TEMPO.CO, Jakarta - Anura Kumara Dissanayake, pemimpin Partai National People's Power, dilantik sebagai Presiden Sri Lanka pada Senin, 23 September 2024, menjadikannya presiden eksekutif kesembilan di negara tersebut.
Politikus asal Sinhalese dengan pandangan Marxis ini berhasil mengalahkan presiden petahana, Ranil Wickremesinghe, dan pemimpin oposisi, Sajith Premadasa. Anura Kumara Dissanayake memperoleh lebih dari 5,74 juta suara, atau 55,89 persen dari total suara sah, dalam pemilihan presiden putaran kedua yang berlangsung akhir pekan lalu. Dengan demikian, ia berhasil mengungguli Sajith Premadasa, yang meraih sekitar 4,53 juta suara.
Sri Lanka telah mengalami pergantian kepemimpinan sejak menjadi republik pada tahun 1972. Berikut adalah daftar Presiden Sri Lanka dari masa ke masa.
William Gopallawa
Presiden pertama Sri Lanka adalah William Gopallawa, yang menjabat dari 1972 hingga 1978. Sebagai presiden seremonial, ia tidak memiliki kekuasaan eksekutif. Gopallawa menjabat setelah negara ini menjadi republik, menggantikan sistem kerajaan sebelumnya.
Junius Richard Jayewardene
Pada 1978, Junius Richard Jayewardene menjadi presiden eksekutif pertama setelah perubahan konstitusi. Selama masa kepemimpinannya hingga 1989, Jayewardene dikenal memperkenalkan kebijakan ekonomi liberal dan meningkatkan hubungan dengan negara-negara Barat.
Ranasinghe Premadasa
Posisi presiden kemudian diisi oleh Ranasinghe Premadasa pada 1989. Premadasa yang berasal dari kelas pekerja fokus pada pembangunan ekonomi dan perumahan. Namun, ia tewas dalam serangan bom oleh kelompok Tamil Tigers (LTTE) pada 1993.
Dingiri Banda Wijetunga
Dingiri Banda Wijetunga diangkat menjadi presiden sementara setelah kematian Premadasa dan menjabat hingga 1994. Wijetunga mengambil peran transisi dengan gaya kepemimpinan yang tenang dan sederhana.
Chandrika Kumaratunga
Presiden perempuan pertama Sri Lanka, Chandrika Kumaratunga, memimpin negara dari 1994 hingga 2005. Putri dari mantan perdana menteri, ia fokus pada upaya untuk menyelesaikan konflik dengan LTTE dan memajukan reformasi ekonomi.
Mahinda Rajapaksa
Pada 2005, Mahinda Rajapaksa memenangkan pemilihan dan memimpin negara selama dua periode hingga 2015. Rajapaksa dikenal luas karena berhasil mengakhiri perang saudara yang telah berlangsung selama lebih dari 30 tahun. Namun, pemerintahannya juga menghadapi kritik internasional terkait dugaan pelanggaran hak asasi manusia.
Maithripala Sirisena
Pada 2015, Maithripala Sirisena terpilih sebagai presiden. Kemenangannya mengejutkan karena ia mengalahkan Rajapaksa. Sirisena mengusung agenda reformasi, termasuk pengurangan kekuasaan presiden dan promosi transparansi pemerintahan.
Gotabaya Rajapaksa
Pada 2019, Gotabaya Rajapaksa, adik Mahinda Rajapaksa, terpilih sebagai presiden. Namun, ia menghadapi krisis ekonomi yang memicu protes besar-besaran di seluruh negeri, hingga akhirnya memutuskan untuk mundur dari jabatannya pada 2022.
Ranil Wickremesinghe
Setelah pengunduran diri Gotabaya, Ranil Wickremesinghe diangkat menjadi presiden pada 2022. Wickremesinghe, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai perdana menteri beberapa kali, menghadapi tantangan untuk menstabilkan ekonomi dan politik negara.
Anura Kumara Dissanayake
Setelah terpilih sebagai presiden baru Sri Lanka, Anura Kumara Dissanayake yang berhaluan marxis menyerukan persatuan di antara berbagai kalangan masyarakat di negara itu pada Ahad, 22 September 2024.
Anura Kumara Dissanayake, yang maju sebagai calon dari partai National People's Power, meraup 55,89 persen suara dalam putaran kedua penghitungan suara pemilihan presiden pada Sabtu.
MICHELLE GABRIELA I SUCI SEKARWATRI I JAGRANJOSH | ANTARA
Pilihan Editor: Sosok Anura Kumara Dissanayake, Presiden Sri Lanka yang Bubarkan Parlemen Sehari Usai Dilantik