TEMPO.CO, Jakarta - Donald Trump berusia 78 tahun pada Jumat, 14 Juni 2024, sebuah tonggak sejarah yang akan mengingatkan para pemilih bahwa dua kandidat dari dua partai besar yang mencalonkan diri sebagai presiden AS tahun ini adalah yang tertua yang pernah mencalonkan diri.
Usia dan ketajaman mental telah menjadi pusat kontes antara Trump dari Partai Republik dan saingannya dari Partai Demokrat, Presiden Joe Biden, yang sering kali mendapatkan lebih banyak perhatian dibandingkan isu-isu kebijakan substantif menjelang pemilihan 5 November.
Jajak pendapat publik menunjukkan bahwa warga Amerika lebih khawatir dengan usia Biden yang sudah lanjut, yaitu 81 tahun. Namun pada usia 78 tahun, Trump hanya tiga setengah tahun lebih muda, dan ia akan menjadi orang tertua yang pernah dilantik jika ia memenangkan masa jabatan kedua.
Trump dijadwalkan untuk berbicara pada hari Jumat di sebuah pesta ulang tahun yang diselenggarakan untuknya di West Palm Beach, Florida, oleh sekelompok pendukung fanatiknya.
Di jalur kampanye, Trump tidak secara eksplisit mempermasalahkan usia Biden, tetapi berusaha memanfaatkan setiap kesalahan verbal lawannya, serta kiprah Biden yang melambat, untuk membuatnya terlihat tidak layak untuk menduduki kursi kepresidenan.
Biden telah menanggapi pertanyaan tentang usianya dengan mengatakan kepada para pemilih untuk fokus pada pencapaiannya di kantor sebagai bukti ketajaman dan kekuatannya. Ia juga menggambarkan Trump sebagai ancaman bagi demokrasi dan mengkritik pidatonya yang terkadang bertele-tele, serta penggunaan retorika yang menghasut terhadap para imigran.
Namun, bahkan beberapa anggota Partai Demokrat telah menyatakan keprihatinan mereka tentang kemampuan Biden untuk menyelesaikan satu masa jabatan lagi, yang akan membawanya ke usia 86 tahun.
Dalam jajak pendapat Reuters/Ipsos pada Februari, sekitar 78% responden - termasuk 71% anggota Partai Demokrat - mengatakan bahwa Biden, yang merupakan presiden tertua, terlalu tua untuk bekerja di pemerintahan. Sebanyak 53% responden mengatakan Trump, yang menjabat sebagai presiden dari tahun 2017-2021, terlalu tua untuk bekerja di pemerintahan.
"Ini bukan tentang usia, ini tentang kompetensi mental," kata juru bicara kampanye Trump, Karoline Leavitt, dengan alasan bahwa para pemilih dapat melihat perbedaan antara Biden dan Trump, yang ia gambarkan sebagai "tajam seperti paku payung dengan stamina elit."
Kampanye Biden tidak menanggapi permintaan komentar.