TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (UN OCHA) Martin Griffiths pada Sabtu, 6 April 2024, memperingatkan perang Gaza telah menjadi pengkhianatan terhadap kemanusiaan. Kecaman itu disampaikan menjelang peringatan enam bulan serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
"Komunitas internasional telah mencapai tonggak sejarah yang mengerikan," kata Griffiths
Serangan Israel telah menewaskan 33.091 orang dan membuat lebih dari 75.750 orang lainnya luka-luka di Gaza. Badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan operasi militer yang terus berlanjut telah mengakibatkan lebih banyak korban sipil, pengungsian dan penghancuran infrastruktur sipil.
“Bagi masyarakat Gaza, perang selama enam bulan terakhir telah membawa kematian, kehancuran, dan kini kemungkinan besar akan terjadinya kelaparan yang disebabkan ulah manusia,” kata Griffiths. “Setiap hari, perang ini memakan lebih banyak korban sipil.”
Selain pengeboman intensif, Israel menerapkan blokade ketat di Gaza, menyebabkan krisis kebutuhan dasar seperti makanan dan obat-obatan. Oxfam melaporkan masyarakat di Gaza utara terpaksa bertahan hidup dengan rata-rata 245 kalori sehari sejak Januari.
Griffiths melanjutkan, “Seperti yang telah berulang kali saya dan banyak orang lain katakan, akhir dari perang ini sudah lama tertunda.”
Ia menyoroti operasi bantuan yang sudah rapuh di Gaza karena terus dirusak oleh pengeboman, ketidakamanan dan pelarangan akses. Griffiths juga menyampaikan keprihatinan keluarga korban yang dibunuh, terluka atau disandera. Perang Gaza yang sudah berlangsung selama enam bulan ini tidak cukup hanya menjadi momen kenangan dan duka. “Perang juga harus memacu tekad kolektif bahwa pengkhianatan terhadap kemanusiaan ini harus mendapat balasan,” ujarnya.
Sumber : arabnews.com
Pilihan editor: Ferdinand Marcos Jr Janji akan Balas Tindakan Beijing di Laut Cina Selatan
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini