TEMPO.CO, Jakarta - Setidaknya 112 warga Palestina tewas dan lebih dari 750 orang terluka setelah pasukan Israel menembaki ratusan orang yang menunggu bantuan makanan di barat daya Kota Gaza.
Ini yang kita ketahui tentang peristiwa tersebut:
Apa yang terjadi dan kapan?
Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 04:30 waktu setempat, Kamis, 29 Februari 2024, ketika orang-orang berkumpul di Jalan Harun al-Rashid di Gaza, di mana truk bantuan yang membawa tepung diyakini sedang dalam perjalanan.
Konvoi truk bantuan melewati pos pemeriksaan, menuju ke utara, ketika orang-orang mulai berkumpul dalam kelompok besar. Menurut militer Israel, konvoi 31 truk memasuki Gaza tetapi hampir 20 truk memasuki utara pada Senin dan Selasa.
Ketika orang-orang berkumpul dalam kelompok besar menunggu bantuan yang sangat mereka butuhkan, mereka ditembak dengan segala jenis peralatan militer, Hani Mahmoud dari Al Jazeera, melaporkan dari Rafah. Menurut laporan Associated Press, orang-orang menarik kotak tepung dan makanan kaleng dari truk.
Setelah tembakan pertama berhenti, orang-orang kembali ke truk, namun tentara Israel kembali melepaskan tembakan.
Di mana penembakan itu terjadi?
Pihak berwenang Palestina mengatakan insiden itu terjadi di Jalan al-Rashid di Bundaran Nabulsi di sisi barat daya Kota Gaza.
Hal ini terjadi di bagian utara Gaza, di mana pengiriman makanan sangat langka. Pengiriman pertama dalam lebih dari sebulan tiba minggu ini.
Hal ini terjadi satu hari setelah Carl Skau, wakil direktur eksekutif Program Pangan Dunia (WFP), mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa lebih dari 500.000, atau satu dari empat orang, berisiko mengalami kelaparan, dengan satu dari setiap enam anak di bawah usia dua tahun dianggap kekurangan gizi akut.
Bagaimana para saksi menggambarkan peristiwa itu?
Warga Palestina di Gaza mengatakan pasukan Israel melakukan pembantaian dengan menembaki kerumunan orang yang sedang menunggu untuk mengumpulkan bantuan makanan yang sangat dibutuhkan.
Menurut Mahmoud dari Al Jazeera, semakin sering dia berbicara kepada orang-orang, “semakin jelas mereka merasa bahwa ini adalah jebakan, penyergapan”.
“Kami datang ke sini untuk mendapatkan bantuan. Saya sudah menunggu sejak siang kemarin. Sekitar pukul 04.30 dini hari truk-truk mulai berdatangan. Tentara Israel melepaskan tembakan sembarangan ke arah kami seolah-olah itu adalah jebakan. Begitu kami mendekati truk bantuan, tank dan pesawat tempur Israel mulai menembaki kami,” kata seorang saksi di lokasi kejadian kepada Al Jazeera.
Para saksi mata mengatakan bahwa penyerbuan tersebut terjadi akibat tembakan Israel dan truk-truk tersebut juga menggulingkan orang-orang yang terluka, sehingga menambah jumlah korban tewas. Al Jazeera telah memverifikasi bahwa kereta keledai digunakan untuk membawa orang ke rumah sakit karena tidak ada ambulans yang dapat mencapai daerah tersebut.
“Kami akan membawa tepung… lalu penembak jitu Israel menembaki kami,” kata orang lain di daerah tersebut kepada Al Jazeera. “Mereka menembak kaki saya. Saya tidak bisa berdiri,” tambahnya.