Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jelang Pemilihan Presiden Iran, Negeri Persia Bergelut dengan Krisis Internal dan Ketidakpuasan Publik

image-gnews
Ada 80 kandidat yang memasuki persaingan untuk menduduki posisi pemilihan presiden Iran ke-14.
Ada 80 kandidat yang memasuki persaingan untuk menduduki posisi pemilihan presiden Iran ke-14.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemilihan Presiden Iran dijadwalkan digelar Jumat, 28 Juni 2024. Kampanye yang makin memanas telah menciptakan dinamika politik yang intens di tengah masyarakat, mencerminkan ketegangan internal rezim. Serta perbedaan pandangan di kalangan pemilih muda yang memainkan peran krusial dalam pesta demokrasi ini.

Pernyataan Para Pejabat

Pada 21 Juni, pemimpin shalat Jumat di Arak, Ghasem Abdollahi, menyampaikan kritik keras terhadap apa yang disebutnya "munafik" yang merujuk pada Organisasi Mujahidin Rakyat Iran (PMOI/MEK).

"Diskusi singkat mengenai para munafik: Jika bukan karena mereka, Revolusi Islam, sebagaimana yang dirancang oleh Imam Khomeini, akan berjalan sesuai rencana. Namun, musuh telah menyerang, dan tentu saja pukulan dari para munafik kadang-kadang menghentikan jalur yang dinamis yang kita mulai," kata Ghasem Abdollahi seperti dikutip dari NCRI.

Abdollahi mengklaim bahwa PMOI bertanggung jawab atas kematian 176.000 pasukan rezim dan terus beroperasi hingga hari ini. Ia mengimbau masyarakat untuk waspada dan mengenali ancaman ini menjelang pemilu. Abdollahi juga menekankan pentingnya partisipasi dalam pemilu, menolak narasi yang menyatakan bahwa pemilu telah direkayasa.

Di Ilam, pemimpin shalat Jumat, Allahnoor Karimitabar, menegaskan bahwa "munafik" berusaha menyusup ke markas pemilu dan menciptakan polarisasi. 

 "Para munafik berupaya untuk menyusup ke markas kampanye pemilu dan menciptakan polarisasi. Kita perlu meningkatkan kampanye iklan dan motivasi untuk pemilu," ujarnya.

Ia mengajak pendukung setiap kandidat untuk memperkuat kampanye mereka tanpa merendahkan kandidat lain. Karimitabar menyebut bahwa presiden selanjutnya harus melanjutkan jalur yang telah ditempuh oleh presiden syahid, Ebrahim Raisi.

Perwakilan Khamenei di Mashhad, Ahmad Alamolhoda, menekankan bahwa kedekatan dengan kepemimpinan adalah kriteria terpenting dalam proses pemilu. Ia mengajak masyarakat untuk memilih kandidat yang mendukung kepemimpinan dan memastikan publik juga menyadari pentingnya hal ini.

"Apa yang harus kita perhatikan adalah kelanjutan dan pengembangan mazhab pemikiran Haji Qassem (Komandan Pasukan Quds IRGC Qassem Soleimani) setelah kesyahidannya, yang terlihat jelas dalam manajemen eksekutif dan kemajuan Syuhada Ayatullah Raisi," tegas Alamolhoda.

Kritik Terhadap Kandidat

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di tengah ketegangan ini, media pemerintah seperti surat kabar Ebtekar mengkritik slogan kandidat presiden, menyebutnya sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian dari kenyataan pahit yang dialami rakyat Iran. Kritik tajam ini mencerminkan ketidakpuasan publik terhadap janji-janji yang dianggap tidak realistis dan hanya muncul saat kampanye.

Surat kabar Shargh juga mengkritik perdebatan pemilu untuk Presiden Iran baru yang dianggap mempromosikan model politik yang salah kepada pemuda religius, mengajarkan bahwa dalam politik, tindakan sembrono dan fitnah adalah hal yang wajar. Hal ini memperkuat sentimen bahwa para kandidat hanya memperburuk situasi dengan janji-janji kosong dan retorika berlebihan.

Bentrokan Dalam Kampanye

Di Kashan, pidato mantan Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif menjadi sorotan setelah terjadi bentrokan fisik saat ia berbicara mendukung Masoud Pezeshkian. Pendukung faksi saingan mengganggu pidato Zarif dengan mengangkat gambar Ebrahim Raisi, menyebabkan keributan. Zarif, yang menghadapi tuduhan sebagai "pembohong", dengan tegas membela dirinya dan menegaskan dukungannya kepada pemimpin tertinggi.

Pemilu dan Generasi Muda

Di sisi lain, pengaruh pemilih muda semakin tampak jelas. Seperti yang diungkapkan dalam laporan Reuters, perbedaan pendapat antara Atousa dan Reza, dua pemuda Iran yang memilih jalan yang berbeda setelah protes tahun 2022, mencerminkan perpecahan dalam masyarakat yang akan mempengaruhi hasil pemilu ini.

Atousa memilih untuk tidak memberikan suara, menganggap pemilu sebagai lelucon yang tidak memiliki makna nyata. Atousa, yang kehilangan mimpinya menjadi arsitek setelah diusir dari universitas karena ikut dalam protes, merasa bahwa pemilu tidak akan membawa perubahan yang diinginkannya.

"Mengapa saya harus memilih ketika saya ingin rezim ini digulingkan?" kata Atousa kepada Reuters.

Sebaliknya, Reza, anggota milisi Basij, merasa bahwa memberikan suara adalah tugas religiusnya untuk memperkuat sistem yang ada. Ia bertekad untuk mendukung kandidat garis keras yang mendukung ekonomi "perlawanan" Khamenei, meskipun perekonomian negara dilanda mismanajemen, korupsi, dan sanksi internasional.

REUTERS | NCR.IRAN.ORG
Pilihan editor: Ini Enam Kandidat Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad Gagal Lolos

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Reaksi atas Pembunuhan Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah

2 jam lalu

Pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah muncul di layar saat ia berbicara kepada para pendukungnya dalam upacara untuk menghormati pejuang yang tewas dalam eskalasi baru-baru ini dengan Israel, di pinggiran selatan Beirut, Lebanon 3 November 2023. REUTERS/Mohamed Azakir
Reaksi atas Pembunuhan Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah

Pembunuhan Hassan Nasrallah mengejutkan banyak pihak, begini reaksi mereka.


Pimpinan Hizbullah Dilaporkan Tewas, Iran Amankan Pemimpin Tertinggi

6 jam lalu

Pimpinan Hizbullah Dilaporkan Tewas, Iran Amankan Pemimpin Tertinggi

Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei telah dipindahkan ke lokasi yang aman menyusul klaim kematian pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah oleh Lebanon


Anggota DPR Iran Klaim Ledakan Pager Hancurkan Helikopter Eks Presiden Raisi

4 hari lalu

Tamu undangan saat membacakan tahlilan atas meninggalnya Presiden Republik Islan Iran Ebrahim Raisi di Kediaman Kedubes Iran, Rabu, 22 Mei 2024. Tahlilan dan doa bersama tersebut terbuka untuk masyarakat umum untuk mengenang 4 pejabat Iran yang tewas dalam kecelakaan helikopter di pegunungan Varzaqan Provinsi Azerbaijan Timur, Iran. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Anggota DPR Iran Klaim Ledakan Pager Hancurkan Helikopter Eks Presiden Raisi

Mendiang Presiden Iran Ebrahim Raisi disebut oleh anggota Parlemen meninggal karena ledakan pager.


Presiden Iran Salahkan Standar Ganda Barat sebagai Akar Penyebab Perang

4 hari lalu

Warga Palestina memeriksa kerusakan di sekolah yang menjadi tempat penampungan warga setelah terkena serangan Israel di kamp pengungsi Pantai di Kota Gaza, 22 September 2024. Militer Israel mengatakan bahwa serangannya menargetkan militan yang beroperasi dari kompleks tersebut. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Presiden Iran Salahkan Standar Ganda Barat sebagai Akar Penyebab Perang

Presiden Iran, Masoud Pezeshkian mengkritik standar ganda Barat yang mendorong pertumpahan darah dan peperangan global.


Jelang Sidang Umum PBB ke-79, Presiden Iran Sebut Israel Sengaja Memperluas Konflik

5 hari lalu

Masoud Pezeshkian. Majid Asgaripour/WANA
Jelang Sidang Umum PBB ke-79, Presiden Iran Sebut Israel Sengaja Memperluas Konflik

Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan Israel berupaya memperluas konflik di Timur Tengah.


Irak Menjadi Negara Pertama dalam Lawatan Luar Negeri Presiden Iran

17 hari lalu

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani dan Presiden Iran Masoud Pezeshkian menghadiri upacara penyambutan di Bandara Internasional Baghdad, di Bagdad, Irak, 11 September 2024. Murtadha Al-Sudani/Pool via REUTERS
Irak Menjadi Negara Pertama dalam Lawatan Luar Negeri Presiden Iran

Presiden Iran Masoud Pezeshkian memilih negara tetangganya, Irak, sebagai tujuan dalam lawatan luar negeri pertamanya.


Hasil Investigasi: Helikopter Mendiang Presiden Iran Raisi Jatuh karena Cuaca

27 hari lalu

Orang-orang berkumpul atas meninggalnya mendiang Presiden Iran Ebrahim Raisi, di Teheran, Iran 20 Mei 2024. Dalam helikopter tersebut ditumpangi oleh Ebrahim Raisi bersama dengan beberapa pejabat, termasuk Menteri Luar Negeri Hossein Amir Abdollahian. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Hasil Investigasi: Helikopter Mendiang Presiden Iran Raisi Jatuh karena Cuaca

Penyebab jatuhnya helikopter mendiang Presiden Iran Ebrahim Raisi akhirnya terungkap.


Presiden Iran Sebut Negaranya Butuh Investasi Asing Lebih dari US$100 Miliar

27 hari lalu

Masoud Pezeshkian. Majid Asgaripour/WANA
Presiden Iran Sebut Negaranya Butuh Investasi Asing Lebih dari US$100 Miliar

Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan pada Sabtu bahwa negaranya memerlukan investasi asing sebesar US$100 miliar


Presiden Iran: Jika Umat Islam di Dunia Bersatu, Israel Tak Akan Berani Berulah di Gaza

34 hari lalu

Masoud Pezeshkian. Majid Asgaripour/WANA
Presiden Iran: Jika Umat Islam di Dunia Bersatu, Israel Tak Akan Berani Berulah di Gaza

Presiden Iran menyatakan pentingnya persatuan umat Islam dalam melawan kejahatan Israel dan Barat di kawasan.


Media Iran: Helikopter Presiden Ebrahim Raisi Jatuh Karena Cuaca Buruk dan Kelebihan Beban

37 hari lalu

Helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi lepas landas di dekat perbatasan Iran-Azerbaijan, 19 Mei 2024. Helikopter yang membawa Raisi kemudian jatuh. Ali Hamed Haghdoust/IRNA/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Media Iran: Helikopter Presiden Ebrahim Raisi Jatuh Karena Cuaca Buruk dan Kelebihan Beban

Kecelakaan helikopter yang menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi disebabkan oleh kondisi cuaca dan ketidakmampuan helikopter untuk menahan beban