Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ada Kesalahan Teknis, Angkatan Laut Amerikat Serikat Kelebihan Beri Dana Bantuan untuk Ukraina

Reporter

image-gnews
Tentara Ukraina mengantre di tempat pelatihan saat mereka menjalani pelatihan pemeliharaan tank Leopard 1 A5, di pangkalan tentara Jerman Bundeswehr, bagian dari Misi Bantuan Militer UE untuk mendukung Ukraina (EUMAM UA) di Klietz, Jerman, 23 Februari 2024. REUTERS/Liesa Johannssen/Foto File
Tentara Ukraina mengantre di tempat pelatihan saat mereka menjalani pelatihan pemeliharaan tank Leopard 1 A5, di pangkalan tentara Jerman Bundeswehr, bagian dari Misi Bantuan Militer UE untuk mendukung Ukraina (EUMAM UA) di Klietz, Jerman, 23 Februari 2024. REUTERS/Liesa Johannssen/Foto File
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah laporan yang dipublikasi Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (OIG) pada Selasa, 26 Maret 2024, mengungkap kalau Angkatan Laut Amerikat Serikat telah mengeluarkan dana bantuan untuk Ukraina secara berlebihan karena kesalahan akunting yang berulang. OIG memperingatkan Angkatan Laut Amerika Serikat mungkin bakal kekurangan dana pada waktu berikutnya.    

“Angkatan Laut Amerika Serikat sudah berlebihan sampai tiga kali dalam mengucurkan dana selama tahun fiskal 2022 ketika menyangkut suplai bantuan untuk Ukraina,” demikian bunyi laporan OIG.  

Meskipun Angkatan Laut Amerika Serikat telah mengucurkan bantuan untuk Ukraina sekitar USD1.7 miliar (Rp 26 triliun), namun OIG menilai Angkatan Laut Amerika Serikat sudah berlebihan dalam mengucurkan bantuan ke Ukraina yang total kelebihan USD398 juta (Rp 6,3 triliun). Pengeluaran berlebihan itu karena kegagalan Angkatan Laut Amerika Serikat mengatasi masalah lama dengan sistem akunting otomatisnya. Dampaknya, perhitungan harus dilakukan manual beberapa kali.

OIG menekankan Angkatan Laut Amerika Serikat tidak punya cukup kontrol untuk mencegah pendanaan berlebihan berulang kembali. Angkatan Laut Amerika Serikat sudah menemukan kesalahan mereka, namun setelah pendanaan keburu digelontorkan dan tindakan pencegahan belum dilakukan.         

OIG memperingatkan meskipun Angkatan Laut Amerika Serikat punya cukup sumber untuk menambal ‘kebocoran’ keuangan tersebut, namun pendanaan semacam ini mungkin tidak akan ada lagi di kemudian hari. Amerika Serikat telah menjadi salah satu negara pendonor paling besar bagi Ukraina. Sejak perang Ukraina meletup, Washington sudah mengalokasikan uang sekitar USD113 miliar (Rp 1.794 triliun) ke Kiev sejak perang Ukraina meletup. Sekarang muncul kekhawatiran yang besar perihal penyalahgunaan pendanaan ini.         

Dalam laporan OIG pada Januari 2024, ditemukan kalau Pentagon tidak melakukan pelacakan dengan sepatutnya atas senjata dan peralatan militer lainnya senilai USD1 miliar (Rp 15 triliun). Tuduhan ini muncul di tengah pendirian lama Gedung Putih kalau tidak ada bukti bahwa senjata-senjata kiriman Amerika Serikat untuk Ukraina tersebut sudah dicuri, meski pun Ukraina punya reputasi dengan korupsi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lebih lanjut, OIG pada bulan lalu mengumumkan telah membuka lebih dari 50 kasus untuk kemungkinan dugaan pencurian, penipuan dan pengalihan bantuan militer Amerika Serikat untuk Ukraina. Salah satu kasus yang disoroti Kepala OIG Robert Storch adalah dugaan barang-barang kiriman Amerika Serikat yang tiba di Polandia hilang dari manifest pengiriman segera setelah dikirim ke perbatasan Ukraina.

Sumber: RT.com

Pilihan editor: Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

1 jam lalu

Tentara khusus Korea Selatan melakukan terjun panyung sambil membawa bendera nasional saat ulang tahun ke-65 Hari Angkatan Bersenjata di bandara militer Seoul di Seongnam (27/9). AP/Lee Jin-man
Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).


Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

3 jam lalu

Pengunjuk rasa pendukung Palestina di Gaza bernyanyi di sebuah perkemahan setelah polisi kampus UCLA meminta para pengunjuk rasa untuk pergi, di Universitas California Los Angeles (UCLA) di Los Angeles, California, AS, 1 Mei 2024. Polisi menangkap para aktivis yang menduduki sebuah gedung di Universitas Columbia dan membersihkan kota tenda dari kampusnya. REUTERS/Mike Blake
Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.


Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

5 jam lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.


5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

5 jam lalu

Sebuah foto sangat langka dari kegiatan Osama bin Laden, selama persembunyian di Afganistan berhasil ditemukan. Osama saat di foto menggunakan baju loreng, dan senapan favoritnya, AK-47. Jalalabad, 12 Maret 2015. Dailymail.co.uk
5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.


Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

9 jam lalu

Koleksi Moschino yang membuat desain dengan teman Candy Crush. dailymail.co.uk
Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.


Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

11 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog, selama perjalanan selama seminggu yang bertujuan meredakan ketegangan di Timur Tengah, di Hotel David Kempinski, di Tel Aviv, Israel, 9 Januari 2024. REUTERS/Evelyn Hockstein/Poo
Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.


10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

12 jam lalu

Salah satu rute road trip melewati Bixby Bridge, jembatan yang berada di Big Sur, California, Amerika Serikat. Unsplash.com/KC Welch
10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup


Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

14 jam lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping


Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.


75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

1 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.