TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu) Retno Marsudi menegaskan penolakan terhadap normalisasi hubungan dengan Israel. Dia menegaskan bahwa posisi Indonesia tidak berubah dan akan terus mendukung kemerdekaan Palestina.
Retno Marsudi mengatakan bahwa dari waktu ke waktu, ada pihak yang mengusulkan Indonesia untuk melakukan normalisasi dengan Israel. Namun, Indonesia tetap teguh dengan pendiriannya dan tidak terpengaruh oleh tekanan-tekanan tersebut.
Retno kembali menegaskan bahwa Indonesia tetap tidak akan mengikuti arah menuju normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel. Dia mengatakan bahwa tekanan untuk melakukan normalisasi tersebut telah muncul berkali-kali dari berbagai pihak.
"Oh, nggak, dari waktu ke waktu selalu ada pihak-pihak yang mengatakan sudah waktunya Indonesia melakukan normalisasi. Buat kita posisi kita jelas seperti yang saya sampaikan," jelas Menlu Retno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 16 April 2024.
Retno menegaskan pada Kamis malam, 11 April 2024, bahwa pemerintah Indonesia tidak memiliki rencana untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, menyusul laporan dari media Israel yang menyebutkan bahwa Indonesia telah setuju untuk menormalisasi hubungan sebagai bagian dari kesepakatan untuk memfasilitasi keanggotaan Indonesia dalam Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). Kabar tersebut muncul setelah Israel dan Indonesia melakukan pembicaraan tentang normalisasi hubungan selama tiga bulan terakhir, seperti yang dilaporkan oleh situs berita Ynet.
Menurut Ynet, Israel akan menghentikan upayanya untuk menghalangi keanggotaan Indonesia di OECD, yang dikenal sebagai "klub negara kaya", sebagai imbalan atas terjalinnya hubungan formal antara kedua negara. Sebelumnya, Israel telah menghalangi upaya keanggotaan Indonesia di OECD dengan alasan kurangnya hubungan diplomatik.
ANGELINA TIARA PUSPITALOVA | NABILLA AZZAHRA
Pilihan Editor: Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran - Israel, Apa Artinya?