan klaim pejabat pemilu luar negeri Iran.
“Pemerintah Kanada tidak mengizinkan warga Iran yang tinggal di sana untuk berpartisipasi dalam pemilu,” kata Alireza Mahmoudi selaku pejabat yang mengelola pemilu di luar negeri pada Kamis, 27 Juni 2024, seperti dikutip oleh Tasnim.
Mahmoudi menambahkan, “Sebagai tanggapan, bekerja sama dengan Kantor Perlindungan Kepentingan Iran di Washington, kami akan mendirikan kotak suara di perbatasan antara Amerika Serikat dan Kanada.”
Berbicara kepada Student News Network, ia mendesak warga negara Iran di Kanada agar pergi ke TPS tersebut untuk menggunakan hak pilih mereka.
Menurut dia, perwakilan Iran telah mendirikan beberapa TPS di negara-negara seperti Jerman, Irak, Amerika Serikat, dan Inggris. Cabang-cabang TPS itu berlokasi di lingkungan perwakilan, kedutaan besar, konsulat, kantor perlindungan kepentingan, dan wilayah berpenduduk Iran lainnya.
Di Jerman, terdapat lima TPS di kota Munich, Frankfurt, Hamburg, Berlin, dan Bonn, serta sekitar 30 TPS tetap dan beberapa TPS keliling di Amerika Serikat, dan sepuluh TPS di Inggris. Sementara di Irak, ada 24 TPS yang didirikan di enam lokasi, dirancang untuk mengakomodasi kehadiran besar jemaah haji Iran selama perayaan keagamaan, kata Mahmoudi.
Pemungutan suara pemilu Iran akan dilaksanakan serempak pada Jumat, 28 Juni 2024. Sebelumnya, Markas Besar Pemilu mengumumkan Iran telah mendirikan 340 TPS yang tersebar di 100 negara. Markas Besar juga mengatakan pemungutan suara akan dimulai pukul 08.00 waktu setempat.
“Karena hari Jumat menjadi hari kerja rutin di luar negeri dan banyak warga Iran yang bekerja, pemungutan suara akan dimulai pada pukul 08.00 pagi waktu setempat,” kata Mahmoudi. Dia pun menggarisbawahi partisipasi warga negara dalam pemilu adalah hak fundamental dan harus tetap bebas dari campur tangan politik.
TASNIM
Pilihan editor: AS Mencatat Adanya Kekerasan terhadap Kelompok Agama Minoritas di India