Apa yang dikatakan Israel?
Militer Israel mengatakan truk-truk tersebut dikelola oleh kontraktor swasta sebagai bagian dari operasi bantuan yang diawasi oleh mereka selama empat malam terakhir.
Namun kejadian versi Israel berubah seiring berjalannya waktu.
Melaporkan dari Yerusalem Timur yang diduduki, Bernard Smith dari Al Jazeera mengatakan militer Israel “pada awalnya mencoba menyalahkan massa”, dan mengatakan bahwa puluhan orang terluka akibat terlindas dan terinjak-injak ketika truk bantuan tiba.
“Dan kemudian, setelah beberapa kali mendesak, Israel melanjutkan dengan mengatakan bahwa pasukan mereka merasa terancam, bahwa ratusan tentara mendekati pasukan mereka dengan cara yang menimbulkan ancaman bagi mereka sehingga mereka merespons dengan melepaskan tembakan,” tambah Smith. Namun mereka tidak menjelaskan bagaimana orang-orang tersebut dapat menimbulkan ancaman.
Para saksi bersikeras bahwa kerusuhan itu terjadi hanya setelah pasukan Israel mulai menembaki orang-orang yang mencari makanan.
Bagaimana situasi bantuan di Gaza saat ini?
Sejak perang dimulai, badan-badan bantuan mengklaim bahwa Israel telah menunda pengiriman. Israel membantah tuduhan tersebut.
“Risiko kelaparan dipicu oleh ketidakmampuan untuk membawa pasokan makanan penting ke Gaza dalam jumlah yang cukup, dan kondisi operasi yang hampir tidak mungkin dihadapi oleh staf kami di lapangan,” kata Skau.
Dia menggambarkan kondisi berbahaya bagi truk WFP yang mencoba membawa makanan ke wilayah utara awal bulan ini. “Ada penundaan di pos pemeriksaan; mereka menghadapi tembakan dan kekerasan lainnya; makanan dijarah sepanjang jalan; dan di tempat tujuan, mereka dikepung oleh orang-orang yang sangat kelaparan,” tambahnya.
Sebulan lalu, Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag mengatakan Israel harus melakukan segalanya untuk mencegah tindakan genosida di wilayah tersebut.
Namun menurut kelompok hak asasi manusia, termasuk Amnesty International dan Human Rights Watch, Israel “gagal mengambil langkah minimal untuk mematuhinya”.
Jumlah truk berkurang 40 persen sejak keputusan ICJ, menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA).
Apa artinya ini bagi perang?
Pembantaian pada Kamis adalah salah satu insiden paling mematikan dalam perang Israel di Gaza.
Hal ini juga terjadi di tengah berlangsungnya perundingan antara Israel dan Hamas yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan untuk menghentikan pertempuran dan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.
Setelah penembakan tersebut, Hamas mengeluarkan pernyataan yang memperingatkan bahwa mereka akan berhenti mengambil bagian dalam negosiasi.
Pada Senin, Presiden AS Joe Biden merasa optimis dan mengatakan dia berharap akan ada gencatan senjata pada “Senin depan”.
Namun, Israel dan Hamas kemudian meremehkan prospek terobosan awal dalam perundingan mereka, dan Biden kemudian mengakui bahwa gencatan senjata mungkin memerlukan waktu.
Menurut Gedung Putih, Biden baru-baru ini melakukan kontak dengan para pemimpin Qatar dan Mesir dalam upaya melanjutkan negosiasi.
AL JAZEERA
Pilihan Editor: AS Kembali Veto Dewan Keamanan PBB yang Kecam Israel atas Pembantaian Antrean Warga Gaza