Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dewan Keamanan PBB Adopsi Resolusi yang Dukung Gencatan Senjata Israel-Hamas

image-gnews
Seorang anak laki-laki Palestina berjalan di lokasi serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 27 Maret 2024. Israel tetap melancarkan serangan walaupun Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengesahkan resolusi seruan gencatan senjata segera di Jalur Gaza Palestina. REUTERS/Bassam Masoud
Seorang anak laki-laki Palestina berjalan di lokasi serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 27 Maret 2024. Israel tetap melancarkan serangan walaupun Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengesahkan resolusi seruan gencatan senjata segera di Jalur Gaza Palestina. REUTERS/Bassam Masoud
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Keamanan PBB mengadopsi sebuah resolusi pada Senin, 10 Juni 2024 yang mendukung proposal yang disorongkan Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengenai gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza. Dewan tersebut mendesak kedua pihak bertikai segera menerapkannya guna mengakhiri pertempuran yang telah berlangsung selama delapan bulan.

Setelah 247 hari perang Gaza, resolusi tersebut diadopsi dengan 14 suara mendukung, sementara Rusia memilih untuk abstain. Dengan ini, Dewan Keamanan PBB mendukung rencana tiga fase yang diumumkan oleh Biden pada 31 Mei 2024, yang ia gambarkan sebagai inisiatif Israel.

Resolusi tersebut menyatakan Israel telah menerimanya rencana itu, menyerukan Hamas untuk turut menyetujuinya dan “mendesak kedua belah pihak untuk sepenuhnya melaksanakan persyaratannya tanpa penundaan dan tanpa syarat.”

Hamas menyambut baik penerapan resolusi tersebut, dan mengatakan dalam sebuah pernyataan mereka siap bekerja sama dengan para mediator dalam menerapkan prinsip-prinsip rencana tersebut “yang konsisten dengan tuntutan rakyat dan perlawanan kami.”

Utusan Amerika Serikat untuk PBB, yang berbicara sebelum pemungutan suara, mengatakan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas adalah satu-satunya cara untuk mengakhiri pertempuran secara permanen.

“Hari ini kami memilih perdamaian,” kata Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Linda Thomas-Greenfield kepada dewan setelah pemungutan suara.

Aljazair, satu-satunya anggota dewan yang berasal dari negara Arab, mendukung resolusi tersebut. Duta Besar Aljazair untuk PBB, Amar Bendjama, mengatakan pihaknya yakin resolusi tersebut dapat mewakili langkah maju menuju gencatan senjata yang segera dan langgeng.

“Ini menawarkan secercah harapan bagi Palestina,” katanya kepada dewan. “Sudah waktunya menghentikan pembunuhan.”

Dia menegaskan kembali komitmen Aljazair terhadap akuntabilitas bagi mereka yang terbunuh di kamp pengungsi Nuseirat dan seluruh wilayah pendudukan Palestina. “Tidak ada seorang pun yang kebal. Tidak ada yang kebal hukum,” ujarnya. 

Jika perintah Mahkamah Internasional (ICJ) yang meminta Israel menghentikan serangannya di Gaza tidak disetujui, maka “genosida baru akan segera terjadi”, katanya. “Oleh karena itu, tujuan kita haruslah mengakhiri pendudukan.”

Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 negara tersebut mencatat penerapan proposal ini akan terbagi menjadi tiga fase. Pertama mencakup gencatan senjata segera dan menyeluruh dengan pembebasan sandera, pemulangan jasad sandera yang terbunuh, pertukaran sandera dengan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel, penarikan pasukan Israel dari wilayah berpenduduk di Gaza, kembalinya warga sipil Palestina ke rumah mereka, dan distribusi bantuan kemanusiaan yang aman dan efektif dalam skala besar di seluruh Gaza.

Fase kedua mencakup penghentian permanen permusuhan dengan imbalan pembebasan semua sandera yang masih berada di Gaza, dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza. Fase ketiga akan menandai dimulainya rekonstruksi besar-besaran selama beberapa tahun di Gaza dan pengembalian jasad para sandera yang masih berada di Gaza kepada keluarga mereka.

Resolusi itu juga menyatakan jika perundingan memakan waktu lebih dari enam pekan untuk tahap pertama, gencatan senjata akan tetap berlanjut selama perundingan berlanjut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tujuan Israel tak berubah
Dalam resolusi tersebut Rusia memilih abstain karena resolusi itu dianggap kurang memuaskan bagi Rusia. Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mencatat seharusnya tidak ada proses negosiasi untuk proposal gencatan senjata. Ia juga menekankan meskipun Hamas diminta menerima apa adanya kesepakatan itu, tidak ada kejelasan mengenai persetujuan dari Israel.

Ia mengingat pula sejumlah pernyataan Israel kalau Tel Aviv akan terus berperang sampai Hamas dikalahkan, dan mengatakan Dewan Keamanan PBB tidak boleh menandatangani perjanjian dengan “parameter yang tidak jelas” dan tanpa pemahaman yang jelas tentang posisi para pihak.

Meski demikian, ia menambahkan, pihaknya tidak ingin menghalangi resolusi tersebut karena, sejauh yang dipahami, resolusi tersebut didukung oleh dunia Arab.Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan hadir pada pemungutan suara tersebut, namun tidak menyampaikan pidato. Diplomat senior Israel di PBB Reut Shapir Ben Naftaly berbicara kepada badan tersebut, mengatakan tujuan Israel di Gaza selalu jelas dan tidak berubah.

“Israel berkomitmen terhadap tujuan ini – membebaskan semua sandera, menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas, serta memastikan Gaza tidak menimbulkan ancaman bagi Israel di masa depan. “Hamas-lah yang mencegah perang ini berakhir. Hamas dan Hamas sendiri.”

Sebelum pemungutan suara, utusan Amerika Serikat untuk PBB menyampaikan hal senada. Thomas-Greenfield mengatakan Hamas telah gagal menerima perjanjian apa pun, sementara Israel telah menyetujui kesepakatan komprehensif yang “hampir sama dengan usulan Hamas sendiri”.

“Sekarang kami semua menunggu Hamas menyetujui perjanjian gencatan senjata yang mereka inginkan, tapi kami tidak bisa menunggu dan menunggu,” katanya.

Sebelumnya, Hamas telah menyetujui proposal dari mediator Mesir dan Qatar pada 6 Mei, yang terdiri dari tiga fase dan akan dilakukan dalam waktu enam pekan. Proposal tersebut mengusulkan diakhirinya serangan Israel di Gaza, serta pembebasan sandera Israel dari Gaza dan ribuan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Pengumuman Hamas saat itu disambut dengan perayaan di Gaza, karena warga Palestina berharap pertempuran akan segera berakhir. Namun, Israel menolak proposal tersebut dan terus menekankan keinginannya untuk menyerang kota Rafah di Gaza selatan.

Selama berbulan-bulan, mediator dari Amerika Serikat, Mesir dan Qatar telah berusaha menengahi gencatan senjata antara kedua belah pihak. Hamas mengatakan mereka menginginkan diakhirinya perang Gaza secara permanen dan penarikan Israel dari wilayah kantong berpenduduk 2,3 juta orang itu, sementara Israel telah menolak menghentikan serangan di Gaza tanpa pemulangan sandera.

REUTERS

Pilihan editor: AS Mencari Dukungan PBB bagi Proposal Kesepakatan Gencatan Senjata Biden di Gaza

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Korban Tewas di Gaza: Berapa Banyak Warga Palestina yang Terbunuh?

39 menit lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Para pejabat Palestina mengatakan mayat-mayat itu termasuk korban perang Israel-Hamas dan mayat-mayat yang digali ketika pasukan Israel menerobos Gaza. REUTERS/Mohammed Salem
Korban Tewas di Gaza: Berapa Banyak Warga Palestina yang Terbunuh?

Otoritas Kesehatan Palestina secara teratur menghitung jumlah korban yang tewas akibat perang Israel di Gaza, tetapi Israel meragukan hasilnya.


Cegah Wabah, WHO Kirim Lebih dari 1 Juta Vaksin Polio ke Gaza

2 jam lalu

Anak-anak Palestina menangis saat berebut makanan dimasak oleh dapur amal, di tengah kelangkaan makanan, saat konflik Israel-Hamas berlanjut, di Jalur Gaza utara, 18 Juli 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Cegah Wabah, WHO Kirim Lebih dari 1 Juta Vaksin Polio ke Gaza

WHO mengirimkan lebih dari satu juta vaksin polio ke Gaza untuk mencegah anak-anak terkena wabah


Menanggapi Pelabelan dari Israel, AS: UNRWA Bukan Organisasi Teroris

4 jam lalu

Suasana pertandingan sepak bola yang digelar pengungsi Palestina di sekolah penampungan UNRWA, di tengah konflik Israel-Hamas, di Jabalia di Jalur Gaza utara, 23 Juli 2024. Sejumlah pengungsi Palestina berkumpul di halaman sekolah penampungan UNRWA untuk bermain dan menyaksikan pertandingan sepak bola sebagai hiburan di tengah perang. REUTERS/Mahmoud Issa
Menanggapi Pelabelan dari Israel, AS: UNRWA Bukan Organisasi Teroris

AS, menurut jubir Departemen Luar Negeri AS, terus mendukung bantuan di Gaza melalui PBB, namun saat ini tidak dapat mendanai UNRWA.


Inggris Batalkan Rencana Menentang Surat Penangkapan Netanyahu

4 jam lalu

Perdana Menteri yang baru terpilih Keir Starmer menyampaikan pidato di depan kediaman resminya yang baru di Jalan Downing Nomor 10 London, Inggris, 5 Juli 2024. Melalui Keir Starmer, Partai Buruh sukses menang telak atas Partai Konservatif yang sudah berkuasa selama 14 tahun. Stefan Rousseau/Pool melalui REUTERS
Inggris Batalkan Rencana Menentang Surat Penangkapan Netanyahu

Pemerintahan baru Inggris membatalkan tuntutannya terhadap surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu


UNESCO Masukkan Biara Gaza dari Abad ke-4 dalam Daftar Situs Terancam Punah

13 jam lalu

Kompleks Saint Hilarion dibangun pada abad keempat. Mahmud HAMS
UNESCO Masukkan Biara Gaza dari Abad ke-4 dalam Daftar Situs Terancam Punah

Biara Saint Hilarion di Gaza, salah satu biara tertua di Timur Tengah, dimasukkan ke dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO yang terancam punah


Hamas: Netanyahu Seharusnya Ditangkap, Bukan Diberi Panggung

15 jam lalu

Wakil Presiden AS Kamala Harris bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower di halaman Gedung Putih, di Washington, D.C., AS, 256Juli 2024. Kamala Harris meneriakkan kesepakatan damai dan mengatakan tak akan diam atas penderitaan di kantong Palestina itu. REUTERS/Nathan Howard
Hamas: Netanyahu Seharusnya Ditangkap, Bukan Diberi Panggung

Hamas, mengecam kesempatan yang diberikan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk berpidato di hadapan Kongres AS.


Uni Eropa Kritik Keputusan Parlemen Israel Sahkan RUU Pelarangan UNRWA

16 jam lalu

Josep Borrell, Kelapa Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa. Sumber: AFP via Getty Images/politico.eu
Uni Eropa Kritik Keputusan Parlemen Israel Sahkan RUU Pelarangan UNRWA

Uni Eropa mengkritik langkah parlemen Israel untuk melarang operasi UNRWA dan mencapnya sebagai organisasi teroris.


Jenderal AS Akui Belum Lihat Rencana Pascaperang Gaza yang Jelas dari Israel

16 jam lalu

Jenderal AS Akui Belum Lihat Rencana Pascaperang Gaza yang Jelas dari Israel

Jenderal tertinggi Angkatan Udara AS mengatakan sejauh ini tidak banyak detail yang dapat dilihat dari rencana pascaperang Israel di Gaza.


Retno Marsudi Singgung Isu Gaza di Pertemuan AMM 2024

19 jam lalu

Seorang warga Palestina berjalan di antara puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan militer Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Beit Lahia di Jalur Gaza utara, 12 Juni 2024. Pada hari ke-248 sejak perang dimulai, militer Israel dilaporkan telah membunuh sedikitnya 37.616 warga Palestina. Dari jumlah tersebut, 37.084 korban jiwa berada di Jalur Gaza, sementara 532 korban jiwa tercatat di Tepi Barat.REUTERS/Mahmoud Issa
Retno Marsudi Singgung Isu Gaza di Pertemuan AMM 2024

Retno Marsudi menyerukan pentingnya ASEAN untuk bersatu dalam menyuarakan dihentikannya genosida di Gaza


Pemimpin Hamas di Tepi Barat Tewas dalam Tahanan Israel

23 jam lalu

Seorang warga Palestina berjalan di antara puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan militer Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Beit Lahia di Jalur Gaza utara, 12 Juni 2024. Pada hari ke-248 sejak perang dimulai, militer Israel dilaporkan telah membunuh sedikitnya 37.616 warga Palestina. Dari jumlah tersebut, 37.084 korban jiwa berada di Jalur Gaza, sementara 532 korban jiwa tercatat di Tepi Barat.REUTERS/Mahmoud Issa
Pemimpin Hamas di Tepi Barat Tewas dalam Tahanan Israel

Seorang pemimpin Hamas dilaporkan tewas dalam tahanan Israel. Komisi Urusan Tahanan Palestina mengatakan ia menderita masalah kesehatan.