TEMPO.CO, Jakarta - Militer Israel mengatakan empat sandera Israel lainnya yang diculik oleh Hamas pada 7 Oktober telah meninggal di Gaza dan jenazah mereka masih berada di sana. Keempat pria tersebut diidentifikasi sebagai Chaim Peri, 80 tahun, Yoram Metzger, (80), Amiram Cooper, (84), dan Nadav Popplewell, (51).
Empat warga Israel yang disandera oleh Hamas pada 7 Oktober dan seorang paramedis yang terbunuh setelah dia "meninggalkan rumahnya untuk menyelamatkan nyawa" telah dipastikan tewas, kata Pasukan Pertahanan Israel pada Senin.
Keluarga para sandera Nadav Popplewell, Yoram Metzger, Amiram Cooper dan Haim Perry diberitahu bahwa mereka “tidak lagi hidup” dan bahwa Hamas masih memiliki jenazah mereka, kata IDF.
“Hati kami tertuju pada keluarga mereka,” kata juru bicara IDF Daniel Hagari. “Kami minta maaf. Kami tidak bisa menyelamatkan mereka tepat waktu.”
Hagari juga mengumumkan kematian paramedis Dolev Yehud, 35 tahun, yang dibunuh pada 7 Oktober.
“Dia meninggalkan rumahnya untuk menyelamatkan nyawa,” kata Hagari, seraya menambahkan bahwa Yehud meninggalkan istrinya yang sedang hamil dan ketiga anaknya.
Kematian tersebut diumumkan ketika proposal gencatan senjata Israel yang didukung oleh Presiden Joe Biden ditentang oleh para menteri ekstremis sayap kanan di pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
IDF mengatakan keputusannya untuk "mengumumkan tewasnya empat sandera didasarkan pada intelijen."
“Kami memperkirakan mereka berempat terbunuh bersama di wilayah Khan Yunis beberapa bulan lalu saat ditahan oleh Hamas,” kata Hagari tentang Popplewell, Metzger, Cooper dan Perry.
Hagari tidak mengatakan bagaimana mereka meninggal. Namun pada Maret, juru bicara Brigade Al-Qassam Abu Ubaida mengumumkan bahwa Perry, Metzger dan Cooper termasuk di antara tujuh sandera yang tewas dalam serangan udara Israel di Gaza.
Bulan lalu, Popplewell terlihat dalam video propaganda yang dirilis oleh Hamas, media Israel melaporkan.
Popplewell, berusia 51 tahun dan berkewarganegaraan ganda Israel-Inggris, ditawan bersama ibunya dari rumah mereka di Nirim kibbutz. Saudaranya, Roi Popplewell, tewas dalam serangan itu, menurut media Israel.
“Kibbutz Nirim mengumumkan dengan kesedihan yang mendalam atas kematian korban penculikan Nadav Popplewell di penawanan Hamas di Gaza,” kata komunitas tersebut dalam sebuah pernyataan yang dirilis Senin.
Ibu Popplewell yang lanjut usia, Hanna Perry, termasuk di antara selusin sandera Israel yang dibebaskan pada 24 November sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata sementara.
Metzger, berusia 80 tahun dan tinggal di kibbutz Nir Oz, terakhir terlihat hidup pada Desember dalam sebuah video yang dirilis oleh Hamas.
Pada saat itu, putranya, Guy, mengatakan kepada NBC News bahwa dia “sangat khawatir” terhadap ayahnya dan dia tampak “sangat, sangat lelah”.
“Dia terlihat sangat sakit, begitu juga teman-temannya,” kata Guy. “Kami sangat khawatir dengan kondisi mereka.”
Perry, yang juga berusia 80 tahun, dan tinggal di kibbutz yang sama dengan Metzger, kata Hagari.
“Haim adalah seorang aktivis perdamaian,” kata Hagari. “Dia percaya, dia berjuang, untuk hidup berdampingan antara Israel dan Palestina. Haim adalah seorang sukarelawan yang biasa mengangkut anak-anak yang sakit dari Gaza untuk menerima perawatan medis di Israel.”
Cooper, 85, adalah salah satu pendiri kibbutz Nir Oz, kata Hagari.
Yehud awalnya diyakini telah diculik oleh Hamas juga. Namun setelah tidak mendapat indikasi bahwa dia ditahan di Gaza, Israel memeriksa kembali sisa-sisa jenazah yang ditemukan di kibbutz Nir Oz dan mengidentifikasi jenazah Yehud, IDF melaporkan.
Jenazahnya diidentifikasi oleh Institut Kedokteran Forensik Nasional dan pangkalan militer Syura, kata IDF.
Sekitar 125 sandera Israel masih disandera hampir delapan bulan setelah mereka diculik dalam serangan mendadak mematikan oleh Hamas yang memicu serangan balasan Israel di Gaza.
Serangan ini menewaskan lebih dari 36.470 warga sipil Palestina, terutama perempuan dan anak-anak. Israel juga memberlakukan blokade atas bantuan kemanusiaan terutama pangan, sehingga menewaskan sedikitnya 37 anak-anak dan lansia di Gaza utara karena kelaparan.
Kelompok ini membebaskan 105 warga sipil selama gencatan senjata selama seminggu pada ovember. Sekitar 80 sandera yang ditangkap pada 7 Oktober diyakini masih hidup di Gaza, bersama dengan jasad 43 sandera lainnya.
Pilihan Editor: Militan Palestina Rilis Video Sandera Israel yang Masih Hidup
REUTERS | NBC