Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Hari Anak Korban Perang Sedunia, Ditetapkan Gara-gara Serangan Brutal Israel

image-gnews
Seorang wanita menangis sambil memegang jenazah seorang anak Palestina yang tewas dalam serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di rumah sakit Abu Yousef al-Najjar di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 6 Mei 2024. Otoritas Palestina mengatakan bahwa lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza sejak awal operasi militer Israel pada 7 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem
Seorang wanita menangis sambil memegang jenazah seorang anak Palestina yang tewas dalam serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di rumah sakit Abu Yousef al-Najjar di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 6 Mei 2024. Otoritas Palestina mengatakan bahwa lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza sejak awal operasi militer Israel pada 7 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Serangan brutal Israel di Palestina menyebabkan lebih dari 30 ribu orang tewas. Banyak di antaranya adalah anak-anak. Saat terjadi konflik bersenjata, korban dari anak-anak tidak sepatutnya ada. Pesan itu yang disampaikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Serangan Israel yang kerap menewaskan anak-anak Palestina sudah jadi isu global sejak 40 tahun yang lalu. Bahkan pembunuhan dan pembantaian itu menjadi momentum ditetapkannya hari khusus untuk anak korban perang. Hari itu adalah Hari Anak Korban Perang Internasional, yang diperingati setiap tanggal 4 Juni. 

Hari khusus itu merupakan inisiatif yang dicetuskan PBB sejak tahun 1982. Peringatan ini lahir dari keprihatinan mendalam atas penderitaan yang dialami oleh anak-anak akibat kekerasan dan agresi dalam situasi konflik bersenjata. 

Peringatan ini bertujuan untuk mengakui rasa sakit yang diderita oleh anak-anak di seluruh dunia yang menjadi korban pelecehan fisik, mental, dan emosional. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai tujuan dan makna peringatan ini, seperti yang dilansir dari situs National Today.

Pada awal 1980-an, konflik bersenjata di berbagai belahan dunia, terutama di Timur Tengah seperti di Palestina dan Lebanon, menimbulkan penderitaan besar bagi masyarakat sipil, termasuk anak-anak. Kekerasan dan agresi yang dialami anak-anak di daerah konflik ini memicu keprihatinan global.

Menyadari urgensi untuk menangani masalah ini, Majelis Umum PBB mengadopsi Resolusi ES-7/8 pada 19 Agustus 1982. Resolusi ini menekankan keprihatinan mendalam PBB terhadap anak-anak yang menjadi korban kekerasan dan agresi dalam situasi konflik bersenjata. 

Majelis Umum PBB, "terkejut pada sejumlah besar anak-anak Palestina dan Lebanon yang tidak bersalah yang menjadi korban tindakan agresi Israel", memutuskan untuk memperingati 4 Juni setiap tahun sebagai Hari Internasional Anak-anak Tak Berdosa Korban Agresi.

Menyusul laporan Graça Machel pada tahun 1996, yang menarik perhatian global terhadap dampak buruk konflik bersenjata terhadap anak-anak, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadopsi Resolusi 51/77 tentang Hak-Hak Anak pada tahun 1997. Ini merupakan perkembangan penting dalam upaya meningkatkan perlindungan anak-anak dalam situasi konflik bersenjata. 

Pada tahun 1996, Graça Machel, seorang advokat hak asasi manusia dan mantan Menteri Pendidikan Mozambik, menyusun laporan yang mengungkapkan dampak buruk konflik bersenjata terhadap anak-anak. Laporan ini menggambarkan secara rinci penderitaan anak-anak yang menjadi korban kekerasan, eksploitasi, dan trauma dalam situasi konflik.

Laporan Machel mendapatkan perhatian global dan menyoroti kebutuhan mendesak untuk melindungi anak-anak dari dampak perang. Ini mendorong komunitas internasional untuk mengambil tindakan lebih konkret dalam upaya melindungi hak-hak anak dalam situasi konflik.

Pada tahun 1997, Majelis Umum PBB mengadopsi Resolusi 51/77 tentang Hak-Hak Anak. Resolusi ini menandai perkembangan penting dalam memperkuat kerangka kerja internasional untuk melindungi anak-anak dari dampak konflik bersenjata. Resolusi ini menegaskan perlunya perhatian khusus dan upaya terkoordinasi untuk melindungi anak-anak dalam situasi konflik. Ini mencakup perlindungan dari kekerasan, eksploitasi, dan pelanggaran hak asasi manusia.

Adopsi Resolusi 51/77 menandakan dimulainya konsensus baru di antara Negara-negara Anggota PBB tentang perlunya perhatian khusus terhadap anak-anak dalam situasi konflik. Ini menunjukkan kesepakatan global bahwa anak-anak memerlukan perlindungan ekstra dan advokasi yang kuat dalam kondisi yang rentan ini.

Resolusi ini mendorong masyarakat internasional untuk melakukan upaya terkoordinasi dalam melindungi anak-anak dari dampak konflik. Ini mencakup kerja sama antara pemerintah, organisasi internasional, dan masyarakat sipil untuk mengatasi kerentanan dan pelanggaran yang dihadapi oleh anak-anak.

Resolusi 51/77 juga berperan dalam meningkatkan advokasi dan kesadaran global mengenai perlindungan anak-anak dalam situasi konflik. Ini membantu membangun momentum untuk tindakan lebih lanjut dan memperkuat komitmen internasional terhadap hak-hak anak.

Resolusi ini mempengaruhi pengembangan kebijakan dan program yang lebih fokus pada perlindungan anak-anak dalam konflik bersenjata. Ini mencakup upaya untuk mengimplementasikan protokol tambahan pada Konvensi Hak-hak anak dan memperkuat hukum internasional yang melindungi anak-anak.

Pilihan Editor: Bom yang Dijatuhkan Israel di Gaza Lampaui Perang Dunia II

 

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pejabat Memperingatkan Israel Bisa Diusir dari PBB jika Larang UNRWA

2 jam lalu

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan sebuah lubang besar di pusat kesehatan UNRWA yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. UNRWA menyebut bahwa data terbaru menunjukkan 84 persen dari seluruh fasilitas kesehatan di Gaza telah mengalami dampak langsung dari serangan-serangan yang terus berlangsung. UNRWA/Handout via REUTERS
Pejabat Memperingatkan Israel Bisa Diusir dari PBB jika Larang UNRWA

Pejabat Kementerian luar negeri Israel memperingatkan Knesset bahwa Israel bisa diusir dari PBB jika larang UNRWA.


Setelah Perang Bayangan selama Puluhan Tahun, Iran dan Israel Akhirnya Perang Terbuka

9 jam lalu

Bendera Israel dan Iran terlihat dalam ilustrasi ini yang diambil pada tanggal 24 April 2024. REUTERS/Dado Ruvic
Setelah Perang Bayangan selama Puluhan Tahun, Iran dan Israel Akhirnya Perang Terbuka

Iran dan Israel telah lama terlibat dalam perang bayangan hingga tahun ini eskalasi konflik keduanya semakin meningkat.


Netanyahu Tolak Usulan Gencatan Senjata di Gaza oleh Mesir

10 jam lalu

Benjamin Netanyahu di Yerusalem, 13 Mei 2024. GIL COHEN-MAGEN/Pool via REUTERS
Netanyahu Tolak Usulan Gencatan Senjata di Gaza oleh Mesir

Netanyahu menolak usulan Mesir untuk gencatan senjata jangka pendek dengan Hamas di Jalur Gaza, meski militer Israel dan menterinya setuju


Sekjen PBB Kaget dengan Kondisi Terkini di Gaza Utara yang Memburuk

12 jam lalu

Seorang pria Palestina berjalan melewati reruntuhan setelah pasukan Israel mundur dari area sekitar rumah sakit Kamal Adwan, di Jabalia, di Jalur Gaza utara, 26 Oktober 2024. REUTERS/Stringer
Sekjen PBB Kaget dengan Kondisi Terkini di Gaza Utara yang Memburuk

Sekjen PBB Antonio Guterres terkejut atas meningkatkan angka kematian, cedera, dan kehancuran yang mengerikan di Gaza utara.


PBB dan Uni Eropa Kompak Minta Serangan Israel terhadap Iran Dihentikan

13 jam lalu

Logo PBB terlihat di jendela di lorong kosong di markas besar PBB selama debat tingkat tinggi Majelis Umum PBB ke-75 di New York, AS, 21 September 2020. REUTERS/Mike Segar
PBB dan Uni Eropa Kompak Minta Serangan Israel terhadap Iran Dihentikan

PBB dan Uni Eropa merespons serangan Israel terhadap Iran. Kedua pihak bertikai diminta menghentikan aksi militernya.


Mesir Usulkan Gencatan Senjata Sementara di Gaza untuk Pertukaran Sandera

15 jam lalu

Presiden Mesir Abdel Fattah el Sisi berbicara ketika bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di sela-sela Sidang Umum PBB tahunan di New York City, New York, AS, 23 September 2019. [REUTERS / Jonathan Ernst]
Mesir Usulkan Gencatan Senjata Sementara di Gaza untuk Pertukaran Sandera

Mesir mengusulkan gencatan senjata awal selama dua hari di Gaza untuk menukar empat sandera Israel dari Hamas dengan beberapa tahanan Palestina.


Iran: Serangan Israel ke Teheran Melanggar Hukum Internasional

17 jam lalu

Pemandangan umum Kota Teheran setelah beberapa ledakan terdengar, di Teheran, Iran, 26 Oktober 2024. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Iran: Serangan Israel ke Teheran Melanggar Hukum Internasional

Serangan israel itu disebut sebagai pelanggaran jelas terhadap hukum internasional dan Piagam PBB.


Israel Bantai Lebih dari 1.000 Warga Palestina di Gaza Utara dalam Tiga Pekan

17 jam lalu

Seorang pria Palestina berjalan melewati reruntuhan setelah pasukan Israel mundur dari area sekitar rumah sakit Kamal Adwan, di Jabalia, di Jalur Gaza utara, 26 Oktober 2024. REUTERS/Stringer
Israel Bantai Lebih dari 1.000 Warga Palestina di Gaza Utara dalam Tiga Pekan

Pasukan Israel telah membunuh lebih dari 1.000 warga Palestina di Gaza utara selama hampir tiga pekan terakhir


Palestina Serahkan Bukti Penggunaan Fosfor Putih oleh Israel ke ICC

18 jam lalu

Diduga Digunakan Israel dalam Penyerangan, Apa itu Bom Fosfor Putih?
Palestina Serahkan Bukti Penggunaan Fosfor Putih oleh Israel ke ICC

Penggunaan fosfor putih oleh Israel di Jalur Gaza telah didokumentasikan, dan buktinya telah diserahkan oleh Palestina ke ICC


Tentara Israel Kini Tak Bisa Makan Daging, Usai Lindas Warga Palestina dengan Buldozer

20 jam lalu

Tentara Israel Kini Tak Bisa Makan Daging, Usai Lindas Warga Palestina dengan Buldozer

Guy Zaken, seorang operator buldoser militer Israel, mengaku melindas warga Palestina, baik hidup maupun mati, hingga tak bisa lagi makan daging