TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan pada Rabu 20 Maret 2024 akan menghentikan perjalanan ke luar negeri selama dua bulan. Langkah ini diambil menyusul meningkatnya kritik publik Thailand atas frekuensi kunjungannya ke luar negeri.
"Saya mengakui komentar dan kekhawatiran Anda. Mulai 14 Maret hingga 15 Mei, saya tidak akan bepergian ke luar negeri," tulisnya di platform sosial media X.
Baca Juga:
Srettha telah menghabiskan sekitar sepertiga dari enam bulan masa jabatannya di luar negeri untuk mempromosikan investasi di Thailand.
Kunjungan terakhir adalah pada pameran pariwisata di Berlin. Namun, perjalanan keliling dunianya menuai kritik karena tidak fokus pada isu-isu domestik seperti polusi perkotaan.
“Rekor baru, 6 bulan menjabat perdana menteri, di luar negeri di 16 negara,” tulis Senator Somchai Sawangkarn di X bulan ini. "Apakah ada hasilnya? Terbang ke sini, terbang ke sana."
Pilihan Editor: Perdana Menteri Thailand Beri Selamat kepada Prabowo atas Kemenangan Pemilu
REUTERS