TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Ekuador termuda Brigitte Garcia dan seorang staf ditemukan tewas tertembak dalam sebuah mobil pada Minggu subuh, 24 Maret 2024. Kepolisian Ekuador mengkonfirmasi kematian Garcia yang terjadi di tengah gelombang naiknya tingkat kekerasan, yang otoritas menyalahkan geng pengedar narkoba.
Ekuador adalah sebuah negara di Amerika selatan. Kepolisian Nasional Ekuador mengatakan mereka telah menginvestigasi kematuan Garcia, 27 tahun, yang merupakan Wali Kota San Vicente. Bersamanya, ditemukan pula jasad Jairo Loor, Direktur komunikasi San Vicente yang merupakan staf Gracia.
Jenazah keduanya ditemukan di Provinsi Manabi. Gracia dan Loor sama-sama menderita luka tembak. Kepolisian curiga kelompok bersenjata menghampiri mobil sewaan yang digunakan Gracia. Kendaraan itu bisa terlacak karena ada GPS. Gracia adalah politikus dari Partai Gerakan Revolusi Rakyat, partai yang pernah menggolkan Rafael Correa ke kuris Presiden Ekuador.
Correa dan ketua Partai Gerakan Revolusi Rakyat Luisa Gonzalez menyebut kematian Gracia sebagai sebuah pembunuhan. Gonzalez saat ini kandidat Presiden Ekuador.
"Saya menemukan mereka berdua (Gracia dan Loor) telah dibunuh. Saya tak bisa berkata-kata. Saya benar-benar terkejut. Tak ada yang aman di Ekuador," tulis Gonzalez di media sosial X.
Gracia adalah tokoh politik terbaru di Ekuador yang dibunuh. Sebelumnya pada Agustus 2023, kandidat Presiden Ekuador Fernando Villavicencio, juga tewas dibunuh. Villavicencio dikenal sangat vokal mengkritik tindak korupsi dan kejahatan yang terorganisir. Dia tewas dalam sebuah acara kampanye persisnya dua pekan sebelum pemilu.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Rudal Rusia ke Ukraina Diduga Langgar Wilayah Udara Polandia selama 39 Detik
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini