Apa yang Ditemukan Al Jazeera?
Sanad, unit investigasi Al Jazeera, menganalisis catatan telepon dan citra satelit untuk membuktikan bahwa ada tentara Israel di dekat mobil milik keluarga Hind pada hari itu.
Menurut hasil investigasi, mobil tersebut dihentikan oleh militer Israel di dekat pom bensin di Tal al-Hawa sekitar sore hari 29 Januari.
Sebuah panggilan telepon dari paman Hind kepada seorang kerabat di Jerman memicu intervensi PRCS. Al Jazeera memperoleh pesan-pesan di antara para kerabat, yang menandai beberapa jam terakhir dari cobaan mematikan ketika Hind dan salah satu sepupunya, Layan yang berusia 15 tahun, masih hidup.
Layan, orang pertama yang menelepon PRC, mengidentifikasi tank-tank Israel di dekat mobil, dan mengatakan: "Mereka menembaki kami; tank itu ada di samping saya." Dalam beberapa menit, sebuah tembakan terdengar dan Layan yang berteriak pun terdiam.
Ketika Hind mengangkat telepon dan berbicara dengan PRCS, dia juga mengidentifikasi kendaraan militer Israel di dekat mobil keluarganya. "Tank itu ada di sebelah saya. [Tank itu] datang dari arah depan mobil," katanya. Sekitar tiga jam kemudian, sambungan telepon dengan Hind terputus.
Analisis Al Jazeera terhadap citra satelit yang diambil pada tengah hari pada 29 Januari menguatkan laporan Hind dan Layan, dan menempatkan setidaknya tiga tank Israel hanya berjarak 270 meter dari mobil keluarga tersebut, dengan senjata mereka diarahkan ke mobil itu.
Ketika tim penyelamat menemukan sisa-sisa jasad Hind dan keluarganya pada 10 Februari, mobil tersebut penuh dengan lubang peluru yang kemungkinan besar berasal dari lebih dari satu arah.
Apa yang Terjadi dengan Ambulans?
Petugas medis Yusuf Zeino dan Ahmed al-Madhoun tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 6 sore pada 29 Januari, setelah berjam-jam PRCS berusaha mendapatkan izin dari tentara Israel.
"Saya hampir sampai," kata Zeino kepada rekan-rekannya saat ambulans mendekat ke Hind. Namun, kedua petugas penyelamat itu tidak pernah sampai ke Hind. "Kami mendengar suara tembakan, kami tidak bisa membayangkan [pasukan Israel] akan menembaki mereka," kata Rana Faqih, pejabat PRCS yang berbicara dengan Hind, kepada Al Jazeera. Setelah tembakan itu, suasana menjadi hening.
Baru 12 hari kemudian pada 10 Februari, jenazah kedua orang itu ditemukan, setelah militer Israel menarik diri. Ambulans tersebut hancur dan tampaknya telah dilindas oleh sebuah tank, menurut analisis Sanad.
Apa Selanjutnya?
Amerika Serikat, sekutu nomor satu Israel, telah menyerukan penyelidikan atas pembunuhan Hind, keluarganya, dan para petugas medis.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, mengatakan kepada para wartawan: "Kami telah meminta pihak berwenang Israel untuk menyelidiki insiden ini dengan segera."
Setelah temuan awal atas kasus Hind dirilis pada Sabtu, para pejabat Israel mengatakan kepada para wartawan setempat bahwa penyelidikan telah dialihkan ke Mekanisme Penilaian Pencarian Fakta Staf Umum untuk analisis lebih lanjut.
Investigasi serupa yang dilakukan Israel tidak berjalan mulus. Pihak berwenang menyangkal pembunuhan jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh pada Mei 2022 selama beberapa bulan sebelum mengakui bahwa tembakan Israel telah menewaskan jurnalis veteran tersebut, dan menyatakan bahwa itu "tidak disengaja".
AL JAZEERA
Pilihan Editor: Seruan Boikot Kurma Dari Israel Menguat Jelang Ramadhan