TEMPO.CO, Jakarta - USAID, bekerja sama dengan Amazon Web Services (AWS), dan penyedia layanan teknologi informasi Elitery mengumumkan peluncuran Program TALENTA Accelerator 2024 pada Kamis, 20 Juni 2024. Program ini ditujukan untuk mendukung perusahaan rintisan digital yang bergerak di bidang pendidikan, kesehatan, agribisnis, tata kelola, dan kota cerdas dengan menyediakan sumber daya penting untuk membantu mengakses modal ventura dan menciptakan dampak sosio-ekonomi yang signifikan.
Indonesia mengalami peningkatan pesat dalam jumlah orang yang terhubung ke internet dan memanfaatkan platform digital. Platform digital baru semakin mengubah kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat Indonesia. Prakarsa inovatif ini mempersiapkan usaha kecil dan menengah untuk menghadapi laju digitalisasi yang semakin meningkat. Dengan membantu usaha baru mengatasi tantangan transformasi digital, TALENTA Accelerator 2024 diharapkan bisa berkontribusi membangun landasan yang kuat dan akan memajukan ekonomi digital Indonesia.
“Amerika Serikat menyadari pentingnya menyatukan sumber daya dan keahlian bisnis seperti Amazon Web Services dengan prakarsa pemerintah untuk mendukung pertumbuhan bisnis Indonesia-Amerika,” kata Brian Chang, Wakil Direktur Kantor Acquisition and Assistance USAID Indonesia. “Dengan bekerja sama dengan sektor swasta, kami dapat memaksimalkan dampak program kami untuk membantu para wirausahawan/wati di Indonesia.”
Acara peluncuran tersebut dihadiri oleh 35 perusahaan rintisan digital terpilih dari sektor kesehatan, agribisnis, dan pendidikan. Alumni TALENTA Accelerator, Holy Sie dari MomWork, perusahaan rintisan digital yang membantu para ibu untuk membuka bisnis layanan makanan berbasis cloud, mengakui TALENTA Accelerator telah membantunya untuk fokus dan mempertajam strategi dan arah bisnisnya.
TALENTA Accelerator 2024 akan memberdayakan para peserta untuk meningkatkan inovasi dan daya saing mereka melalui akses ke teknologi cloud AWS yang terkemuka dan bimbingan dari para pemimpin industri. Program ini menggabungkan pertemuan interaktif daring dan tatap muka, menampilkan kelas akselerator, lokakarya, dan sesi pelatihan. Semuanya dirancang untuk mempertajam kemampuan perusahaan rintisan digital dalam mempresentasikan model bisnis kepada investor dan perusahaan modal ventura, mendapatkan pendanaan, dan membentuk kemitraan strategis.
Pilihan editor: KJRI Sydney Promosi Budaya ke Murid di Cardijn College Australia, Belajar Tari Kecak hingga Kuda Lumping
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini