TEMPO.CO, Jakarta - Mal Bondi Westfield di Sydney, Australia kembali dibuka untuk pertama kali pada Kamis, 18 April 2024. Mal ini ditutup sejak seorang pria bersenjata melakukan penikaman massal terhadap enam orang di sana pada Sabtu lalu, sebelum polisi menembaknya.
Operator mal Westfield, ikon kota sekitar 3 kilometer dari Pantai Bondi, mengizinkan warga setempat masuk untuk mengenang para korban. Toko-toko tetap tutup dan hiasan bunga putih menghasi lantai dua.
Pelaku penusukan, Joel Cauchi, 40 tahun, disebut menderita masalah kesehatan mental oleh polisi dan keluarganya.
Cauchi mengenakan celana pendek dan seragam liga rugby nasional Australia ketika ia berlari melintasi mal dengan pisau. Pelaku menikam enam orang secara fatal dan melukai sedikitnya 12 orang sebelum ia dibunuh oleh polisi.
Beberapa pembeli dan staf di mal saat itu mencoba menghentikannya, termasuk warga negara Prancis bernama Damien Guerot, yang menahan Cauchi dengan tiang dari penghalang antrean.
Enam orang korban Cauchi masih dirawat di rumah sakit, dengan dua wanita masih berada di ICU dan seorang bayi dalam kondisi serius namun stabil.
Pusat perbelanjaan Bondi telah ditutup sejak Sabtu sore setelah serangan tersebut. Perdagangan akan dilanjutkan dengan normal pada Jumat, 19 April 2024, kata pihak berwenang. Sementara, aksi nyala lilin akan dilakukan di pantai pada Ahad untuk memperingati para korban.
Banyak warga yang menangis saat berjalan melewati aula salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Sydney itu, dengan iklan-iklan di layar digital digantikan dengan pita hitam.
Kepala pemerintahan New South Wales Chris Minns menjadi salah satu yang berkunjung ke mal tersebut pada pagi hari, sebelum pintu dibuka untuk khalayak ramai. Minns mengatakan akan ada peningkatan kehadiran polisi di Bondi “selama diperlukan”.
Dia mengakui masyarakat di negara bagian tersebut memang merasa cemas menyusul serangan pada Sabtu lalu, yang diikuti oleh “serangan mengerikan” lainnya di Gereja Wakeley di barat daya Sydney, di mana seorang uskup diduga ditikam oleh seorang remaja berusia 16 tahun.
“Ada keluarga-keluarga yang berduka karena kehilangan orang yang mereka cintai. Ada orang-orang yang jelas-jelas cemas dengan keadaan dan penyelidikan polisi yang sedang dilakukan,” kata Minns.
REUTERS | ABC
Pilihan editor: Iran dan Israel Dulu Pernah Bersahabat Dekat, Ini Awal Permusuhan Keduanya