Lebih Memilih Biden
Dalam wawancara dengan TV Rusia pekan lalu, Putin telah mengatakan dia lebih memilih Biden memenangkan kursi kepresidenan pada November dibandingkan Donald Trump.
“Dia lebih berpengalaman, dia mudah ditebak, dia adalah politisi gaya lama,” kata Putin.
Hubungan AS-Rusia telah tegang dalam beberapa tahun terakhir karena perang di Ukraina dan klaim AS bahwa Moskow berencana untuk menempatkan senjata nuklir di luar angkasa.
Dalam pidatonya pada 2022 di Polandia, Biden mengatakan Putin “tidak bisa tetap berkuasa”. Meski Gedung Putih meremehkan pernyataan tersebut, kelompok garis keras di Rusia melihatnya sebagai bukti bahwa AS ingin menggulingkan Putin.
Beberapa diplomat Rusia dan AS mengatakan mereka tidak ingat kapan hubungan antara dua kekuatan nuklir terbesar di dunia itu memburuk, termasuk saat krisis rudal Kuba 1962.
Kematian pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny di penjara pekan lalu telah memperparah perpecahan antara kedua negara. Setelah berita kematiannya, Biden mengatakan itu adalah “konsekuensi dari sesuatu yang dilakukan Putin dan para premannya”.
Navalny sebelumnya menuduh Putin mencoba membunuhnya, tuduhan yang dibantah Kremlin.
Para pejabat Rusia berpendapat bahwa negara-negara Barat dengan cepat menyalahkan Putin atas kematian Navalny tanpa menunggu bukti. Kremlin mengatakan reaksi mereka tidak bisa diterima dan tidak bisa dibenarkan.
Washington akan mengumumkan sanksi baru terhadap Rusia atas kematian Navalny dan perang dua tahun di Ukraina pada Jumat.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan “paket sanksi besar” akan membuat Rusia “bertanggung jawab” atas apa yang terjadi pada Navalny dan menanggapi “perang kejam dan brutal yang kini telah berlangsung selama dua tahun”.
REUTERS | AL JAZEERA
Pilihan Editor: Insinyur Indonesia Diduga Mau Curi Teknologi Proyek Jet Tempur Korea Selatan