“Tindak Tegas Pelaku”
“Kemarin sekitar pukul 22.30 sekelompok mahasiswa sedang salat. Sekitar 20-25 orang datang dan bertanya mengapa mereka salat di sini dan sebaiknya pergi ke masjid,” kata Komisaris Polisi Ahmedabad GS Malik kepada wartawan pada pengarahan pada Minggu.
“Terjadi pertengkaran di antara mereka, batu-batu dilempar dan kamar-kamar mereka dirusak oleh orang-orang yang berasal dari luar.”
Dia menambahkan, pengaduan telah diterima terhadap 20-25 orang dan salah satu tersangka telah diidentifikasi. Sembilan tim telah dibentuk untuk menyelidiki insiden tersebut, katanya.
Kementerian Luar Negeri India mengatakan lewat X bahwa pemerintah negara bagian “mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku”.
“Dua mahasiswa asing terluka dalam bentrokan tersebut. Salah satu dari mereka telah keluar dari rumah sakit setelah mendapat perawatan medis,” kata juru bicara Randhit Jaiswal.
Asaduddin Owaisi, anggota parlemen dari kota selatan Hyderabad, meminta Perdana Menteri Narendra Modi dan Menteri Dalam Negeri Amit Shah untuk “turun tangan untuk mengirimkan pesan yang kuat?”
"Sayang sekali. Ketika ketaqwaan dan slogan-slogan keagamaan Anda hanya keluar ketika umat Islam menjalankan agamanya dengan damai,” tulisnya di X.
“Kebencian anti-Muslim dalam negeri menghancurkan niat baik India,” tulisnya dengan menandai S Jaishankar, menteri luar negeri India.
Wakil Rektor Universitas Gujarat Dr Neerja A Gupta mengatakan kepada media lokal bahwa mahasiswa internasional perlu dilatih dalam “sensitivitas budaya”.
“Ini mahasiswa asing dan kalau ke luar negeri harus belajar kepekaan budaya. Para siswa ini membutuhkan orientasi. Kami akan duduk bersama mereka, memberikan orientasi budaya dan mendiskusikan bagaimana memperkuat keamanan mereka,” kata Gupta dikutip NDTV.
AL JAZEERA
Pilihan Editor: UNRWA Ingatkan Gizi Buruk pada Anak di Gaza Sudah di Level Akut