TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden berjanji akan bertindak secara gabungan dari Grup Tujuh (G7) terhadap serangan rudal dan drone Iran. Biden juga menyatakan dukungan untuk Israel yang diserang Tehran serta mengecam serangan tersebut dengan mengatakan pihaknya membantu Israel menghancurkan “hampir semua” drone dan rudal dari Iran.
“Sebelumnya hari ini, Iran — dan proksinya yang beroperasi di Yaman, Suriah, dan Irak — meluncurkan serangan udara yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap fasilitas militer di Israel. Saya mengutuk keras serangan ini,” katanya, dalam pernyataan yang dirilis Gedung Putih, Sabtu, 13 April 2024, waktu setempat.
Iran meluncurkan ratusan drone dan rudal menuju Israel pada Sabtu malam, dalam serangan langsung pertama yang dilakukan Republik Islam terhadap Negeri Bintang Daud tersebut. Israel menyebutkan jumlah tembakan dari Iran totalnya lebih dari 200 drone dan rudal.
Iran sebelumnya bersumpah akan melakukan pembalasan setelah 1 April 2024 atau ketika pesawat tempur Israel diduga mengebom kompleks kedutaan Iran di Damaskus, Suriah dan menewaskan tujuh anggota militer Korps Garda Revolusi Iran (IRGC). Di antara korban tewas itu, dua adalah komandan senior. Israel tidak membenarkan atau membantah bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Biden mengklaim pihaknya berhasil membantu Israel “menghancurkan hampir semua drone dan rudal yang masuk” berkat arahannya, yaitu agar militer Amerika Serikat memindahkan pesawat dan kapal perusak pertahanan rudal balistik ke kawasan Timur Tengah selama sepekan terakhir. Ia berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menegaskan kembali komitmen kuat Negeri Abang Sam terhadap keamanan Israel.
“Saya mengatakan kepadanya (Netanyahu) bahwa Israel menunjukkan kapasitas yang luar biasa untuk bertahan melawan dan mengalahkan serangan-serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya – mengirimkan pesan yang jelas kepada musuh-musuhnya bahwa mereka tidak dapat secara efektif mengancam keamanan Israel,” kata Biden.
Biden dijadwalkan bertemu dengan pemimpin negara-negara anggota G7 pada Senin, 15 April 2024, untuk mengkoordinasikan tanggapan diplomatik gabungan terhadap serangan Iran. “Tim saya akan berinteraksi dengan rekan-rekan mereka di seluruh wilayah. Dan kami akan tetap berhubungan dekat dengan para pemimpin Israel,” ujarnya.
Biden mempersingkat perjalanannya ke Delaware dan kembali ke Washington pada Sabtu pagi, 13 April 2024, demi bisa bertemu dengan para penasihat mengenai serangan Iran. Dia memastikan pasukan dan fasilitas Amerika Serikat tidak ada yang kena serangan Iran. Namun begitu, Amerika Serikat akan tetap waspada mengantisipasi semua ancaman.
Gedung Putih menyebut Presiden Biden bertemu dengan para pejabat di Ruang Situasi Gedung Putih, yakni sebuah pusat manajemen krisis di Sayap Barat gedung tersebut. Pejabat yang ia temui termasuk Menteri Luar Negeri Antony Blinken, Menteri Pertahanan Lloyd Austin, Direktur Badan Intelijen Pusat William Burns, Direktur Intelijen Nasional Avril Hines, penasihat keamanan nasional Jake Sullivan dan pejabat lainnya.
Sedangkan Kementerian Pertahanan Amerika Serikat atau Pentagon menjelaskan para pembantu pemerintahan Biden kompak memberikan dukungan bagi Israel. Sebelumnya pada Sabtu kemarin, Austin berbicara dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant untuk menegaskan kembali dukungan penuh Amerika Serikat untuk Israel terhadap serangan oleh Iran dan proksinya.
Sullivan menyampaikan pesan dukungan Amerika Serijat yang serupa kepada rekannya dari Israel, Tzachi Hanegbi, katanya dalam sebuah cuitan di media sosial X. Sehari sebelum serangan terjadi, Biden memperingatkan Iran agar tidak melakukan serangan balasan terhadap Israel.
“Kami berdedikasi untuk membela Israel. Kami akan mendukung Israel. Kami akan membantu membela Israel dan Iran tidak akan berhasil,” kata Biden.
Anggota parlemen terkemuka dari partai Demokrat dan Republik juga kompak menyatakan dukungan terhadap Israel menyusul serangan dari Iran. Pemimpin Mayoritas DPR dari Partai Republik Steve Scalise dalam sebuah pernyataan mengungkap DPR Amerika Serikat akan mengubah jadwalnya untuk mempertimbangkan undang-undang yang mendukung Israel dan meminta pertanggungjawaban Iran.
REUTERS
Pilihan editor: Israel Minta Dewan Keamanan PBB Adakan Rapat Darurat setelah Serangan Iran
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini