TEMPO.CO, Jakarta - Istana kepresidenan RI melalui Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menegaskan bahwa pemberitaan sebuah media asing, yang menyebut Indonesia memiliki rencana hubungan diplomatik resmi dengan Israel, adalah tidak benar.
"Informasi yang disampaikan itu sama sekali tidak benar," kata Ari Dwipayana dalam pesan singkat yang diterima Antara di Jakarta, Kamis 29 Februari 2024.
Pernyataan Ari itu terkait pemberitaan yang diangkat oleh media jewishinsider.com dalam tautan https://jewishinsider.com/2024/02/israel-indonesia-normalization-state-department/.
Dalam berita tersebut, media itu menyebutkan bahwa Indonesia memiliki rencana untuk menjalin hubungan diplomatik resmi dengan Israel.
Ari menekankan bahwa tidak benar Presiden RI Joko Widodo sampai mengirim utusan khusus untuk berbicara dengan Israel.
Dia menjelaskan bahwa untuk urusan luar negeri, presiden menugaskan pada menteri luar negeri (menlu) atau atas koordinasi dengan menlu.
"Posisi resmi presiden diwakili oleh pernyataan dan sikap menlu," Ari Dwipayana menegaskan.
Sementera itu, Kementerian Luar Negeri Indonesia melalui juru bicaranya Lalu Iqbal mengiyakan pernyataan jubir Istana.
“Semua yang dilakukan menlu selalu sesuai arahan Presiden. Menlu juga selalu melaporkan setiap selesai kegiatan yang beliau hadiri atau kejadian-kejadian penting di dunia yang perlu menjadi perhatian presiden,” demikian ungkap Lalu melalui pesan singkat kepada Tempo.
Pilihan Editor: Media Asing Klaim Indonesia Berencana Normalisasi Hubungan dengan Israel Sebelum 7 Oktober
ANTARA | NABIILA AZZAHRA