Media lainnya, Associated Press atau AP juga membahas pemberian pangkat jenderal bintang empat ke Prabowo dalam artikel berjudul "Indonesia’s Likely Next President Made 4-star General Despite Links to Alleged Human Rights Abuses." AP menyoroti dugaan pelanggaran hak asasi manusia oleh Prabowo dimasa lalu.
"Prabowo Subianto, yang kemungkinan besar akan menjadi pemimpin Indonesia berikutnya, adalah seorang letnan jenderal dan komandan pasukan khusus angkatan darat, yang dikenal sebagai Kopassus, yang disalahkan atas pelanggaran hak asasi manusia termasuk penyiksaan terhadap 22 aktivis yang menentang Suharto, pemimpin otoriter yang berkuasa pada tahun 1998. kejatuhan di tengah protes besar-besaran memulihkan demokrasi di Indonesia," tulis AP, Rabu, 28 Februari 2024.
Prabowo, menurut AP, dan anggota Kopassus lainnya dilarang bepergian ke AS selama bertahun-tahun karena dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang mereka lakukan terhadap rakyat Timor-Leste. Larangan ini berlangsung hingga 2020, ketika larangan tersebut secara efektif dicabut sehingga ia dapat mengunjungi AS sebagai menteri pertahanan Indonesia.
“Memberikan gelar kehormatan bintang empat kepada Subianto dengan rekam jejaknya di militer, dan tuduhan keterlibatannya dalam kasus pelanggaran hak asasi manusia, akan mempermalukan kehormatan dan martabat militer Indonesia,” kata Gufron Mabruri, Direktur Eksekutif Imparsial, seperti dilansir dari AP.
Media asal Inggris, Guardian juga membahas soal pemberian pangkat jenderal Prabowo ini. Dalam artikel berjudul "Indonesia Activists Condemn Four-star General Rank for Presumed President," Guardian mewawancarai sejumlah nara sumber.
Salah satunya adalah Wahyu Susilo, saudara adik penyair dan aktivis Wiji Thukul. Wiji menghilang di bawah rezim Suharto.
Wahyu menggambarkan keputusan Jokowi sebagai tanda bahwa Indonesia kembali memasuki zaman kegelapan. “Bagi keluarga korban seperti saya, ini adalah pengkhianatan terhadap janji politik Jokowi untuk menyelesaikan pelanggaran HAM masa lalu,” ujarnya kepada Guardian, Rabu, 28 Februari 2024.
Menurut penghitungan tidak resmi yang dilakukan oleh lembaga survei dan hitung cepat Komisi Pemilihan Umum, Prabowo mengantongi lebih dari 55 persen suara pada pemilihan presiden 14 Februari 2024. Ia akan dilantik sebagai presiden Indonesia pada Oktober mendatang setelah hasil penghitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum selesai.
AL JAZEERA | AP | GUARDIAN
Pilihan editor: Profil Luiz Lula Da Silva, Presiden Brasil yang Sebut Israel Lakukan Genosida