TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga pengawas dan cek fakta, Bellingcat dalam laporannya pada Selasa, menegaskan serangan udara Israel di Gaza yang menewaskan tujuh pekerja bantuan kemanusiaan dari World Central Kitchen (WCK)—badan amal pangan yang berbasis di Amerika Serikat—dilakukan secara presisi.
Laporan Bellingcat membalas pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang mengklaim serangan pada Senin adalah kasus tragis dan tidak sengaja mengenai orang-orang tidak bersalah.
“Kendaraan yang hancur memiliki ciri-ciri serangan yang presisi, yang hanya mampu dilakukan oleh IDF (tentara Israel) di wilayah tersebut,” kata mantan perwira militer Inggris yang juga seorang analis sumber terbuka Bellingcat, Nick Waters dalam laporan tersebut.
“Gambar setelah serangan tersebut menunjukkan kendaraan WCK berwarna putih, dan setidaknya mobil itu memiliki logo dan nama WCK yang jelas di atapnya,” kata Waters menambahkan.
Melalui penggunaan intelijen sumber terbuka dan dengan melakukan geolokasi kendaraan yang dihantam Israel, Bellingcat menyimpulkan bahwa serangan Israel itu disengaja.
Lencana di jaket bertuliskan World Central Kitchen setelah serangan udara Israel yang menewaskan sejumlah pekerja sosial asing di Deir al-Balah, Gaza, 1 April 2024. Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak meminta Israel untuk segera menyelidiki dan memberikan penjelasan setelah terdapat pekerja warga negara Inggris terbunuh di Gaza. Video Diperoleh oleh Reuters/Handout melalui REUTERS
“Bellingcat melakukan geolokasi kendaraan tersebut ke pinggiran Deir al-Balah (Gaza tengah) ketika mereka diserang tidak jauh dari lokasi fasilitas WCK di Deir al-Balah,” kata laporan itu.
Dokumen tersebut juga memberikan rincian tentang tiga kendaraan bantuan yang menjadi sasaran Israel.
Waters melaporkan foto setelah kejadian tersebut menggambarkan tiga mobil yang hancur akibat serangan tersebut, sejalan dengan pernyataan WCK bahwa konvoi tersebut mencakup dua mobil lapis baja dan kendaraan tanpa pelindung.
Waters menambahkan kendaraan kedua, yang lebih rusak berat dan mengalami kerusakan akibat kebakaran, dapat diidentifikasi dari jarak sekitar 800 meter.
Laporan Bellingcat memberikan data geolokasi untuk ketiga mobil tersebut, dan menambahkan kendaraan bantuan terakhir yang dihantam Israel diidentifikasi sekitar 1,6 kilometer ke arah barat daya dari kendaraan pertama.
Setelah laporan Bellingcat dirilis, harian Israel Haaretz menerbitkan artikel berdasarkan sumber-sumber militer Israel yang mengetahui masalah tersebut. Mereka juga membenarkan bahwa serangan itu disengaja, bukan kecelakaan seperti diklaim oleh Netanyahu.
Haaretz mengutip sumber-sumber keamanan yang mengatakan bahwa orang-orang yang selamat dari serangan pertama, mencoba berlindung di mobil kedua sebelum mobil tersebut juga dibom. Mereka kemudian berpindah ke mobil ketiga yang juga terkena serangan. Di mobil ketiga, ketujuh pekerja itu seluruhnya tewas.
Haaretz juga mencatat bahwa kendaraan bantuan secara jelas ditandai di atap dan samping badan kendaraan sebagai milik organisasi bantuan. Konvoi kendaraan ini bergerak di sepanjang rute yang telah disetujui dan dikoordinasikan dengan tentara Israel.
Meski demikian, Haaretz menambahkan ruang perang dari unit yang bertanggung jawab atas keamanan rute tersebut, memerintahkan operator pesawat nirawak untuk menyerang salah satu mobil dengan rudal.
Hal tersebut tidak hanya dilakukan sekali atau dua kali, tetapi hingga sebanyak tiga kali mengenai kendaraan tersebut, sehingga membunuh tujuh pekerja bantuan sukarela itu.
WCK mengatakan bahwa IDF mengetahui pergerakan mereka. Badan amal itu menyatakan bahwa “meskipun telah melakukan koordinasi dengan IDF, konvoi tersebut diserang ketika meninggalkan gudang Deir al-Balah, tempat tim tersebut menurunkan lebih dari 100 ton bantuan makanan kemanusiaan yang dibawa ke Gaza melalui jalur maritim”.
Tiga warga negara Inggris termasuk di antara mereka yang tewas, bersama dengan pekerja Australia, Polandia, Palestina, dan seorang warga negara ganda AS-Kanada.
Pembunuhan tujuh pekerja bantuan ini terjadi hampir enam bulan setelah konflik di mana hampir 33.000 orang terbunuh di Gaza, sebagian besar adalah anak=anak dan perempuan, menurut kementerian kesehatan Gaza.
Israel telah melancarkan pengeboman besar-besaran dan serangan darat di Gaza sejak 7 Oktober, ketika Hamas – kelompok kelompok pejuang Palestina membunuh 1.139 warga Israel dan menculik lebih dari 250 orang lainnya.
Pilihan Editor: Warga Negara Australia Tewas Diserang Israel, PM Albanese Marah kepada Netanyahu
ANADOLU | HAARETZ | INEWS.CO.UK