TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyampaikan belasungkawa kepada Yulia dan Dasha Navalnaya, istri dan anak dari mendiang pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny, dalam pertemuan tertutup pada Kamis, 22 Februari 2024 di San Francisco, Amerika Serikat.
“Presiden menyatakan kekagumannya atas keberanian luar biasa Aleksey Navalny dan warisannya dalam memerangi korupsi serta Rusia yang bebas dan demokratis di mana supremasi hukum berlaku setara bagi semua orang,” demikian keterangan Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, menggunakan ejaan alternatif untuk nama Alexei.
Biden menegaskan pihaknya akan mengumumkan sanksi baru besar-besaran terhadap Rusia pada Jumat, 23 Februari 2024 sebagai balasan atas kematian Navalny, “penindasan dan agresi Rusia”, serta invasi negara tersebut di Ukraina. Usai kematian Navalny diumumkan sepekan lalu, Biden mengeluarkan pernyataan yang menyalahkan Presiden Rusia Vladimir Putin atas meninggalnya pengacara dan aktivis antikorupsi itu.
Menurut laporan Lembaga Pemasyarakatan Federal Distrik Otonomi Yamalo-Nenets pada 16 Februari 2024, Navalny meninggal di usia 47 tahun setelah pingsan dalam koloni tahanan yang berada di utara Lingkaran Arktik Rusia tempat dia menjalani hukuman penjara tiga dekade.
Pihak penjara mengatakan Navalny “merasa tidak enak badan setelah berjalan-jalan, dan langsung kehilangan kesadaran” di tahanan yang terletak 1.900 kilometer dari Ibu Kota Moskow. Berbicara di Gedung Putih pekan lalu, Biden mengatakan Rusia akan menceritakan versi mereka sendiri tentang kematian Navalny.
“Tapi jangan salah, Putin bertanggung jawab atas kematian Navalny. Putin bertanggung jawab. Apa yang terjadi pada Navalny adalah bukti lain dari kebrutalan Putin,” ujarnya kepada pers.
Ketika ditanya wartawan apakah kematian Navalny merupakan pembunuhan, presiden itu mengaku tidak tahu persis apa yang terjadi. Dia hanya menduga kalau kematian Navalny mungkin akibat dari sesuatu yang dilakukan Putin dan para premannya. Navalny, yang sejauh ini merupakan pemimpin oposisi paling populer di Rusia, menjadi terkenal lebih dari satu dekade lalu karena menyuarakan tuduhan korupsi besar-besaran di bawah pemerintahan Putin.
Sumber: aa.com | whitehouse.gov
Pilihan editor: Donald Trump Sayangkan Alexei Navalny Pulang ke Rusia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini